Bisnis di Era Digital: Apakah UMKM Kuliner Masih Potensial?
Dahulu, bisnis kuliner dianggap selalu menguntungkan karena ada ungkapan “semua orang pasti butuh makan”. Tapi, bisnis kuliner tidak sesederhana ini. Terlebih bisnis di era digital belakangan ini bertumbuh dengan sangat cepat.
TOPIK UTAMA
Apakah UMKM Kuliner Menguntungkan?
Sekarang muncul sebuah pertanyaan baru, apakah bisnis kuliner di era digital masih tetap menguntungkan? Terlebih untuk skala usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM. Simak jawaban yang akan dijelaskan secara lengkap pada kesempatan kali ini.
Bisnis kuliner sempat mengalami keterpurukan di tengah pandemi beberapa waktu yang lalu. Banyak warung makan dan lapak jajanan yang terpaksa menutup usahanya karena aturan physical distancing yang diterapkan oleh pemerintah.
Meski begitu, jalan keluar selalu ada. Aplikasi layanan pesan antar makanan yang banyak digunakan masyarakat kini menjadi penyelamat bagi para pelaku UMKM kuliner.
Sebenarnya, pandemi merupakan momentum di mana para pelaku UMKM di bidang kuliner “dipaksa” untuk digitalisasi. Prosesnya juga berlangsung lebih mudah karena banyak tools dan platform yang bisa dimanfaatkan.
Sejak pandemi, penggunaan platform pesan antar makanan juga mengalami peningkatan pesat. Pasalnya, sebagian orang bekerja dari rumah (WFH) dan tidak punya waktu untuk memasak makanan. Selain itu, makan di tempat atau dine in juga dilarang.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa UMKM di bidang kuliner tetap menguntungkan di tengah gempuran bisnis era digital. Tentu dengan satu syarat, yaitu mau mengikuti arus digitalisasi itu sendiri.
Tips untuk Memulai Bisnis Kuliner di Era Digital
Tertarik untuk memulai bisnis kuliner dalam waktu dekat? Sebaiknya simak tips berikut ini untuk dijadikan bekal.
1. Pahami Target Pasar
Dalam bisnis apa pun, memahami target pasar merupakan suatu kewajiban. Hal ini dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang memerlukan produk, mulai membuat persona, serta mengenali kompetitor di bidang bisnis yang sama.
2. Tawarkan Layanan Delivery Order
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisnis kuliner bisa bertahan dan bangkit di tengah pandemi berkat layanan delivery order atau pesan antar.
Jadi, jangan sampai lupa untuk mendaftarkan diri sebagai merchant di platform layanan pesan antar yang ada. Jika ingin menggunakan layanan delivery order mandiri pun tidak masalah.
3. Manfaatkan Media Sosial untuk Mengembangkan Bisnis
Media sosial saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat orang-orang berinteraksi. Media ini juga sangat powerful jika dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis. Media sosial akan lebih mudah mendekatkan pelaku UMKM dengan target pasarnya.
4. Berikan Promo Berkala
Siapa sih yang tidak suka dengan promo? Memberikan promo secara berkala akan membuat bisnis kuliner lebih dikenal. Agar lebih teratur dan terjadwal, cobalah untuk memberikan promo di tanggal cantik seperti 11.11 atau 12.12.
5. Pakai e-Menu
Buku menu perlahan mulai ditinggalkan dan beralih ke e-menu. Jika punya store offline, tidak ada salahnya menyediakan fasilitas ini untuk para pelanggan. Akan lebih praktis, bukan?
6. Pembayaran Digital
Selain menu yang berbentuk digital, cara pembayaran juga sudah mulai bergeser ke digital. UMKM kuliner sebaiknya memiliki setidaknya satu QRIS untuk melayani pembayaran melalui e-wallet dan sejenisnya.
7. Maksimalkan Penggunaan Software
Tips yang terakhir adalah memaksimalkan penggunaan software. Khususnya software akuntansi dan POS atau kasir. Ini akan sangat memudahkan pelaku UMKM untuk melakukan pembukuan. Dengan begitu, keuangan bisa tercatat dengan baik.
Jika ingin memulai UMKM Go Digital, khususnya kuliner, persiapkan semuanya dengan matang. Persaingan memang semakin ketat, sehingga pelaku UMKM pun dituntut untuk kreatif dalam menjalankan bisnisnya. (DW)
Comments are closed.