Tutup Iklan Ini
Blogger Trader TPFx Borneo
TPFx Pontianak
Opini

Kesalahan yang Pernah Saya Buat dan Bagaimana Saya Belajar dari Itu

×

Kesalahan yang Pernah Saya Buat dan Bagaimana Saya Belajar dari Itu

Sebarkan artikel ini
Kesalahan Trader Pemula
Image: Bing Image AI
Zahir Accounting Online

BloggerBorneo.com – Jika kamu yang sedang membaca ini mungkin sedang mencari inspirasi, mungkin juga sedang merasa gagal, bingung arah, atau sekadar butuh bacaan ringan tapi berisi.

Well, tulisan ini bukan kisah sukses yang gemerlap. Ini kisah tentang kesalahan—tentang hal-hal yang pernah saya lakukan dan ternyata salah besar. Tapi dari sanalah saya justru belajar paling banyak.

Curhat Seorang Trader yang Pernah Salah Jalan

Saya ingin berbagi cerita. Bukan untuk terlihat sempurna. Tapi justru untuk menunjukkan bahwa proses jatuh bangun itu normal, apalagi buat kamu yang masih muda dan penuh ambisi.

Ini bukan soal usia, tapi soal bagaimana kita bersikap terhadap kegagalan. Karena jujur aja, saya dulu juga nggak siap gagal.

1. Terlalu Cepat Ingin “Cepat Kaya”

Waktu pertama kali kenal dunia trading, saya langsung terpesona. Siapa sih yang nggak tertarik lihat cuan jutaan rupiah hanya dalam hitungan menit?

YouTube penuh video “profit 5 juta sehari”, Instagram ramai dengan konten gaya hidup para trader sukses.

Saya ikut-ikutan. Beli saham atau crypto karena “katanya bakal naik”, masuk ke forex karena “teman bilang gampang”, bahkan sempat ikut sinyal trading dari grup Telegram tanpa tahu logika di baliknya.

Akhirnya? Rugi. Bukan cuma uang yang hilang, tapi juga semangat dan rasa percaya diri.

Pelajaran yang Saya Dapat:

Keinginan cepat kaya sering kali bikin kita cepat jatuh. Yang instan itu cuma mie, bukan proses belajar.

Saya belajar bahwa dalam dunia trading, kamu nggak bisa hanya modal ikut-ikutan.

Butuh waktu untuk belajar analisis teknikal, memahami fundamental, dan yang paling penting: mengenal diri sendiri sebagai trader. Apakah kamu tipe agresif, konservatif, atau emosional?

2. Nggak Punya Catatan Trading

Awal-awal trading, saya nggak pernah mencatat apa pun. Masuk posisi beli/jual, asal ada sinyal atau feeling. Nggak ada alasan yang jelas. Nggak pernah review.

Akibatnya, saya nggak tahu kenapa saya untung… atau kenapa saya rugi. Saya nggak pernah tahu kesalahan yang saya ulangi, karena nggak pernah sadar sudah mengulanginya.

Pelajaran yang Saya Dapat:

Salah yang dicatat adalah guru. Salah yang dilupakan hanya akan datang lagi dalam bentuk berbeda.

Sejak itu, saya mulai membuat Trading Journal. Saya catat setiap transaksi: alasan masuk, alasan keluar, perasaan saat ambil keputusan, hasil akhirnya, dan catatan evaluasi.

Sekarang saya tahu strategi mana yang cocok buat saya, dan kapan saya cenderung membuat keputusan buruk (biasanya saat capek atau FOMO).

3. Overconfidence Setelah Sekali Profit

Ini juga jebakan klasik yang mungkin kamu rasakan juga. Setelah beberapa kali profit, saya mulai merasa jago. “Ah, gampang kok! Tinggal lihat trend, beli waktu turun, jual waktu naik. Aku udah paham.”

Akhirnya saya pasang lot besar. Tanpa manajemen risiko. Tanpa batasan kerugian. Dan… boom! Satu posisi salah, modal saya habis dalam semalam.

Pelajaran yang Saya Dapat:

Profit bukan berarti kamu pintar. Kadang, itu hanya keberuntungan yang sedang menyamar.

Salah satu hal paling penting yang saya pelajari adalah disiplin dalam risk management.

Sekarang saya selalu pakai stop-loss, selalu batasi kerugian maksimal per hari, dan nggak pernah trading dalam kondisi emosional. Lebih baik kehilangan peluang daripada kehilangan kendali.

4. Terjebak di Lingkaran Konten Edukasi Tanpa Praktik

Ini kesalahan yang mungkin banyak dari kamu alami juga. Nonton YouTube edukasi trading, ikut webinar, baca e-book, scroll TikTok belajar candlestick pattern, bahkan beli kelas online.

Tapi semuanya cuma teori.

Saya menghabiskan berbulan-bulan belajar tanpa berani praktik. Alasannya? Takut rugi. Padahal justru dengan praktik, saya bisa tahu mana teori yang benar-benar berguna dan mana yang cuma “kosmetik”.

Pelajaran yang Saya Dapat:

Belajar itu penting. Tapi praktek jauh lebih penting. Tanpa aksi, pengetahuan hanya akan jadi ilusi.

Sekarang saya menggabungkan keduanya: belajar → praktik → evaluasi → belajar lagi. Itulah siklus yang terus saya jalani sampai sekarang.

5. Trading Tapi Nggak Ngerti Psikologi

Saya dulu pikir trading cuma soal angka. Tapi ternyata yang paling sering bikin saya rugi justru… emosi saya sendiri. Kadang saya serakah.

Kadang saya takut. Kadang saya nggak sabar dan langsung entry posisi cuma karena nggak mau ketinggalan.

Pelajaran yang Saya Dapat:

Pasar tidak pernah salah. Yang sering salah adalah reaksi kita terhadap pasar.

Saya mulai belajar tentang psikologi trading—tentang pentingnya tenang, sabar, dan menerima bahwa kita tidak selalu benar.

Sekarang saya tahu kapan harus berhenti. Saya tahu kapan harus rehat. Dan saya belajar bahwa konsistensi jauh lebih penting daripada sekali-sekali cuan besar.

Apa Relevansi Buat Kamu, Generasi Z?

Saya tahu banyak dari kamu—anak-anak muda Gen Z—yang sedang mencari jalan. Dunia sudah serba digital. Akses ke trading, investasi, bahkan bisnis online jadi jauh lebih mudah.

Tapi kemudahan ini kadang juga membuat kita terlalu cepat mencoba tanpa strategi yang matang.

Saya menulis ini bukan untuk menakuti kamu. Tapi justru untuk mendorong kamu mulai lebih bijak. Jangan takut salah. Tapi juga jangan sembarangan. Salah itu wajar, asal kamu belajar dari sana.

Kamu punya potensi luar biasa. Tapi ingat: proses tidak bisa dipercepat dengan ego. Belajar perlahan. Bangun pondasi. Jangan tergoda hasil instan.

Penutup

Hari ini, saya masih seorang blogger. Tapi saya juga sedang serius menjadi seorang trader. Dan setiap kali saya menulis, saya ingin menyampaikan satu pesan:

Kesalahan itu bukan musuh. Tapi guru terbaik jika kamu mau mendengarkan.

Kalau kamu masih muda, anggap setiap kesalahan adalah “harga belajar”. Tapi jangan biarkan kamu mengulang kesalahan yang sama. Itu yang membedakan pemula dan pembelajar sejati.

Saya nggak sempurna, dan tulisan ini pun bukan panduan sakti. Tapi saya harap, kamu bisa ambil pelajaran dari pengalaman saya.

Kalau kamu juga sedang belajar trading atau investasi, ayo saling support. Kita tumbuh bareng, bukan saling menjatuhkan. Sampai ketemu di tulisan berikutnya.

Bagi yang ingin membuka akun trading di TPFX bisa langsung klik https://s.id/tpfxborneo. Setelah itu bisa langsung kirim pesan ke wa.me/6289688882022 untuk konfirmasi.

Tetap semangat, tetap belajar, dan jangan takut salah. (DW)

Follow BloggerBorneo.com @Google News

Program Toko iPOS 5

Blog Partner