BLOGGERBORNEO.COM – Ramainya pemberitaan mengenai kejadian Masjid Dibakar di Tolikara pada saat umat muslim disana akan melaksanakan sholat Ied berjamaah beberapa waktu lalu sempat menyulut emosi beberapa pihak terutama dari kalangan kaum muslimin di Indonesia. Berbagai portal media online yang ada pun saling berlomba-lomba untuk mempublikasikan pemberitaan mengenai kejadian tersebut meski informasi yang disajikan masih terkesan bias dan belum bisa diverifikasikan kebenarannya. Blogger Borneo sendiri sejak kejadian pembakaran itu terjadi baru membuat satu tulisan mengenai Tanggapan atas Insiden Pembakaran Masjid di Tolikara dimana sumber tulisannya diperoleh dari kawan-kawan Relawan TIK Papua sehingga Insya Allah bisa diverifikasi kebenarannya.
Selain portal media online, para pengguna sosial media juga tidak ketinggalan membuat suasana semakin “meriah”. Jika Blogger Borneo perhatikan, hampir semua status dari kawan-kawan dalam beberapa hari ini berisikan tulisan-tulisan maupun komentar-komentar mengenai kejadian pembakaran masjid ini. Dari sekian banyak status dan komentar, Blogger Borneo tertarik dengan status dari salah seorang pengguna facebook bernama Sari Salim. Berikut kutipan status yang dibuat oleh yang bersangkutan, silahkan dibaca… 🙂
Dear Habib yg mau jihad ke Papua, ini saya kasih saran biar jihadnya berhasil ya:
- Kumpulkan uang untuk biaya ke sana. Jakarta-Jayapura/Timika 8-16 juta PP, kalau Juli gini high season bisa dpt 8 juta sekali jalan, kalau pun ada, belum tentu seat nya kosong, krn karyawan2 pada balik dari Jawa/Sumatra/Kal/Sulawesi. jadi booking lah tiket jauh-jauh hari. Dari jayapura/timika hrs naik pesawat kecil macam trigana atau susi air, itu pesawat kecil, seatnya terbatas, jadi beneran hrs well organized bgt ya, biayanya 2 jutaan. Dari wamena, hrs sewa mobil, untuk 4 jam perjalanan bias belasan juta. nah coba dihitung-hitung biaya transportasi untuk 1 orang PP bisa 20 juta.
- Tolikara ada di pegunungan tengah, kadar O2 di sana sgt rendah, kita yg org pantai belum tentu kuat jalan kaki di sana, krn Hb kita beda, dulu untuk kerja di Tembagapura saya hrs dites MCU lengkap hrs dinyatakan SEHAT untuk bekerja di dataran tinggi pastikan pasukan habib adalah org yang kuat bekerja di dataran tinggi. Oh ya, belum lagi nyamuk di sana so ganas pace Habib, hrs minum pil kina dulu biar bebas dari malaria.
- Logistik makanan, di sana ngga ada warteg bib, yg dgn uang 20 ribu perut bisa kenyang, sekali makan 100 ribu, tapi, yakinkan dulu ada mace atau mama yg mau jual makanan ke habib apa ngga? Sayur sulit didapat, ayam, jarang yg ternak ayam, ayam didatangkan dari makasar & jayapura, ikan? mana ada ikan di dataran tinggi? cuma ada babi tapi babi kan haram bib. Jadi belanjalah di Wamena bib.
- Orang Papua gunung kuat-kuat bib, staminanya juga teruji. mereka juga biasa perang suku dgn tombak dan panah beracun. Jangan-jangan sebelum habib sampai tolikara, mereka sudah menyambut dgn panah beracun. hati-hati ya bib. kalo dipikir-pikir sih bib, mending semua uang itu untuk bangun sekolah, masjid yg besar, perpustakaan, puskesmas gratis untuk dakwah dgn cinta, kasihan kolega habis ustad asli Papua Fadlan Garamatan yg sudah berjuang berdakwah selama ini buktikan bib, kita muslim ngga mudah dijahilin dan emosian, pake taktik bib kalau mau dakwah seperti ustad Fadlan.
Status diatas tidak sengaja Blogger Borneo baca ketika ada salah seorang kawan membagikannya kembali dalam jaringan pertemanan. Blogger Borneo mencoba untuk menghubungi yang bersangkutan via pesan namun belum direspon sampai sekarang. Menurut hasil pengamatan pribadi sepertinya Sari Salim merupakan orang yang pernah berada di Tolikara dan seorang muslim juga. Mungkin memang benar apa adanya jika ada diantara kawan-kawan ada yang berkeinginan untuk pergi ke Tolikara bisa menjadikan status ini sebagai panduan lengkap agar nantinya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (DW)