TOPIK UTAMA
Digital Minimalism
Perasaan dulu sewaktu koneksi internet tidak secepat sekarang, masih banyak hal yang bisa dilakukan di sela-sela waktu offlinenya. Akan tetapi ketika sekarang kecepatan akses internet sudah sangat mendukung, sangat sulit untuk melakukan hal lain diluar aktivitas online.
Oke, jika kondisinya semakin “sibuk” berakvititas di dunia maya diikuti dengan bertambahnya pundi-pundi pemasukan bulanan bahkan harian, mungkin masih dapat dimaklumi. Nah, sekarang bagaimana jika aktivitas online tampak “sibuk” namun penghasilannya segitu-segitu saja. Apa masalahnya???
Membaca salah satu tulisan dari Mbak Dian Restu Agustina yang membahas mengenai Digital Minimalism, membuat Blogger Borneo baru ngeh berapa banyak waktu terbuang ketika kita menggunakan akses internet untuk hal-hal yang tidak produktif.
Jadi kebayang mengenai berapa banyak jumlah warung kopi di kota Pontianak yang hampir setiap harinya tampak dipenuhi oleh para pengunjung yang notabene didominasi oleh kaum berusia remaja. Apa yang mereka lakukan? Apa yang mereka kerjakan? Apa yang mereka hasilkan?
Dampak Dunia Virtual
Mungkin bagi sebagian pengguna internet, termasuk Blogger Borneo sendiri selama ini telah menjadikan ruang virtual sebagai tempat mencari “penghasilan”, sekarang bagaimana juga dengan ratusan pengunjung tersebut, apakah mereka melakukan hal yang sama?
Tidak dapat dipungkiri dunia maya terkadang membuat kita para penggunanya menjadi lupa akan segala-galanya. Jalinan pertemanan dan komunikasi satu sama lain secara online malah dirasa sangat dekat dibanding ketika kita berinteraksi secara tatap muka.
Dalam beberapa kondisi, Blogger Borneo juga merasa banyak membuang waktu ketika sedang berselancar ketika berinternet. Padahal sebuah pekerjaan sudah dapat diselesaikan dalam waktu tidak sampai sejam, namun pada kenyataannya bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam.
Jika dalam dunia perbloggeran ada kondisi khusus dimana kita mengalami rasa jenuh dan bosan sehingga kita harus melupakan sejenak aktivitas ngeblognya, maka dalam dunia virtual secara umum ada istilah digital minimalism yang membuat kita harus mengurangi aktivitas onlinenya.
Manfaat Digital Minimalism
Masih dalam artikel yang sama, Mbak Dian Restu Agustina memaparkan mengenai manfaat melakukan digital minimalism bagi para pengguna yang merasa dirinya telah mencapai titik internetholic.
Sekarang apakah Anda juga merasakannya??? Jika iya maka Anda memang butuh untuk melakukannya. Insya Allah dengan 7 (tujuh) metode digital minimalism, Anda akan merasakan beberapa hal positif sebagai berikut:
1. Konsentrasi Tetap Terjaga
Mengurangi interaksi komunikasi yang terlalu intens melalui media sosial, email, serta berbagai aplikasi di smartphone akan membuat konsentrasi kita tetap terjaga karena notifikasi yang biasanya muncul setiap saat membuat fokus kita terpecah.
2. Produktif di Dunia Nyata
Untuk poin kedua ini, masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya. Mengurangi waktu berinternet ria yang tidak mendatangkan hasil akan membuat diri kita dapat melakukan hal produktif di dunia nyata. Setidaknya kita dapat menyelesaikan aktivitas yang sempat tertunda tepat waktu.
3. Memperbaiki Hubungan Sosial
Menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh, istilah ini muncul disaat kita mulai kecanduan ketika sedang berinternet ria. Meskipun tampak berada dalam satu meja, namun fokusnya ke masing-masing smartphone. Hal ini tentu saja akan memberi dampak kurang baik. Solusinya adalah digital minimalism.
4. Terhindar dari Prasangka Negatif
Jangan baper, hal ini selalu Blogger Borneo tekankan kepada para pengguna yang memiliki akun media sosial. Jangan mudah percaya dengan apa yang terlihat karena bisa jadi semua itu hanyalah kamuflase belaka. Selalu berpikir positif dengan setiap komentar atau status yang melintas di beranda medsos kita.
5. Tidak Kehilangan Arah
Begitu banyaknya informasi yang berseliweran di media sosial terkadang membuat kita tergoda untuk kepo dan tergoda untuk mengikuti apa yang sedang menjadi tren sehingga pada akhirnya kehilangan arah. Istilah umumnya adalah rumput tetangga akan selalu tampak lebih hijau. Nah dengan digital minimalism akan menjaga kita selalu berada dalam arah yang sudah kita jalankan.
6. Membuat Perangkat Lebih Awet
Penggunaan perangkat dalam jangka waktu lama tentu saja dapat memperpendek usia ekonomis pemakaiannya. Diantara bagian perangkat yang terimbas, kondisi baterai masuk dalam urutan pertama. Semakin sering melakukan charging maka usia baterai akan semakin pendek.
7. Lebih Hemat Paket Data
Alhamdulillah sejak berlangganan paket internet dari salah satu provider, Blogger Borneo belum pernah merasa kekurangan paket data. Untuk pemakaian sepanjang aktivitas diluar ruangan, juga tidak terlalu menghabiskan banyak kuota. Tapi meskipun begitu, bagi pengguna yang mengandalkan kuota internet harian atau mingguan, digital minimalism dapat menjadi solusi.
Kesimpulan
Berkembangnya akses internet secara langsung berdampak pada semakin mudahnya kita melakukan komunikasi dengan orang lain. Selain itu media sosial juga terkadang membuat kita lupa untuk membagi waktu antara mengerjakan aktivitas secara online maupun offline.
Meskipun terkadang kita merasa jenuh dan bosan, akan tetapi aktivitas berinternet tetap kita lakukan. Kita baru merasa sadar bahwa selama ini tidak mendatangkan manfaat apa-apa dari aktivitas online ketika sudah beberapa lama dilakukan.
Melakukan digital minimalism dapat menjadi satu solusi untuk mengembalikan keseimbangan melakukan aktivitas di dunia nyata maupun dunia maya. Pahami berdasarkan tulisan diatas manfaat apa saja yang akan diperoleh ketika kita menerapkannya dalam aktivitas online selama ini. (DW)