Arti Kata Khatulistiwa Berasal dari Serapan Bahasa Arab Khat Al-Istiwa

Membaca statusnya Sultan Syarif Machmud Alkadrie di laman akun media sosial Kesultanan Pontianak mengenai bagaimana peran serta orang-orang Islam di Kota Pontianak yang pada saat itu telah aktif memberikan dukungan kepada bangsa Palestina.

Image: Wikipedia

Arti Kata Khatulistiwa

Tiga bulan setelah Zionis memproklamirkan berdirinya negara Israel, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1948 Masyarakat Kota Pontianak membentuk “Panitia Gerakan Penjokong Moeslimin Palestina”. Sebuah Komite yang dibentuk bertujuan menghimpun dana di antara orang-orang Islam di Kota Pontianak.

Sebanyak 6 ribu gulden dikumpulkan untuk para kaum muslimin Palestina yang mengungsi akibat berkecamuknya perang Arab-Israel (1948-1949). Sudah puluhan tahun yang lalu, negeri Khat Al-Istiwa’ ini telah hadir mendukung penuh akan kemerdekaan negeri Haram Al-Sharif Palestina.

Negeri Khat Al-Istiwa’, fokus Blogger Borneo langsung tertuju kepada kalimat ini. Memang jika dilafazkan secara cepat akan terdengar seperti kata Khatulistiwa.

Merasa penasaran langsung mencari referensi di Google mengenai arti kata Khatulistiwa. Alhamdulillah dari hasil pencarian yang muncul di laman Google, satu artikel beralamat di https://pustamun.blogspot.com langsung menarik perhatian karena bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mudah dimengerti.

Secara garis besar, pada paragraf dibawah ini merupakan kutipan dari artikel yang dimuat pada tanggal 8 Maret 2017 tersebut dimana dalam penulisannya kembali ada revisi kata-kata tanpa mengubah makna bahasa dan kalimat penyampaian.

Khat Al-Istiwa

Khatulistiwa yaitu kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari serapan bahasa Arab. Secara harfiah, kata Khatulistiwa dalam bahasa asalnya terdiri dari dua kata, yaitu Khat (خط) dan al-istiwa (استواء). Arti kata khat (baca: khot, dengan kecenderungan suara ‘k’ yang dihilangkan, bukan ‘kot’) yaitu garis. Arti kata istiwa yaitu lurus.

Baca Juga:  Resep Soto Daging Khas Madura

Dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab, terjadi proses morfologis sekaligus proses perembesan kata Khatulistiwa. Kata khot dibaca khottu dirangkai dengan kata al-istiwa. Teknik baca dalam bahasa asalnya, bahasa Arab yaitu khottul-istiwia.

Lamban laun, indera pendengaran orang akan bermetamorfosis khottulistiwa. Kemudian proses selanjutnya yaitu khotulistiwa. Yang terakhir, yang diserap dalam bahasa Indonesia diubahsuaikan penulisannya dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia maka jadilah kata “Khatulistiwa”.

Metamorfosis Perubahan Kata

Berbeda dengan kata asalnya dalam bahasa Arab, transliterasi dalam khottul istiwa tidak dibaca, sebab cenderung lebih lebih banyak didominasi suara ‘h’. Sementara, dalam bahasa Indonesia, kata khatulistiwa cenderung dibaca katulistiwa bukan hatulistiwa.

Dilihat dari arti kata khatulistiwa dalam bahasa Arabnya, maka sanggup disebut kata khatulistiwa memiliki arti garis lurus.

Kata khat dalam bahasa Arab arti pertamanya yaitu ukiran atau tulisan. Kemudian, ada bentuk lain yaitu khototo (خطط) artinya garis (Kamus Al-Munawwir, 1997 halaman 351). Sementara kata istiwa   (الاستواء) artinya tegak lurus.

Baca Juga:  Beberapa Manfaat Bersedekah

Jadi, arti kata khatulistiwa yaitu garis yang lurus. Ini arti secara bahasa. Namun, beda lagi arti kata khatulistiwa dalam istilah ilmu pengetahuan.

Arti Menurut KBBI

Workshop Digital Marketing untuk Lembaga Pendidikan 2024

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata khatulistiwa terdapat pada halaman 693 (Lihat KBBI Pusat Bahasa edisi Keempat tahun 2008).

Arti kata khatulistiwa dalam engkaus yaitu garis khayal keliling bumi, terletak melintang pada nol derajat (yang membagi bumi menjadi dua cuilan yang sama yaitu cuilan bumi utara dan cuilan bumi selatan). Istilah lainnya yaitu ekuator. Terjemahan arti dari bahasa Inggris ‘equator’.

Kata khat juga terdapat dalam bahasa Indonesia. Arti kata khat yaitu goresan pena tangan, garis, dan guratan pada tangan atau garis tangan (KBBI, 2008:692).

Arti Menurut Kalangan Pesantren

Kata istiwa juga lazim dipakai di kalangan pesantren. Jadi, kata istiwa lazim diketahui oleh mereka yang berguru ilmu agama Islam, khususnya ilmu falak (ilmu astronomi).

Kata istiwa yang dipakai dalam kalangan pesantren yaitu untuk menyebut kondisi matahari yang sempurna beradai di atas sehingga bayangan suatu benda yang terkena sinar matahari dalam kondisi istiwa tidak akan memunculkan sedikitpun.

Maka dari itu biasanya kondisi ini dimanfaatkan untuk memilih dan menyesuaikan jam. Jam yang sudah diubahsuaikan dengan waktu dan kondisi matahari sempurna berada di atas secara presisi disebut dengan jam istiwa.

Baca Juga:  Debut Genesis MeloBee Media pada Konferensi Tahunan Forum Asia 2023

Frase Garis Lurus

Sementara kata khatulistiwa sering dirangkai dengan kata garis sehingga muncul susunan kalimat:

Negara Indonesia terletak di garis khatulistiwa.

Tugu Khatulistiwa Pontianak
Image: Dok. Pribadi

Dalam pola kalimat di atas, ada frasa garis khatulistiwa. Secara kebahasaan susunan tersebut salah sebab kata khatulistiwa sudah mengandung arti “garis”. Maksud Indonesia terletak di khatulistiwa yaitu posisi yang terletak antara kutub utara dan kutub selatan. Salah satu kota besar yang dilalui oleh garis khatulistiwa yaitu Pontianak.

Zamrud Khatulistiwa

Ada lagi istilah yang mengandung kata khatulistiwa, yaitu Zamrud Khatulistiwa. Apa arti kata zamrud khatulistiwa. Kata tersebut untuk menggambarkan kondisi kepulauan nusantara.

Zamrud yaitu jenis watu permata yang berwana hijau. Jadi, istilah zamrud khatulistiwa dipakai untuk menyebut formasi pulau nusantara yang seolah-olah menyerupai watu permata zamrud sebab sangat indah (itu doloe). Zamrud, yang ada di garis khatulistiwa.

Jadi, klarifikasi kata khatulistiwa yang sempurna yaitu sebagai diberikut: garis khayal yang ada di cuilan tengah bumi.

Meskipun bagi sebagian orang, kata zamrud identik grup band rock yang ngetop di pertama tahun 2000-an. Mereka menulisnya “Jamrud” bukan “Zamrud”. Bukan populer dengan keindahan kolam permata, lagu-lagu yang dinyanyikan oleh grup band Jamrud justru berlirik nakal dan menggelitik cenderung porno. (DW)

Sumber Kesultanan Pontianak
Artikel Lainnya
2 Comments
  1. […] BloggerBorneo.com – Di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 70, kota Pontianak mendapat kado istimewa dengan terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara puncak bertemakan Karnaval Khatulistiwa. […]

  2. […] merupakan salah satu suku paling terkenal di Indonesia yang tinggal di Kota Khatulistiwa. Lantas budaya dari suku tersebut pun mempengaruhi corak dalam batik khas Kalimantan […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More