Penundaan Ujian Nasional Bukti Carut Marut Sistem Pendidikan Indonesia

Entah kenapa tangan ini begitu terasa tergelitik untuk membuat sebuah tulisan tentang sistem pendidikan Indonesia yang semakin carut marut saat ini. Jika kita perhatikan, bidang pendidikan dan kesehatan dalam satu dasawarsa terakhir memang sedang menjadi fokus perhatian pemerintah. Maksudnya jadi fokus perhatian disini adalah untuk kedua bidang ini pemerintah pusat telah menggelontorkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang begitu besar. Alih-alih ingin memperbaiki kondisi kesehatan dan pendidikan di Indonesia, malah terjadi sebaliknya. Khususnya dibidang pendidikan, lagi-lagi rakyat menjadi korban dari sebuah konsep pendidikan yang menurut saya TIDAK JELAS.

Pelaksanaan UN 2013

Ya mungkin apa yang terjadi barusan merupakan akumulasi dari semua ketidakjelasan ini. Bagaimana tidak, pelaksanaan ujian nasional tahun 2013 di 11 provinsi dengan terpaksa harus diundur beberapa hari hanya gara-gara salah satu perusahaan pemenang tender pembuat naskah soal ujian tidak dapat memenuhi target waktu yang telah ditentukan dan disepakati bersama sebelumnya. Sebenarnya apa yang sedang terjadi sekarang? Bukankah dalam kasus ini, kendala diatas tidak termasuk dalam kejadian luar biasa atau dalam istilah kerennya sering disebut sebagai Forje Majeur. Hhhhmmmm……

Baca Juga:  Hasil Perhitungan PILKADA Serentak 2018 Kalbar, Pontianak, dan Kubu Raya

Kalau sudah seperti ini kejadiannya siapa lagi yang harus disalahkan? Sepertinya semua pihak tetap memiliki keterkaitan. Yang pasti adik-adik kitalah yang akan menjadi korban dari kecarutmarutan sistem pendidikan seperti ini. Masalah Indonesia cuma satu yaitu minimnya orang-orang yang memiliki integritas dan kemampuan untuk menangani hal-hal khusus tertentu sehingga apa yang diharapkan tidak sejalan dengan yang diinginkan. Belum lagi lemahnya pengawasan menyebabkan konsep tersebut menjadi “ladang penghasilan” bagi sekelompok orang yang memanfaatkan.

Distribusi Soal UN 2013

Mungkin kita masih ingat bagaimana ketika konsep Biaya Operasional Sekolah (BOS) diluncurkan, disatu sisi tujuannya baik yaitu ingin meringankan biaya operasional sekolah namun disisi lain justru muncul beberapa kasus oknum kepala sekolah yang menggunakan dana tersebut untuk tujuan pribadi. Habis itu bagaimana pula kisah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) yang pada akhirnya berujung pada ketokan palu hakim Mahkamah Konstitusi dan menyatakan RSBI BUBAR. Belum mencukupinya Sumber Daya Manusia mumpuni menjadikan konsep RSBI hanya sebagai ajang gengsi para orang tua kaya dimana untuk masuk ke sekolah RSBI membutuhkan biaya tidak sedikit.

Baca Juga:  Melihat Kondisi Taman Bunga yang Tak Lagi Berbunga

Dibawah ini adalah salah satu bentuk korban carut marutnya konsep pendidikan di Indonesia sehingga agamapun bisa dijadikan sebagai bahan olok-olokan.

httpv://youtu.be/RsWAU5GIQfE

Tidak hanya sampai disini, perubahan konsep kurikulum di tahun 2013 juga masih menjadi perdebatan sendiri hingga saat ini. Tidak tahu mana yang benar pokoknya semua pihak memiliki dasar dan pemikiran masing-masing. Dan puncaknya terjadi ketika beberapa hari lalu pemerintah melalui kementerian pendidikan mengambil sebuah keputusan yang cukup krusial dan fatal menurut saya yaitu menunda ujian nasional di 11 provinsi dengan alasan naskah soal belum dapat didistribusikan karena sesuatu dan lain hal. Kalau sudah seperti ini, mau dibawa kemana arah pendidikan Indonesia kedepan??? Tiada satu orangpun yang tahu dan tiada satu orang pula yang dapat menjawabnya. (DW)

Sumber Gambar:

  • http://rudywisanggeni.blogspot.com/2013/01/ujian-nasional-2013.html
  • http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2142/Ujian.Nasional.2013
Artikel Lainnya
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More