Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalbar Bidik 100 Galeri Investasi Sekolah pada 2025

BEI Kalbar menargetkan 100 Galeri Investasi Sekolah pada 2025 untuk tingkat SMA/SMK. Program ini dorong literasi pasar modal bagi guru dan siswa di Kalimantan Barat.

Image: Chat GPT

BloggerBorneo.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Kalimantan Barat menetapkan target ambisius: membentuk 100 Galeri Investasi Edukasi (GIE) di tingkat SMA/SMK sederajat pada tahun 2025.

Program ini menjadi bagian dari inisiatif nasional “Guruku Investor Saham” yang mendorong guru dan kepala sekolah menjadi pionir literasi pasar modal di dunia pendidikan.

BEI Kalbar Targetkan 100 Galeri Investasi Edukasi

Kepala BEI Kalbar, Taufan Febiola, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen BEI dalam menyambut Hari Guru Nasional 2025 dengan tema “Cerdas Berinvestasi pada Pasar Modal”.

Melalui program ini, setiap guru dan kepala sekolah dari sekolah yang bekerja sama mendirikan GIE akan mendapatkan rekening saham dengan dana awal sebesar Rp100.000.

“Tujuannya agar mereka dapat belajar langsung dan mengenal berbagai produk pasar modal,” ujar Taufan di Pontianak.

Ia menambahkan, perluasan galeri investasi di jenjang SMA/SMK sederajat menjadi strategi penting percepatan literasi dan inklusi keuangan.

Dengan demikian, edukasi pasar modal tidak hanya terfokus pada perguruan tinggi, tetapi sudah dimulai sejak sekolah menengah.

Mengenalkan Inovasi Edukatif bagi Para Siswa

Tak hanya menyasar para pendidik, BEI juga mengenalkan inovasi edukatif bagi para siswa.

Mulai dari aplikasi IDX Mobile dengan fitur virtual trading, kompetisi permainan edukatif, hingga buku komik bertema investasi yang dirancang sebagai bahan ajar ringan dan menarik.

Saat ini, sudah ada 30 galeri investasi aktif di Kalbar. BEI menargetkan jumlah tersebut melonjak menjadi 100, seiring bertambahnya minat sekolah mendirikan galeri yang berfungsi layaknya “mini bank” khusus edukasi investasi.

Salah satu sekolah yang telah mengimplementasikan program ini adalah MAN 1 Pontianak. Fahrizal, Guru Ekonomi sekaligus Pembimbing Kelompok Studi Pasar Modal di sekolah tersebut, menilai program ini memberi motivasi besar bagi siswa untuk memahami investasi legal sejak dini.

“Memang sebagian besar siswa belum punya akun karena belum memiliki KTP, tapi mereka sudah mulai memahami apa itu saham dan bagaimana cara berinvestasi yang benar,” jelasnya.

Ia juga menyambut baik inisiatif pemberian rekening saham bagi guru.

“Selama ini kami hanya menabung biasa. Dengan adanya rekening saham, guru bisa ikut belajar investasi,” tambahnya.

Pentingnya Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar, Rochma Nurhidayati, menegaskan pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Meski akses layanan keuangan meningkat, pemahaman masyarakat—terutama generasi muda—masih tertinggal.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 hasil kolaborasi OJK dan BPS, Indeks Literasi Keuangan Nasional tercatat 66,64 persen, sedangkan Indeks Inklusi Keuangan Nasional mencapai 92,74 persen.

“Artinya, akses keuangan sudah tinggi, tapi tingkat pemahaman masih perlu dikejar,” ujarnya.

Untuk kelompok usia di bawah 17 tahun—yang dalam dua dekade ke depan akan menjadi tulang punggung ekonomi—indeks literasi baru mencapai 51,86 persen, di bawah rata-rata nasional.

Kondisi Kesehatan Finansial Cukup Mengkhawatirkan

Lebih mengkhawatirkan lagi, survei OCBC NISP Financial Fitness Index mencatat kesehatan finansial generasi muda Indonesia (usia 15–24 tahun) berada di skor 40,06, jauh di bawah Singapura yang mencapai 62.

Rendahnya literasi ini membuat mereka rentan terjerat perilaku konsumtif, investasi bodong, hingga pinjaman daring ilegal.

Data OJK per Agustus 2024 mencatat total pinjaman perorangan di fintech P2P lending mencapai Rp66,17 triliun, dengan Rp33,05 triliun (51 persen) berasal dari kelompok umur 19–34 tahun.

Bahkan, laporan Satgas PASTI mengungkap 62 persen korban pinjaman online ilegal adalah anak muda.

Melihat situasi ini, OJK bersama para pemangku kepentingan menggencarkan kampanye budaya menabung dan berinvestasi sejak dini, bahkan mulai dari tingkat sekolah dasar.

Harapannya, generasi muda Indonesia bisa tumbuh menjadi masyarakat yang cerdas finansial dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan. (PR)

Referensi:

  • https://pontianakpost.jawapos.com/metropolis/1466413922/bei-kalbar-targetkan-100-galeri-investasi-sekolah-pada-2025
Oroku Edge Bull Run Bonanza 2025 Banner
Artikel Lainnya

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

error: Content is protected !!