7 Cara Memastikan Ijazah S1 Asli atau Palsu, Panduan Penting untuk Dunia Kerja dan Akademik

Cara mudah memastikan ijazah S1 asli atau palsu melalui PDDikti, PIN Ijazah Nasional, barcode QR, dan pengecekan fisik. Lindungi dunia kerja dari pemalsuan!

Image: Chat GPT

Workshop Digital Marketing untuk Lembaga Pendidikan 2024

BloggerBorneo.com – Di era digital seperti sekarang, kasus pemalsuan ijazah masih terus terjadi dan menjadi ancaman serius bagi dunia pendidikan dan dunia kerja di Indonesia. Tidak hanya merugikan institusi, pemalsuan ijazah juga dapat menjatuhkan kredibilitas seseorang.

Sebagai praktisi pendidikan dengan pengalaman lebih dari satu dekade, saya melihat pentingnya edukasi kepada masyarakat agar bisa membedakan antara ijazah yang sah dan yang palsu.

Cara Memastikan Ijazah S1 Asli atau Palsu

Ijazah bukan sekadar selembar kertas. Ia adalah bukti perjalanan intelektual seseorang, hasil jerih payah bertahun-tahun di bangku kuliah.

Oleh karena itu, keabsahannya harus dapat diverifikasi dengan cara yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan keaslian ijazah S1 di Indonesia.

1. Periksa Keberadaan Perguruan Tinggi di PDDikti

Langkah pertama dan paling mudah dilakukan adalah mengecek keberadaan perguruan tinggi dan program studi melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) di situs https://pddikti.kemdikbud.go.id.

Apa yang dicek di PDDikti?

  • Apakah nama perguruan tinggi terdaftar resmi.
  • Apakah program studi terakreditasi.
  • Apakah nama pemilik ijazah tercantum dalam data mahasiswa.

Jika nama pemilik ijazah tidak ada di PDDikti, maka ijazah tersebut patut dicurigai.

2. Cocokkan Data dengan Nomor Ijazah Nasional (PIN)

Mulai tahun 2017, ijazah perguruan tinggi di Indonesia dilengkapi dengan PIN (Penomoran Ijazah Nasional). Anda bisa mengecek PIN melalui laman resmi perguruan tinggi atau melalui fitur di PDDikti.

Langkahnya:

  • Minta nomor PIN dari ijazah yang bersangkutan.
  • Kunjungi situs resmi universitas atau tanya ke bagian akademik.
  • Cocokkan nama, NIM, dan tahun kelulusan.

Jika nomor PIN tidak valid atau tidak ditemukan, ini bisa menjadi indikasi bahwa ijazah tersebut tidak sah.

3. Cek Barcode atau QR Code pada Ijazah

Seiring perkembangan teknologi, beberapa kampus di Indonesia kini mencetak ijazah dengan barcode atau QR Code. Pemindaian barcode ini bisa membawa Anda langsung ke laman profil mahasiswa di PDDikti atau ke sistem akademik kampus.

Jika setelah dipindai QR Code-nya dan ternyata tidak mengarah ke situs resmi, maka ijazah tersebut sangat mungkin palsu atau dimanipulasi.

4. Hubungi Langsung Perguruan Tinggi yang Menerbitkan

Jika masih ragu, Anda bisa menghubungi bagian akademik atau rektorat dari perguruan tinggi terkait. Kirimkan foto ijazah dan tanyakan apakah benar yang bersangkutan adalah lulusan mereka.

Biasanya pihak kampus akan memverifikasi melalui NIM (Nomor Induk Mahasiswa), nama lengkap, dan tahun masuk/lulus. Beberapa kampus juga memiliki unit khusus untuk verifikasi ijazah.

5. Perhatikan Tanda-Tanda Fisik pada Ijazah

Ada beberapa ciri fisik pada ijazah asli yang patut diperhatikan:

  • Logo perguruan tinggi tercetak timbul atau watermark.
  • Tanda tangan rektor dan cap basah.
  • Kertas khusus (bukan HVS biasa).
  • Desain dan warna ijazah konsisten dengan template resmi kampus.

Ijazah palsu sering kali terlihat mencurigakan, entah dari segi tata letak, jenis font yang digunakan, atau kualitas cetaknya.

6. Cek Riwayat Akademik (Transkrip Nilai)

Transkrip nilai adalah dokumen pendamping ijazah. Biasanya ijazah palsu tidak disertai transkrip, atau jika ada, nilainya tidak masuk akal.

Contoh red flag:

  • Nilai semua A.
  • Tidak ada tanda tangan pembimbing akademik.
  • Tidak ada tanggal lulus dan jumlah SKS.

7. Verifikasi Melalui Lembaga Terkait

Jika digunakan untuk keperluan resmi seperti CPNS atau studi lanjut, Anda bisa meminta legalisasi ijazah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atau Kemenristekdikti.

Untuk lulusan luar negeri, verifikasi bisa dilakukan melalui DIKTI dan Kemenlu, bahkan harus melalui proses penyetaraan.

Waspadai Jasa Ijazah Instan

Salah satu akar masalah adalah praktik jual beli ijazah palsu secara daring. Mereka seringkali mengaku bisa membantu “lulus cepat” tanpa kuliah. Inilah yang harus dihindari.

Ciri-ciri jasa ijazah palsu:

  • Menawarkan ijazah dari kampus terkenal dengan harga murah.
  • Tidak ada proses belajar sama sekali.
  • Tidak memberikan NIM atau transkrip asli.

Ingat: tidak ada pendidikan tinggi yang sah tanpa proses pembelajaran.

Keaslian Ijazah adalah Soal Integritas

Mengetahui cara memastikan ijazah asli atau palsu bukan hanya tanggung jawab lembaga, tapi juga masyarakat umum, HRD, dan dunia kerja.

Verifikasi dengan teliti tidak hanya menyelamatkan reputasi, tapi juga menjaga nilai kepercayaan pada sistem pendidikan nasional.

Pendidikan sejatinya adalah proses, bukan produk. Maka ijazah yang sah akan mencerminkan perjalanan yang sebenarnya.

Hindari praktik curang, karena pada akhirnya, kompetensi yang akan berbicara—bukan sekadar selembar kertas. (DW)

Artikel Lainnya

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

error: Content is protected !!