Bisnis KlikVSI, Dilema antara Usaha Pembayaran dan Skema Piramida?
KlikVSI, pasti teman-teman sudah pernah mendengar dan melihat nama ini. Jika diperhatikan, sejak diluncurkan hingga saat tulisan ini dipublikasikan, KlikVSI telah cukup menyedot perhatian masyarakat umum terutama para pengguna internet di Indonesia.
Menurut info dari KlikVSI.Net, dalam waktu 5 bulan sejak diluncurkan KlikVSI telah memiliki 110 ribu anggota. Hhhhmmm… Mungkin bagi sebagian masyarakat akan memandang ini sebagai sebuah fenomena. Akan tetapi bagi Blogger Borneo sendiri, peningkatan jumlah anggota secara signifikan dalam waktu singkat adalah sebuah hal yang wajar. Kenapa Blogger Borneo bisa bilang seperti itu???
Pertama, karena KlikVSI berada dibawah naungan perusahaan bernama PT. Veritra Sentosa Internasional yang dimiliki oleh Ustadz Yusuf Mansur (Apakah diantara teman-teman disini ada yang tidak mengenal Beliau?, benar-benar keterlaluan kalau tidak mengenal Beliau). Kedua, tagline bisnis yang digunakan sangat mampu mempengaruhi keinginan masyarakat untuk bergabung kedalamnya. Ada yang tahu tagline bisnis dari KlikVSI??? Ya Anda benar, MARI KITA BELI KEMBALI INDONESIA. Cukup heroik bukan???
Selain itu, dalam menjalankan roda bisnisnya, KlikVSI benar-benar memaksimalkan penggunaan teknologi informasi khususnya promo secara online dalam memasarkan paket produknya. Dengan kata lain, setiap member KlikVSI memiliki kesempatan yang sama untuk bisa beriklan secara online dan memiliki website replika dengan tujuan utama menarik calon anggota sebanyak-banyaknya.
Memang secara konsep dagang, KlikVSI tidak berbeda dengan jenis usaha lainnya karena disini ada produk yang dijual yaitu Aplikasi Pembayaran V-Pay. Jadi, setelah para member melakukan download software gratis ini (tentunya setelah membayar uang pendaftaran), mereka akan mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu:
- Menjadi pengguna V-Pay sendiri untuk membayar biaya langganan rutin bulanan (pulsa, listrik, angsuran kredit, dll), atau
- Menjadi pedagang dengan turut memasarkan V-Pay sekaligus mengembangkan komunitas VSI di Indonesia (sumber referensi).
Hhhhmmm… Sepertinya sampai disini kita belum menemukan penyimpangan dari sistem bisnis KlikVSI ya. Eits, tunggu dulu… Coba kita perhatikan secara seksama bahasa yang digunakan pada poin 2 diatas. Dari bahasa tersebut secara jelas dan terang menyatakan bahwa produk utama yang dijual disini adalah aplikasi pembayaran V-Pay, jadi kedepannya masing-masing member KlikVSI diharapkan dapat menggunakan aplikasi ini untuk keperluan pembayaran pribadi. Istilah kerennya adalah One Member One Application.
Langsung terbersit pertanyaan didalam hati, kalau memang nantinya tujuan ini tercapai berarti kompetitornya cuma counter-counter pulsa kecil atau loket-loket Payment Point Online Bank (PPOB) di pinggir jalan lah ya?.
Seharusnya yang harus menjadi target BELI KEMBALI INDONESIA adalah perusahaan-perusahaan vendor besar swasta di Indonesia, bukan “membeli kembali” pedagang-pedagang kecil ditepi jalan dan memintanya kembali untuk berjualan produk sama dengan harga yang lebih mahal.
Blogger Borneo masih ingat dengan perumpamaan dari pemilik KlikVSI, Ustadz Yusuf Mansur, mengenai sistem pengumpulan modal investasi secara berjamaah.
Jika 10 juta umat muslim di Indonesia hanya menginvestasikan uangnya sejumlah Rp. 1.000,- saja, maka akan diperoleh total modal investasi sebesar Rp. 10.000.000.000,-.
Sekarang kalau kita asumsikan bahwa 10 juta umat muslim di Indonesia menginvestasikan uangnya sesuai dengan nominal pendaftaran di KlikVSI yaitu Rp. 275.000,- maka secara hitungan kasar akan diperoleh nominal angka yang cukup mencengangkan yaitu Rp. 2.750.000.000.000,-. Blogger Borneo kira dengan menggunakan sistem berjamaah seperti ini kita akan mampu membeli kembali saham-saham perusahaan asing yang ditanamkan di Indonesia.
Memang pada awalnya Ustadz Yusuf Mansur telah merealisasikan konsep investasi berjamaah ini dengan nama Patungan Usaha, dan karena pada saat itu gerakannya belum memiliki ijin resmi dari pemerintah maka setelah melewati proses birokrasi perijinan yang cukup panjang, akhirnya namanya berubah menjadi Koperasi Daqu atau Koperasi Merah Putih.
Blogger Borneo sendiri sebenarnya merupakan salah satu anggota resmi dari koperasi ini, cuma setelah sekian bulan mendaftar dan menjadi anggota masih belum jelas status keanggotaannya seperti apa. Mengenai masalah ini, teman-teman bisa membacanya secara lengkap ditulisan sebelumnya berjudul Koperasi Daqu, Metode Pengumpulan Modal Demi KlikVSI?.
Oke, untuk masalah sistem dagang sepertinya sudah secara gamblang dijelaskan sekaligus dipertanyakan. Sekarang Blogger Borneo coba melakukan analisa dari sudut pandang sistem cashback dan reward bagi para anggota KlikVSI. Dalam kasus ini, Blogger Borneo hanya akan merujuk kepada dua website resmi KlikVSI yaitu www.klikvsi.com dan www.blogvpay.com. Nah, pada kedua website resmi KlikVSI ini Blogger Borneo tidak ada menemukan adanya pembahasan secara detail mengenai skema piramida yang selama ini diributkan. Entah apakah karena Blogger Borneo khilaf tidak melihatnya ataukah bahasa yang digunakan sangat halus sifatnya sehingga Blogger Borneo tidak mampu menangkap maksudnya secara detail.
www.klikvsi.com & www.blogvpay.com adalah web resmi PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) dan PT VSI tidak bertanggung jawab atas isi baik sebagian maupun seluruhnya dari web lain diluar web resmi.
Statement diatas dapat dilihat secara jelas pada kedua website resmi KlikVSI tersebut, apakah dengan adanya pernyataan seperti ini akan mengisyaratkan bahwa semua informasi yang berasal dari website-website lain sifatnya hanya bohong belaka???. Apakah disini terjadi perbedaan kesepahaman sehingga informasi yang dihasilkan bisa berbeda, padahal membawa nama usaha sama yaitu KlikVSI???. Selain itu, kenapa ketika Blogger Borneo membuka halaman DAFTAR AGENCY PROVINSI, DAFTAR AGENCY REGIONAL, dan DAFTAR AGENCY MOBILE tidak ada satupun nama agency yang berasal dari Kalimantan Barat. Kalau memang belum terdaftar sama sekali, terus jaringan-jaringan KlikVSI yang sedang berkembang di Pontianak ada dibawah tanggung jawab siapa ya???. Masih setia menanti jawaban pasti… 🙂
Sebagai penutup tulisan, Blogger Borneo mencoba mengambil beberapa kesimpulan terkait sistem bisnis KlikVSI yang sedang berkembang saat ini.
- Target KlikVSI adalah menjual produk berupa Aplikasi Pembayaran V-Pay ke masyarakat luas, dari sini baru akan diberikan bonus berupa cashback ke setiap anggota komunitas VSI yang merekomendasikannya. INTINYA ADALAH CARI ORANG YANG MAU MENDAFTAR DI KLIKVSI SEBANYAK-BANYAKNYA KARENA SEMAKIN BANYAK YANG DIAJAK BERGABUNG MAKA BONUSNYA AKAN SEMAKIN BESAR.
- KlikVSI juga akan memberikan bonus dari setiap transaksi pembelian pulsa dan non pulsa (pembayaran online) yang besaran jumlahnya tergantung dari jenis transaksinya. Dengan kata lain kesimpulannya akan kembali lagi ke poin 1 diatas yaitu CARI ORANG SEBANYAK-BANYAKNYA karena semakin banyak anggota dibawah Anda yang menggunakan V-Pay maka bonus transaksinya akan semakin besar juga.
- Aplikasi Pembayaran KlikVSI menggunakan sistem deposit via pulsa, ini otomatis akan makin membuat vendor-vendor telekomunikasi di Indonesia semakin untung besar, SEHARUSNYA YANG HARUS DIAKUISISI DULU ADALAH VENDOR TELEKOMUNIKASINYA. Masalah sistem baru bisa disesuaikan nantinya.
- KlikVSI menjanjikan konsep pasive income bagi setiap anggota Komunitas VSI yang berhasil membangun jaringan grup dibawahnya. Dengan kata lain kesimpulannya akan kembali lagi ke poin 1 diatas yaitu CARI ORANG SEBANYAK-BANYAKNYA. Mengenai besar hitungan bonus jaringan grup masih belum bisa dipastikan karena perbedaan informasi dari kedua website resmi KlikVSI dengan website-website lain yang membawa-bawa nama KlikVSI.
- Target reward bagi para anggota Komunitas VSI HANYA AKAN BERLAKU jika memenuhi ketentuan minimal omset pembelian grup terkecil. Perhatikan tabel dibawah ini:
Dari kelima kesimpulan diatas saya harap teman-teman sudah mulai paham maksudnya apa. Oke mungkin pada awalnya teman-teman akan merasa begitu semangat ketika menjalankan KlikVSI karena masih banyak orang yang belum tahu mengenai peluang bisnis ini. Akan tetapi semakin lama saya yakin teman-teman akan merasa dilema karena pada akhirnya hanya ada dua pilihan yang bisa diambil, yaitu:
- Tetap berusaha untuk melakukan transaksi pembelian pulsa dan non pulsa sebanyak-banyaknya dengan profit margin lebih sedikit dibandingkan dengan penawaran program PPOB dari pihak lain
- Tetap berusaha untuk menjual aplikasi pembayaran V-Pay sebanyak-banyaknya ke siapa saja yang belum tahu mengenai program ini. Ingat ya Friends, jumlah pengguna jasa tidak terbatas jumlahnya karena satu orang bisa melakukan transaksi berkali-kali. Sedangkan jumlah calon anggota itu terbatas sifatnya karena 1 aplikasi untuk 1 orang. Tetap semuanya kembali lagi ke poin 1 yaitu CARI ORANG SEBANYAK-BANYAKNYA.
Sekian dulu tulisan dari saya, sebelumnya minta maaf jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan disini. Kalau mau memberikan klarifikasi dan berargumentasi silahkan coret-coret di kotak komentar dibawah ini. Terima kasih… (DW)