Museum Pasifika Nusa Dua Bali menjadi lokasi dimana Asean Blogger Conference 2011 akan diselenggarakan. Kurang lebih dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk mencapai lokasi tersebut dari hotel tempat dimana kami menginap.
Karena KTT Asean XIX juga diselenggarakan di kawasan yang sama, maka dapat dipastikan semua jalur dari dan menuju kawasan tersebut telah dijaga ekstra ketat oleh para pengawal pemerintahan. Jadi harap maklum aja selama kami di perjalanan, sempat mengalami salah masuk jalan dikarenakan petugas kepolisian yang menjaga persimpangan memberikan arahan yang salah.
Begitu sudah masuk ternyata jalur sempit, mau tidak mau mundur lagi dan berubah arah. Capek deh…
Asean Blogger Conference 2021 Opening Session
Kisah diatas menjadi sebuah pengantar ketika para peserta Asean Blogger Conference 2011 sedang menuju tempat pelaksanaan kegiatan. Begitu memasuki gerbang kawasan Nusa Dua Bali, saya sempat kagum dengan pemandangan yang terlihat Kawasan yang sangat luas, begitu tertata rapi, indah, dan hijau, membuat siapa saja yang berada disitu akan merasa nyaman dan segar.
Hanya saja menurut informasi yang saya dengar bahwa kawasan Nusa Dua Bali itu dapat dikategorikan sebagai kawasan elit sehingga tidak sembarang orang bisa masuk ke kawasan tersebut. Untung saja saya dan teman-teman lain adalah seorang blogger, jadi memiliki akses khusus untuk masuk dan berkeliling didalamnya. Bener ngga? Hehehe…
Museum Pasifika Bali
Tidak lama berselang kami lantas berhenti dan turun didepan sebuah bangunan besar antik dan bergaya modern. Dari tulisan yang terdapat di gerbang depan dapat langsung diketahui bahwa saat ini kami sedang menuju Museum Pasifika Nusa Dua Bali. Sesampainya didalam ruangan, saya menyempatkan diri untuk mengambil video yang menggambarkan suasana Museum Pasifika.
https://youtu.be/Q3UVG79kueQ
Tak lama tampak rombongan Menteri Komunikasi dan Informasi Bapak H. Tiffatul Simbiring memasuki ruangan pertemuan, selain itu hadir juga H.E. Ambassador Bapak Hazairin Pohan yang berjalan secara berdampingan dengan Presiden Asean Blogger Community Chapter Indonesia yaitu Mas Iman Brotoseno.
Mereka semua langsung mengisi bangku kehormatan yang telah dipersiapkan dibarisan terdepan. Mas Iman Brotoseno sendiri diberi kesempatan pertama untuk memberikan kata sambutannya terkait dengan penyelenggaraan Asean Blogger Conference ini, setelah itu dilanjutkan Bapak Tiffatul Simbiring memberikan sambutannya sekaligus membuka kegiatan ini secara simbolis.
Oh iya, ada satu pantun kocak yang dilontarkan oleh Bapak Tiffatul Simbiring sesaat beliau akan meninggalkan ruangan. IKAN HIU MAKAN ES LILIN PUTER, THANK YOU AND SEE YOU LATER…
Sesi berikutnya adalah sesi diskusi yang dibawakan oleh Bapak Hazairin Pohan, dengan dimoderatori oleh salah seorang panitia pelaksana Asean Blogger Conference 2011 beliau memberikan penjelasan mengenai kawasan ASEAN. Menurutnya, negara-negara ASEAN saat ini harus terus berbenah karena telah dianggap sebagai pilar penting pemulihan ekonomi dunia.
Hal itu terbukti dengan tetap mampu bertahannya kondisi perekonomian tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara meskipun kawasan eropa sedang dilanda isu krisis ekonomi baru-baru ini. Untuk Indonesia sendiri, sebuah kehormatan besar dirasa ketika dirinya ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksana ASEAN SUMMIT 2011.
Setidaknya itu menunjukkan bahwa perlahan namun pasti tingkat kepercayaan negara-negara lain terhadap iklim keamanan di Indonesia sudah semakin membaik.
Setelah pemaparan mengenai kawasan ASEAN telah selesai, acara dilanjutkan dengan coffe break sejenak. Lumayan juga rasanya meregangkan otot sambil menikmati secangkir kopi manis panas dan beberapa makanan kecil yang disediakan.
Pada sesi berikutnya, Kang Onno W. Purbo dipilih untuk memandu acara. Tiap-tiap perwakilan blogger negara ASEAN lainnya yang secara khusus diundang untuk menghadiri kegiatan Asean Blogger Conference 2011 diberi kesempatan memberikan sedikit pemaparan mengenai kondisi pengembangan teknologi informasi dinegaranya sudah sejauh mana, khususnya yang berhubungan langsung dengan blogger.
Kebetulan pada kesempatan ini semua perwakilan blogger dari negara-negara ASEAN, seperti: Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Vietnam dapat menyempatkan diri untuk hadir.
Mungkin jika dilihat secara umum, kondisi yang dialami oleh Indonesia juga sama dialami oleh negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Beberapa isu yang mencuat ke permukaan, seperti: kurangnya infrastruktur, terbatasnya kecepatan akses, kebebasan dalam berekspresi, tekanan dari pemerintah berkuasa, dan lain-lain menjadi isu nasional yang sedianya akan dibahas dalam pertemuan kali ini.
Konsep pembahasan yang akan dilakukan adalah menggunakan sistem diskusi kelompok dimana para peserta masing-masing akan dipecah menjadi 3 kelompok, jadi sambil menunggu waktu makan siang ketiga kelompok peserta tersebut terlihat sibuk berdiskusi.
Saya sendiri tidak bisa ikut dalam kegiatan diskusi tersebut karena saya bersama 7 orang peserta lainnya ditunjuk sebagai perwakilan blogger yang akan melakukan liputan langsung pada saat KTT ASEAN XIX berlangsung. Jadi kami harus melakukan beberapa prosedur registrasi yang cukup ketat disana.
Oke, karena sudah memasuki waktu makan siang maka para peserta diminta menuju ruang jamuan yang telah disediakan. Hasil kesimpulan yang telah didiskusikan sebelumnya akan dibahas bersama pada sesi setelah makan siang. Jadi, sekarang waktunya makan teman-teman, jangan lupa baca Bismillah yach. (DW)