Kisah Ela, Si Inspirator Cilik dari Desa Sonraen Amarasi Selatan NTT
Di zaman serba digital saat ini, kebutuhan akan adanya akses internet telah menjadi prioritas. Meski demikian, ternyata masih banyak daerah-daerah terpencil di negeri ini masih belum dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi tersebut.
Desa Sonraen merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Amarasi Selatan, Nusa Tenggara Timur. Lokasi desa yang cukup terpencil ini jaraknya dua jam perjalanan dari Kota Kupang ibukota Provinsi NTT.
Untuk dapat mencapai Desa Sonraen, selain membutuhkan waktu lama juga tidak mudah dan penuh tantangan. Kondisi jalan tidak bagus serta harus melewati hutan membuat warga desa disini terkesan tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
Tidak heran jika Desa Sonraen mendapat gelar sebagai salah satu desa dengan tingkat gizi buruk yang cukup tinggi di NTT. Sebenarnya sangat disayangkan keadaan seperti ini masih ada di negara ya sudah 72 tahun merdeka ini, tapi bagaimanapun juga inilah kenyataannya.
Segenggam Asa Dibalik Keterbatasan
Tentu saja tinggal di sebuah desa dengan kondisi penuh keterbatasan seperti ini bukanlah satu perkara mudah. Minimnya akses informasi ditambah dengan kondisi infrastruktur pendukung yang kurang memadai membuat warga Desa Sonraen harus berjuang ekstra memenuhi kebutuhan ekonominya.
Namun ternyata dibalik itu semua, terdapat segenggam asa yang tumbuh melalui semangat anak-anak dan warga desanya untuk dapat mengejar pendidikan yang lebih baik. Adapun sosok Joseba Thai hadir memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak Desa Sonraen.

Joseba Thai, lebih akrab disapa Mama Joseba merupakan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Soraen. Menurutnya sebuah perjuangan untuk membangun desa menjadi lebih baik adalah dengan membangun semangat membaca anak-anak.
Dimulai dari Membiasakan Membaca
“Di Desa Sonraen awalnya anak-anak sama sekali tidak suka membaca dan nilai Matematikanya rendah.” demikian ungkap Mama Joseba sama seperti dikutip dari laman satu-indonesia.com.
Pada waktu awalnya memang tidak mudah membangun sebuah kebiasaan, namun jika tidak dicoba sampai kapanpun kita tidak akan tahu. Hal ini turut dirasakan juga oleh Mama Joseba ketika mulai membangun sebuah kebiasaan untuk membuat anak-anak rajin membaca dan semangat belajar.
Diawali dengan kebiasaan membaca setiap 5 menit sebelum pelajaran dimulai, Mama Joseba membebaskan anak-anak untuk memilih buku yang ingin dibaca. Meskipun tidak lama, namun hal itu berguna untuk membangun inisiatif anak untuk mulai mau membaca.
