Wafatnya Ustaz Yazid Jawaz, Tetap Istiqomah Hingga Akhir Hayat
BloggerBorneo.com – Saya ucapkan dulu “innalillahi wainna ilaihirojiun” Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas wafat pada Kamis, 11 Juli 2024 di Bogor, Jawa Barat.
Berita wafatnya ustaz yang terkenal dengan “Mana Dalilnya” itu viral di media sosial. Para pengikutnya merasa kehilangan besar. Duka menyelimuti hati ribuan orang.
Terus terang secara ideologi agama, saya beda dengan almarhum. Beda mazhab. Namun, saya salut konsistensinya dalam berdakwah. Salut dengan sikap istiqamahnya. Kontroversialnya memang banyak, namun ia tak tergoyahkan.
Almarhum lahir di Kebumen pada tahun 1963. Ia dikenal sebagai penceramah dan penulis yang berdedikasi menyebarkan sunnah yang merupakan ciri khas dakwahnya.
Dalil Quran dan Hadis adalah rujukan utamanya. Bila tak ada dalil, tak segan-segan ia sebut bid’ah, kafir, sirik, dll. Itu sebabnya ia terkenal “Mana Dalilnya”.
Proses pemakamannya berlangsung di Makam Los Empang, Kecamatan Bogor Selatan. Yang ta’ziah seperti lautan manusia. Derai mata pengikutnya mengiringi saat jenazahnya dibawa ke pemakaman. Jalanan penuh sesak oleh para pelayat yang tetap tegar meski harus berdesakan.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, murid yang sangat mencintai dan menghormati gurunya, diberi kehormatan untuk memandikan dan mengkafani jenazah Ustaz Yazid. Suasana di sekitar pemakaman dipenuhi rasa haru yang mendalam, setiap langkah terasa berat, setiap doa teriring tangis.
Selama hidupnya, Ustaz Yazid dikenal dengan ceramah-ceramahnya yang tegas. Banyak menginspirasi orang untuk mendalami dan mengamalkan ajaran Islam. Beliau tidak hanya seorang penceramah, tapi juga seorang penulis produktif, yang melalui karya-karyanya banyak memberikan pencerahan dan panduan hidup bagi umat.
Kepergian beliau meninggalkan luka mendalam pagi pengikutnya. Ia meninggalkan warisan ilmu yang akan terus hidup. Ustaz Yazid mungkin telah berpulang, namun semangat dan ajarannya akan selalu dikenang.
Almarhum walau sering disebut pentolan ajaran Wahabi, ia bergeming. Jenggot, jidat hitam, peci putih, ciri khasnya. Sungguh pun sering diserang atas ajarannya, ia tak pernah menganjurkan pengikutnya untuk melawan.
Tetap konsisten dengan apa yang diyakininya benar. Itulah Ustaz Yazid. Sebagai sesama Muslim berdoa agar arwah beliau diterima oleh Allah Swt. Kirim alfatihah mudahan sampai dan bisa meringankannya di alam kubur. (RS)