Cipto Junaedy: Tahun 2011 Saya Diminta untuk Membunuh Anak Saya
Cipto Junaedy adalah seorang mentor sekaligus praktisi investor properti yang telah cukup dikenal dengan strategi membeli banyak properti tanpa utang. Namanya langsung terkenal karena strateginya tersebut mampu mematahkan strategi Kiyosaki dan Dolf De Ross yang berbasis utang.
Pada satu dasawarsa lalu, nama Cipto Junaedy banyak menghiasi berbagai media massa nasional dan daerah. Hampir setiap seminar yang dibawakan selalu penuh dihadiri oleh para tamu undangan yang ingin mengetahui strategi membeli properti tanpa utang.
Hebatnya lagi, semua seminar yang diselenggarakan tanpa menggunakan sponsor sehingga kesannya benar-benar ekslusif dan agar bebas kepentingan. Tidak butuh waktu lama, Cipto Junaedy telah berbicara di hadapan lebih dari 800 ribu orang dengan berbagai latar belakang.
TOPIK UTAMA
Cipto Junaedy
Biodata Diri:
- Nama Lengkap: Cipto Junaedy
- Tempat, Tanggal Lahir: Surabaya, 26 Juni 1974
- Pendidikan Akhir: S1 Fakultas Ekonomi Surabaya
- Pekerjaan: Mentor, Motivator, dan Investor
- Website: www.ciptojunaedy.com
- Facebook: www.facebook.com/ciptojunaedystrategi
- Twitter: www.twitter.com/cipto_junaedy
- Instagram: www.instagram.com/ciptojunaedyofficial
Di tahun 2011, Cipto Junaedy telah menunjukkan strategi yang diterapkannya sendiri dengan berhasil membeli 90 unit apartemen di kawasan bergengsi Jakarta dari developer terkemuka hanya dalam waktu 15 hari.
Dalam perjalanan bisnisnya, sosok muda inspiratif ini telah banyak membantu orang dengan memberikan solusi bagaimana bisa mendapatkan properti tanpa uang tanpa utang. Peserta seminarnya tersebar dari berbagai daerah bahkan ada yang berada di luar negeri.
Cipto Junaedy juga aktif menulis buku di sela-sela kegiatannya menjadi mentor dan investor properti. Semua buku yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama selalu menjadi nasional best seller dan harus dicetak ulang hanya dalam beberapa hari setelah diluncurkan.
Buku Best Seller
Ada 5 judul buku yang telah ditulis oleh Cipto Junaedy dan menjadi nasional best seller, antara lain:
- Strategi Membeli Banyak Properti Tanpa Uang Tanpa KPR, Nggak Perlu Nunggu Harga Miring (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009);
- 6 Bulan Bisa Beli Properti KONTAN! Tanpa Uang Tanpa KPR, Nggak Perlu Nunggu Harga Miring (Gramedia Pustaka Utama, 2010);
- Strategi Membeli Bisnis dan Franchise Tanpa Uang Tanpa Utang (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011);
- Strategi B25: Pegang Buku Ini agar Mesin Uang Properti Anda Tidak Mangkrak, Dianggap Jadul (Gramedia Pustaka Utama, 2016);
- Kata-kata Lecutan Harian Baca Buku Ini, ‘Jewer’ Diri Anda 101 Kali Maka Anda akan Kesetrum Nambah Rumah Tanpa Utang (Gramedia Pustaka Utama, 2016).
Pengalaman Profesional
Pengalaman 21 tahun di bidang korporasi, keuangan, bisnis, jasa dan trading membuatnya sudah cukup paham mengenai bagaimana iklim bisnis di Indonesia terutama bisnis properti. Dari pengalaman ini membuatnya diangkat menjadi Direktur Keuangan Grup yang membawahi 13 perusahaan asing beraset lebih dari USD500 juta.
Beberapa bidang konsentrasi yang diambilnya, antara lain: restrukturisasi hutang, merger dan akuisisi, penganggaran perusahaan, penilaian perusahaan, perencanaan pajak strategis, perbankan, belanja modal, perencanaan keuangan komprehensif strategis, pelaporan perusahaan publik, dan manajemen pemegang saham.
Semua strategi yang diajarkan oleh Cipto Junaedy bermuara kepada ilmu yang diperolehnya selama menduduki jabatan tersebut. Inti dari strategi ini adalah bagaimana kita bisa membeli properti tanpa utang atau setidaknya dengan utang yang dicicil cepat.
Sumbangan Korban Merapi
Pada tanggal 7 Juni 2010, Cipto Junaedy bersama Gramedia Pustaka Utama dan Jawa Pos memberikan sumbangan dalam bentuk 1 unit rumah kepada janda mendiang Briptu Boas Woisiri yang meninggal karena musibah di Aceh.
Selain itu diberikan juga sumbangan senilai harga rumah kepada janda Almarhum Rudiman dan Sutikno, pegawai dinas pendidikan yang meninggal karena musibah perampokan ketika mengambil gaji guru sekecamatan.
Setengah tahun kemudian, tepatnya di tanggal 30 Januari 2011 Cipto Junaedy memberikan sumbangan uang senilai harga rumah kepada keluarga korban bencana Merapi yang meninggalkan istri dan anak-anak masih kecil yaitu keluarga almarhum Relawan Jupriyanto dan Wartawan Yuniawan Wahyu Nugroho.
Saya Diminta untuk Membunuh Anak Saya
Sekelumit kisah mengenai profil Cipto Junaedy diatas terjadi ketika awal dirinya baru mulai menjadi seorang motivator dan investor properti yang melejit cukup cepat karena seminar strategi membeli properti tanpa uang tanpa utang.
Nah, di awal tahun 2020, Cipto Junaedy kembali muncul dan membuat sebuah video yang berjudul “Saya Diminta untuk Membunuh Anak Saya”. Blogger Borneo langsung merasa penasaran dengan isi dari video ini dan langsung menontonnya secara lengkap.
https://youtu.be/sRfGn_L8TdQ
Di video diatas dapat dilihat bagaimana kisah ketika seorang Cipto Junaedy diminta untuk membunuh anak pertama dan juga anak keduanya. Peristiwa itu terjadi pada tahun 2011. Agar lebih seru, silahkan kawan-kawan langsung menonton sendiri videonya ya.
Hidup Tanpa Utang
Sejak awal Cipto Junaedy telah banyak berbagi mengenai strategi membeli properti tanpa utang. Menurutnya utang itu akan tetap menjadi sumber masalah nantinya, bukan malah menjadi solusi.
Banyak orang salah kaprah mengenai utang itu bisa menjadi modal awal usaha. Tanpa sadar mereka secara perlahan mulai membunuh diri mereka sendiri.
Bayar utang itu sifatnya pasti, tapi sumber membayarnya tidak pasti – Cipto Junaedy
Sebagian besar orang masih menganggap bahwa membeli properti tanpa utang tidak masuk akal, padahal menurut Cipto Junaedy yang benar adalah akalnya belum masuk.
Sebagaimana disampaikan bahwa pada zaman dulu sebelum ditemukan pesawat dan kapal, semua orang tidak percaya bahwa logam yang berat bisa terbang di udara atau mengapung di laut. Inilah akalnya belum masuk pada masa itu.
Akan tetapi seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baru diketahui bagaimana logam berat tersebut bisa terbang atau mengapung. Disinilah baru disebut hal tersebut MASUK AKAL. Sekarang bagaimana dengan Anda??? (DW)