ASUS ROG GX800 Seharga 95 Juta, Harga Pantas untuk Sebuah Kualitas
Gaming notebook spek dewa terbaru dari ASUS di tahun 2017 ini telah resmi diluncurkan di Indonesia dengan harga 95 juta rupiah. Perangkat komputer dari seri Republic of Gamers (ROG) itu diberi nama GX800 yang merupakan pengembangan dari seri sebelumnya yaitu ROG GX700.
Apa yang terbayang di benak pikiran kawan-kawan ketika membaca judul tulisan ini? Blogger Borneo yakin kawan-kawan pasti akan langsung kaget begitu mengetahui ada sebuah notebook dijual dengan harga cukup fantastis, hampir setara dengan harga mobil. Ya boleh percaya atau tidak, ASUS beberapa waktu lalu baru saja meluncurkan notebook versi Republic of Gamers (ROG) GX800 yang dibanderol dengan harga 95 juta rupiah.
Blogger Borneo sendiri waktu awalnya langsung hening dan menahan nafas ketika mengetahui harga notebook gaming yang dipersenjatai dengan prosesor Intel® Core™ i7 7820HK ini sudah mendekati 9 digit. Sempat bertanya dalam hati, ini perusahaan kok iseng amat ya buat notebook yang harganya gila-gilaan. Maaf ya ASUS atas pertanyaannya. 😉
Merasa penasaran dengan harga luar biasanya, Blogger Borneo mencoba untuk menelaah satu per satu bagian komponen yang terdapat di dalam ASUS ROG GX800. Memang khusus untuk bidang teknologi informasi, kondisi ini sangat dimungkinkan terjadi karena kualitas sebuah komponen berbanding lurus dengan harganya. Semakin canggih dan baru teknologi yang digunakan, maka otomatis harganya juga akan semakin mahal. Ada harga ada rupa dan kualitas tidak pernah berbohong.
SPESIFIKASI UMUM ROG GX800
Seperti yang dijelaskan di awal paragraf bahwa ASUS ROG GX800 telah menggunakan teknologi prosesor Intel® Core™ i7 generasi ke 7 dengan kode produksi 7820HK. Dibanding dengan versi sebelumnya, prosesor yang diproduksi pada kuartal pertama 2017 ini sudah memiliki clock speed hingga 4.6 Ghz. Clock speed masih dapat ditingkatkan dengan mudah menggunakan aplikasi khusus pre-installed ASUS Gaming Center yang sudah tersedia dalam notebook gaming high-end ini. Para pengguna cukup menaikan frekuensi tegangan pada CPU dan GPU secara manual sampai ambang batas tertentu. ASUS sadar bahwa seorang gamer sangat membutuhkan sebuah notebook yang memiliki kecepatan dan kinerja maksimal. Oleh karena itu, kemampuan prosesor selalu menjadi perhatian utama.
