Dampak Hilangnya KBM App dari Google Playstore: Pukulan Bagi Penulis dan Ekonomi Mikro

KBM App hilang dari Playstore, berdampak besar bagi penulis. Apa penyebabnya? Simak ulasan lengkap dan dampaknya bagi ekonomi mikro Indonesia.

Image: facebook.com/arfizon.forester

Workshop Digital Marketing untuk Lembaga Pendidikan 2024

BloggerBorneo.com – Hilangnya aplikasi KBM (Komunitas Bisa Menulis) dari Google Playstore sejak sebulan terakhir menimbulkan dampak signifikan bagi ribuan penulis yang menggantungkan penghasilan dari platform tersebut.

Meski aplikasi ini masih berjalan normal bagi pengguna lama, absennya dari Playstore secara praktis menutup pintu bagi pengguna baru untuk mengunduhnya—hal yang sangat merugikan bagi pertumbuhan komunitas dan ekonomi mikro yang telah dibangunnya.

Hilangnya KBM App Berdampak ke Penulis

Salah satu penulis KBM App, yang menyampaikan refleksinya dalam catatan berjudul #catatan_RV, mengungkap bahwa dirinya tidak terdampak secara langsung lantaran tengah vakum menulis.

Namun, ia mengakui bahwa dampak tidak langsung tetap terasa karena dirinya masih memiliki gairah menulis dan basis pembaca yang cukup besar, baik di platform KBM maupun di media sosial.

Dengan 3.300 pengikut di KBM dan 35 ribu teman/follower di Facebook, penulis ini memiliki potensi untuk mengarahkan pembaca ke platform KBM jika ia kembali aktif menulis.

Sayangnya, kesempatan ini terhambat karena pengguna baru kini kesulitan mengakses aplikasi yang sudah tidak tersedia di Google Playstore.

Potensi Kehilangan Besar Bagi Ribuan Penulis

Bagi penulis aktif lainnya, terutama mereka yang menjadikan KBM App sebagai sumber penghasilan utama, dampaknya jauh lebih besar.

KBM App dikenal sebagai platform ramah penulis, yang tidak memberlakukan kontrak memberatkan dan memberikan kemudahan monetisasi karya tanpa syarat rumit.

Inilah yang menyebabkan banyak penulis dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, khususnya ibu rumah tangga, bergantung pada platform ini.

Sebagian dari mereka bahkan menjadi tulang punggung keluarga, menggantikan peran suami yang kehilangan pekerjaan.

Penghasilan dari KBM App tidak hanya digunakan untuk kebutuhan dasar seperti makan dan sekolah anak, tetapi juga untuk modal usaha kecil, memperbaiki rumah, hingga membayar utang.

Secara tidak langsung, KBM App turut menggerakkan ekonomi mikro dengan menciptakan lapangan penghasilan berbasis karya tulis.

Awal Mula Masalah: Pelanggaran Kontrak Penulis

Permasalahan ini bermula dari tindakan salah satu penulis yang melanggar kontrak eksklusif dengan platform asing dengan menggandakan ceritanya ke KBM App.

Meskipun tindakan ini merupakan tanggung jawab pribadi penulis, platform asing tersebut melaporkan KBM App ke Google atas dugaan pelanggaran hak eksklusif.

Ironisnya, Google bertindak cepat tanpa klarifikasi lebih lanjut dan langsung menghapus KBM App dari Playstore. Padahal, di dalam kontrak KBM App sendiri sudah ditegaskan bahwa penulis bertanggung jawab penuh atas karya mereka, termasuk risiko jika melanggar kontrak eksklusif dengan platform lain.

Tindakan sepihak ini dinilai tidak proporsional, terlebih karena belum ada proses hukum yang menyatakan KBM App bersalah dalam kasus tersebut. Bahkan bisa dikatakan, KBM App adalah pihak yang turut dirugikan akibat pelanggaran individu.

Harapan Penulis dan Komunitas

Situasi ini telah memicu kekhawatiran besar di kalangan penulis KBM App. Bukan hanya karena terganggunya alur distribusi karya, tetapi juga karena berkurangnya akses pembaca baru yang berimbas langsung pada pendapatan mereka.

Dalam jangka panjang, ini dapat menghambat ekosistem literasi digital yang selama ini berkembang pesat melalui platform tersebut.

Pihak manajemen KBM App sendiri sedang berupaya keras untuk menyelesaikan masalah ini dan mengembalikan aplikasi ke Google Playstore.

Harapannya, para penulis bisa kembali menulis dan memperoleh penghasilan dengan tenang, sementara pembaca juga bisa mengakses karya-karya berkualitas dari penulis lokal dengan lebih mudah.

Penutupan akses ini seharusnya menjadi pengingat penting akan perlunya perlindungan hukum yang lebih kuat bagi startup lokal dan kreator digital di Indonesia.

Sebuah langkah kecil dari satu individu telah berdampak besar pada kehidupan ribuan lainnya.

Semoga KBM App segera kembali. Bukan hanya untuk penulis, tapi untuk kemajuan literasi dan ekonomi kreatif Indonesia. (DW)

Artikel Lainnya

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

error: Content is protected !!