Pontianak Menjadi Kota Terakhir Penyelenggaraan Coke Kicks Tahun 2016
Setelah sebelumnya sukses menggelar Coke Kicks 2016 di sembilan kota, yaitu: Palembang, Batam, Pekanbaru, Cirebon, Bogor, Bali, Sleman, Ambon, dan Banyuwangi, Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) akhirnya memilih Pontianak sebagai kota ke-10 atau kota terakhir penyelenggaraan tahun ini. Alhamdulillah pada kali ini, Blogger Borneo mendapat kesempatan untuk hadir dan meliput langsung kegiatan ini.
Bersama dengan beberapa orang kawan-kawan dari Komunitas Blogger Pontianak (KBP), Blogger Borneo tiba di lokasi penyelenggaraan Stadion Keboen Sajoek yang terletak di Jalan A.R. Hakim Pontianak. Stadion Keboen Sajoek juga dikenal dengan sebutan PSP oleh warga Pontianak. Stadion ini merupakan stadion kandang Persatuan Sepak Bola Pontianak (PERSIPON). Kawasan ini juga memiliki nilai sejarah karena merupakan tempat Bendera Sang Merah Putih secara resmi dikibarkan untuk pertama kali di Pontianak, yaitu pada tanggal 23 Oktober 1945.
Menurut Kristy Nelwan yang pada saat ini menjabat sebagai Head of Corporate Communications Coca Cola Amatil Indonesia, keterkaitan erat kesejahteraan para stakeholder termasuk masyarakat di mana perusahaan beroperasi merupakan salah satu faktor penting sebuah bisnis bisa terus berjalan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sejak tahun 2010 CCAI selalu menyelenggarakan secara rutin sebuah program yang diberi nama Coke Kicks bekerjasama dengan Asian Soccer Academy (ASA).
Setiap tahunnya, Coke Kicks melatih secara profesional anak-anak yang berbakat dalam bermain sepak bola. Di tahun ke-6 penyelenggaraannya, Coke Kicks telah melatih sekitar 13.650 anak di 527 titik pelatihan di seluruh Indonesia. Khusus di kota Pontianak sendiri, Coke Kicks 2016 diselenggarakan selama 2 hari mulai dari Sabtu-Minggu, 12-13 November 2016. Coke Kicks Pontianak diikuti oleh delapan tim, terdiri dari anak-anak berusia 12-17 tahun yang berasal dari masyarakat sekitar. Selain diisi dengan kegiatan Pelatihan Dasar Sepak Bola, Coke Kicks juga menggelar mini competition untuk menyeleksi pemain terabit dan pencetak gol terbanyak.
Ditemui di sela-sela waktunya, Lee Hawkins, Technical Advisor ASA, menjelaskan bahwa sepak bola termasuk dalam jenis olahraga yang cukup tepat karena dalam aktivitasnya para peserta juga dapat belajar berunding dan kompromi serta kooperatif dengan rekan se-timnya. Lee menambahkan, dalam memilih lokasi penyelenggaraan Coke Kicks selalu memprioritaskan kota yang kurang terjangkau dengan program-program pengembangan keterampilan (skill) seperti ini. Tidak hanya bermanfaat bagi para peserta anak didiknya, selama dua hari penyelenggaraan, Coke Kicks 2016 juga memberikan pelatihan khusus berupa Train on Trainer (ToT) keypads para coach lokal yang turut mendampingi.
Pada saat bersamaan, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Pontianak, Bapak Syarif Saleh, juga tidak lupa menyampaikan apresiasi positif atas inisiatif CCAI dan ASA dalam proses pengembangan bakat generasi muda, khususnya di Negeri Khatulistiwa. Menurutnya, sebagai olahraga yang memiliki jumlah peminat cukup banyak, pelatihan sepak bola dasar kepada bibit-bibit muda sangat penting untuk dilakukan secara menyeluruh.
“Terima kasih kepada Coca Cola Amatil Indonesia yang telah memfasilitasi generasi muda Pontianak dengan Coke Kicks. Besar harapan kami, dari program ini akan melahirkan bakat-bakat muda yang dapat mlengharumkan nama Pontianak di ajang kompetisi olahraga sepak bola tingkat nasional.” demikian ujarnya.
Selain dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Pontianak, turut hadir juga Kepala Bidang Olah Raga, Ibu Dwi Endah Meinarti. Disini Beliau turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Coke Kicks 2016 di Kota Pontianak. Secara kebetulan, pada akhir bulan ini akan diselenggarakan pertandingan sepak bola U15. Jadi bisa dianggap kegiatan ini akan menjadi sesi pemanasan sebelum pertandingan tersebut dilaksanakan.
Tidak lupa, pada kesempatan ini pihak CCAI juga menyerahkan secara simbolis donasi tempat sampah yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah setempat, serta aksi pelestarian Orang Utan melalui program #SAVEDODO yang merupakan hasil kerja bareng antara CCAI dengan BOS Foundation dan Quick Silver. Hanya sebagai info tambahan, pada bulan April 2016 lalu, CCAI mendapat penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH., berkat implementasi keselamatan dan kesehatan kerja yang sangat baik di lingkungan kerja CCAI Kalimantan Barat. (DW)