UMKM Perbatasan Menjadi Target Pendampingan ABDSI Kalimantan Barat
BloggerBorneo.com – Dalam kegiatan penutupan Peningkatan Kapasitas Konsultan Pendamping UMKM di Pontianak kemarin, Asisten Deputi Bidang Pendampingan Usaha Kementerian Koperasi & UKM, Eviyanti Nasution Menyatakan akan Mendukung Pendampingan 3GO bagi UMKM Perbatasan.
Dalam satu kesempatan di sesi penutupan acara Peningkatan Kapasitas Konsultan Pendamping UMKM se-Kalimantan Barat, Jum’at (29/09/17), Asisten Deputi Bidang Pendampingan Usaha Kementerian KUKM, Eviyanti Nasution, menyatakan akan mendukung gagasan Asosiasi BDS Indonesia (ABDSI) dalam menyediakan pendampingan berkelanjutan 3GO.
UMKM Perbatasan
Hal ini dilakukan demi mengakselerasikan peningkatan produktivitas dan daya saing UMKM di perbatasan Kalimantan Barat dengan Malaysia.
Menurut Eviyanti, UMKM yang berada di kawasan perbatasan harus memiliki daya dan kemampuan untuk bersaing dengan UMKM dari negara tetangga.
Posisi strategis kawasan perbatasan menjadikan gagasan ABDSI untuk dapat mengembangkan aktivitas pendampingan melalui pendekatan 3GO, yaitu: Go Modern, Go Digital, dan Go Global harus mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
Selain Kementerian Koperasi dan UKM, Provinsi Kalimantan Barat, pemerintah kabupaten dan kota di perbatasan, dan mitra-mitra lainnya juga harus diajak turut serta mendukung program ini.
Layanan UMKM Naik Kelas
Lebih lanjut Eviyanti memaparkan, 3GO dilakukan melalui bantuan platform Layanan UMKM Naik Kelas atau biasa disingkat LUNAS. Dengan menggunakan platform tersebut, UMKM di perbatasan akan dapat dengan mudah mendapatkan pendampingan dari berbagai bidang seperti kelembagaan, SDM, produksi, pembiayaan, pemasaran, IT dan kerjasama.
Nantinya UMKM juga bisa lebih mudah untuk memilih bidang keahlian pendamping seperti training, mentoring, coaching, konsultasi, fasilitasi, dan lainnya.
Melalui pendekatan 3GO, baseline data UMKM akan dapat terekam dengan baik dan perkembangan usahanya bisa diikuti secara terus menerus.
“Melalui pedampingan yang baik, rekam jejak UMKM sejak Pre-Startup – Startup – Growth – Expand bisa diikuti secara berkelanjutan. Sehingga semua pihak bisa ikut memberi dukungan untuk kemajuan UMKM perbatasan tersebut sesuai dengan tahapan usahanya.
Kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas pendamping UMKM agar semakin professional agar mampu menjawab kebutuhan UMKM perbatasan tersebut.” jelas Eviyanti.
Kawasan Perbatasan SINGBEBAS
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum DPN ABDSI, Cak Samsul memberikan penjelasan bahwa prioritas pertama pengembangan 3GO melalui platform LUNAS akan dilakukan di Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu.
Demi memudahkan pelaksanaan program ini, nantinya 3GO akan dijalankan dengan menggandeng PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) KUMKM Kalimantan Barat, Kementerian Pedesaan, Telkom, dan para mitra lainnya dengan prioritas implementasi akan dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang dan Sambas melalui kemitraan SINGBEBAS.
“Salah satu wujud inovasi dari program 3GO adalah penyediaan NOMOR IDENTITAS UMKM berupa 12 digit angka yang unik. Degan nomor identitas tersebut, UMKM akan bisa diikuti perkembangan usahanya secara berkelanjutan melalui aplikasi yang sedang dipersiapkan saat ini” demikian tutup Cak Samsul. (DW)