BloggerBorneo.com – Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Kalimat takbir dikumandangkan oleh sekitar kurang lebih 400 orang jamaah dari kota Pontianak yang hadir dalam acara Syukuran dan Tabligh Akbar dengan tema “Mari Bertaubat”.
Agenda ini sendiri dilaksanakan di halaman Auditorium Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak. Sebenarnya, rencana awal agenda acara hari ini adalah mengajak masyarakat di kota Pontianak dan sekitarnya untuk melaksanakan Sholat Istisqo sebagai ikhtiar meminta hujan kepada Allah SWT.
TOPIK UTAMA
Tabligh Akbar Kalimantan Barat
Setelah lebih dari 2 bulan hujan tidak membasahi bumi khatulistiwa, kondisi kering dan kekurangan air pun mulai melanda. Apalagi kondisi ini makin diperparah dengan semakin tebalnya kabut asap sebagai efek dari pembakaran lahan yang merajalela.
Ujung-ujungnya juga berdampak pada bidang pendidikan karena Pemerintah Kota pada akhirnya harus meliburkan siswa sekolah dari tingkat dasar ke menengah atas dengan pertimbangan kondisi udara di kota Pontianak sudah masuk dalam kategori membahayakan.
Hujan Turun, Agenda Berubah
Setelah sempat menyuarakan ajakan untuk melaksanakan Sholat Istisqo beberapa hari sebelumnya, Alhamdulillah Allah SWT memberikan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan di detik-detik terakhir pelaksanaan kegiatan yang diinisiasi oleh Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin (PMMAY).
Karena hujan yang diharapkan sudah turun maka secara otomatis Sholat Istisqo urung dilaksanakan, sebagai gantinya pihak PMMAY mengubah konsep kegiatannya menjadi Sujud Syukur dan Tabligh Akbar.
Untuk tema dan waktu pelaksanaan kegiatan tidak mengalami perubahan dari rencana semula, tema yang diambil tetap “Mari Bertaubat” dan waktu pelaksanaan kegiatan tetap dari jam 08.00 – 10.00 WIB.
Meski rencana pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara spontan dan sosialisasi hanya menggunakan media sosial Facebook namun jumlah jamaah yang datang ternyata diluar dugaan. Selain dari kalangan masyarakat umum, beberapa komunitas maupun institusi juga tampak hadir dalam kegiatan ini.
Dihadiri Komunitas dan Instansi
Jika dilihat berdasarkan “seragam” yang dikenakan, tampak perwakilan komunitas dari Toyota Kijang Club Indonesia turut hadir disini. Sedangkan untuk institusi, satu bis dari Satuan Brigadir Mobil Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (BRIMOB POLDA KALBAR) ikut meramaikan kegiatan Sujud Syukur dan Tabligh Akbar ini.
Pada barisan terdepan tampak beberapa “tamu” istimewa hadir dalam kegiatan Sujud Syukur dan Tabligh Akbar “Mari Bertaubat” ini, mereka adalah Rektor Universitas Tanjungpura Bapak Thamrin Usman, Wakil Walikota Pontianak Bapak Edi Kamtono, Perwakilan Yayasan Mujahidin Bapak Rusliansyah D. Tolove, Kepala Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Bapak Syahrul Yadi.
Sedangkan Ustadz Nasution Usman dan Ustadz Lukmanulhakim tampak turut hadir guna memberikan musabahah dan tausyiah sekaligus mendampingi selama kegiatan tabligh akbar berlangsung.
Bapak Thamrin Usman selaku “tuan rumah” pelaksanaan kegiatan mendapat kesempatan pertama memberikan kata sambutan, dilanjutkan dengan Bapak Syahrul Yadi mendapat “nomor undian kedua”. Itu kelakarnya begitu naik ke mimbar untuk memberikan kata sambutan.
Setelah sesi kata sambutan, berikutnya adalah sesi renungan alam yang dibawakan langsung oleh Ketua Komunitas Pecinta Lingkungan Kalimantan Barat yaitu Bapak Hermayani Putra.
Pada kesempatan ini para peserta diajak untuk merenungkan sejenak mengenai apa yang telah dilakukan selama ini terhadap alam. Kondisi kabut asap yang terjadi tidak serta merta karena proses alam, tapi karena kesalahan manusia sendiri sebagai oknum pelaku kerusakan alam.
Sesi Kegiatan Tabligh Akbar
Sesi renungan alam selesai, berikutnya sesi renungan diri yang diisi oleh Ustadz Nasution Usman. Gaya pembacaan surah Al-Qur’an dengan lantunan lembut nan syahdu menjadi ciri khas Imam Besar Masjid Raya Mujahidin ini.
Rencana awalnya Beliau yang akan menjadi imam dalam pelaksanaan Sholat Istisqo, tapi karena Allah memiliki skenario tersendiri maka disini Beliau diminta untuk memberikan musabahah.
Di sesi penutup, Ustadz Lukmanulhakim memberikan tausyiah mengenai makna kesabaran dan taubat. Selain itu, ustadz yang merupakan pengelola PMMAY juga menceritakan mengenai kisah Nabi Musa sebagai utusan Allah yang diberi keistimewaan mampu membelah lautan dengan tongkatnya ketika sedang dikejar-kejar oleh pasukan Fir’aun.
Setelah itu, Ustadz Lukmanulhakim mengakhiri tausyiahnya dengan memberikan penjelasan mengenai 11 sifat Allah (Asmaul Husna) yang utama. Tidak lupa di penghujung kegiatan, para peserta kegiatan Sujud Syukur dan Tabligh Akbar “Mari Bertaubat” diajak untuk beristighfar bersama sembari melakukan instrospeksi diri.
Sebagai manusia tentulah tak pernah lepas dari khilaf dan dosa, oleh karena itu selalulah kita beristighfar agar kita selalu ingat dengan Allah SWT Sang Pencipta Alam beserta isinya. (DW)