Anda Mahasiswa? Mulailah Merintis Bisnis Startup Sekarang

Bisnis startup atau rintisan saat ini sedang menjamur di dunia, termasuk di tanah air. Bisnis ini menjadi populer dari waktu ke waktu dikarenakan media yang digunakan sudah sangat kita kenal dan kuasai, yakni menggunakan media internet.

Di era teknologi yang serba digital ini, internet sudah menjadi hal yang asing lagi bagi kita. Semua orang sudah dengan mudahnya mendapat suatu informasi dengan mengakses internet dan berselancar di dunia maya. Teknologi internet pun sudah akrab dengan semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan orang yang sudah tua tidak aneh dengan internet.

Bahkan setiap saat orang-orang tidak lepas dari internet, dari komunikasi yang sekarang sudah menggunakan data hingga mendapatkan hiburan seperti streaming musik dan film. Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa bisnis rintisan menjadi pilihan untuk didirikan beberapa founder. Beberapa bisnis startup yang sudah eksis di Indonesia diantaranya adalah Bukalapak, Elevenia, Blibli, Traveloka, Tokopedia, Kaskus, dan juga Zalora Indonesia.

Sebagian besar bisnis startup yang sudah ada sekarang adalah bisnis jual beli online. Kebutuhan manusia yang terus menerus bertambah menjadi alasan mengapa bisnis startup Indonesia didominasi oleh situs marketplace atau belanja online. Menariknya, selama ini yang kita ketahui Indonesia adalah salah satu sasaran pasar paling besar di Dunia.

Baca Juga:  Kontes SEO Hidup Seorang Blogger
Konsep Bisnis Startup
Konsep Bisnis Startup (Sumber: HuffingtonPost.Com)

Jika para pelaku bisnis startup di Indonesia bisa berkembang dengan baik, hal tersebut akan menjadi modal awal untuk membuka pintu masuk pasar internasional. Karena bagaimanapun, ketika seorang pengusaha ingin merambah bisnisnya ke pasar internasional, maka dia harus mempunyai basis konsumen domestik yang kuat dan bisa diandalkan.

Seringnya anggapan bahwa bisnis startup adalah bisnis yang dibangun oleh seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi adalah paradigma yang salah. Beberapa pendiri bisnis startup ternyata merupakan para mahasiswa tingkat awal. Mungkin dari segi ilmu mereka masih kurang, namun tekad mereka sangat kuat untuk memulai usaha.

Salah satu contoh oendiri bisnis startup yang merintis usahanya di usia muda adalah Muhammad Rizky Habibi, founder dari Cakra Therapy Autism, sebuah perusahaan startup berbasis aplikasi terapi untuk anak-anak penderita autis. Rizky memulai usahanya mendirikan Cakra Terapy ini ketika dirinya masih menjadi mahasiswa semester III. Lalu, apakah kita masih mau hanya menjadi konsumen setia dari usaha-usaha startup diatas?

Baca Juga:  Koperasi Daqu, Metode Pengumpulan Modal Demi KlikVSI?

Apakah kita tidak ingin memulai usaha sendiri? Sudah saatnya Anda yang mahasiswa harus bergerak untuk ciptakan peluang-peluang bisnis startup yang bagus. Internet sudah menjadi santapan setiap hari untuk para mahasiswa. Oleh karenanya, tidak ada lagi alasan untuk mengatakan bahwa, “Saya tidak paham dengan bisnis tersebut” atau yang lebih irono lagi, “Saya takut mencoba memulai startup karena tidak paham dalam mengakses internet”.

Jika kita melihat lebih jauh lagi, bisnis startup justru bermanfaat untuk membantu para mahasiswa. Bisnis ini tidak akan mengharuskan para pelakunya untuk selalu stand by di kantor. Untuk mengontrol bisnis yang sedang dijalankan, kita cukup menggunakan smartphone atau laptop dengan koneksi internet, sehingga mahasiswa tetap bisa menjalani usaha sendiri tanpa harus meninggalkan rutinitas kuliah.

Masa-masa menjadi mahasiswa adalah masa untuk berkarya. Mahasiswa harus mampu mandiri dengan tangan dan kaki sendiri. Mahasiswa yang berwirausaha bukanlah mahasiswa yang pesemistis, melainkan mahasiswa yang aktif, mandiri dan mampu berpikir kritis. (AS)

Sumber Referensi:

  • http://www.koran-sindo.com/news.php?r=1&n=3&date=2016-02-27
Artikel Lainnya
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More