BLOGGERBORNEO.COM – Google, siapa yang tidak mengenal nama perusahaan teknologi terkemuka ini. Blogger Borneo yakin dari seluruh pengguna internet di dunia, 99,9 persen diantaranya sudah pernah minimal mendengar nama Google. Sejak didirikan hingga saat ini, Google telah membuka beberapa kantor cabang perwakilan di beberapa negara. Salah satu diantaranya adalah Google Indonesia.
Menurut Head of People Operation Google, Laszlo Bock, setiap tahunnya ada sekitar 2 jutaan orang mengirimkan lamaran agar bisa diterima bekerja disini. Dari jumlah tersebut yang diterima paling hanya sekitar 5 ribu orang saja atau sama dengan 400:1. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa skala gaji tinggi disertai dengan tunjangan tambahan dan fasilitas bekerja sangat memadai menjadi faktor utama kenapa banyak orang ingin bekerja di Google.
Bock menambahkan, dalam proses rekrutmen karyawan seringkali mendapat “tawaran” dari pihak calon pelamar agar bisa diterima bekerja di Google. Bahkan saking ekstrimnya, malah ada beberapa diantaranya sampai melakukan pengancaman agar lamarannya bisa lolos seleksi. Hal-hal seperti ini telah menjadi dinamika pekerjaan yang telah dijalani oleh sosok pria yang sehari-harinya bekerja di kantor pusat Google, Mountain View California ini sejak 9 tahun lalu. Namun Bock memastikan bahwa prosedur rekrutmen calon karyawan Google tetap akan mengikuti aturan dan standar berlaku.
SYARAT UTAMA MENJADI KARYAWAN GOOGLE
“Bukan hanya sekadar pintar tapi kemampuan untuk menyerap informasi. Kedua adalah kepemimpinan. Ketika ada masalah, Anda langsung bertindak dan menyelesaikannya. Kemudian Anda mundur jika sudah tak diperlukan. Kemauan untuk menyerahkan kekuasaan ini sangat penting. Kemudian keahlian dalam pekerjaan,” papar Bock, seperti dikutip dari Detik.Com, Rabu (08/04/2015).
Jika Anda diterima, maka penghasilan bulanan akan langsung masuk secara rutin ke rekening bank Anda. Belum ditambah dengan tunjangan-tunjangan operasional dan fasilitas kantor Google yang memang sengaja didesain senyaman mungkin sehingga karyawan akan semakin betah berlama-lama di kantor.
Mengenai masalah jam kerja, Bock menjelaskan di Google tidak menggunakan standar absensi baku bagi para karyawannya. Yang terpenting bagaimana karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tidak peduli jam berapa mereka bekerja.
Meskipun sudah dilakukan seleksi secara ketat, terkadang Bock kecolongan menerima karyawan yang bermasalah.
“Ya tentu saja setiap orang membuat kesalahan dan kami pun begitu. Jadi kadang kami merekrut orang yang sebenarnya bermasalah,” jelasnya.
Nah, apakah kawan-kawan ada yang berminat untuk melamar kerja di Google??? 😀 (DW)