Masih terjadinya kasus para nasabah asuransi mengalami gagal klaim memperlihatkan bagaimana mereka tidak mendapat pengetahuan yang detail mengenai produk asuransi yang dibeli.
TOPIK UTAMA
Produk Unit Link Asuransi
Diantara beberapa jenis produk yang ditawarkan oleh para marketing asuransi, unit link merupakan salah satu produk yang lebih sering diperkenalkan karena lebih menarik dan memberikan banyak manfaat.
Dengan membeli produk unit link asuransi, secara otomatis kita sebagai nasabah akan mendapatkan double manfaat. Pertama, akan mendapatkan perlindungan diri dari kejadian tak terduga. Kedua, akan mendapatkan manfaat investasi yang akan menambah aset kita.
Dalam skema produk unit link asuransi, dana yang disetorkan nasabah akan dibagi menjadi 2 (dua) peruntukkan, antara lain untuk membayar premi dan untuk diinvestasikan oleh perusahaan asuransi melalui manajer investasi agar nilainya terus berkembang.
Menurut Ketua Umum Independent Financial Planner Club (IFPC) Aidil Akbar Madjid, yang dimaksud dengan produk unit link asuransi adalah jenis asuransi yang mengkombinasikan asuransi permanen (whole life) dengan produk investasi,
Kelebihan Unit Link
Menurutnya dengan kelebihan yang dimiliki, banyak nasabah tertarik membeli produk unit link asuransi ketimbang produk asuransi tradisional yang hanya fokus menjual proteksi.
Dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id diketahui dalam 10 tahun terakhir, grafik pembelian produk unik link asuransi mengalami peningkatan sampai 10 ribu persen. Ini berbanding terbalik dengan asuransi konvensional yang hanya tumbuh sekitar 380 persen saja.
Akan tetapi, sebelum membeli produk unit link asuransi Anda harus paham dulu mengenai sistem kombinasi investasi dan proteksi yang digunakan. Sama halnya seperti produk investasi lainnya, produk unit link asuransi juga memiliki risiko.
Resiko dari produk unit link asuransi adalah penurunan nilai investasi, ini harus dipahami terlebih dahulu karena tidak selamanya nilai investasi itu akan selalu meningkat.
Di samping itu, kita sebaiknya lebih dahulu membandingkan mana yang lebih baik, membeli satu paket proteksi dan investasi sekaligus (unit link) atau membelinya secara terpisah, produk proteksi sendiri, dan produk investasi juga sendiri.
Kekurangan Unit Link
Memiliki kelebihan tentu saja memiliki kekurangan, kondisi ini cukup wajar. Aidil Akbar Madjid menjelaskan bahwa salah satu kekurangan produk unit link asuransi adalah nasabah tak dapat melacak ke mana dananya diinvestasikan dan biaya apa saja yang harus dikeluarkan.
Kondisi ini yang membedakan antara unit link dengan reksadana. Selain itu, produk unit link asuransi juga kurang memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk menghentikan investasinya ketika mengalami kesulitan finansial.
Apabila nasabah ingin mendapatkan keleluasaan untuk mengatur pengelolaan dana investasinya, dapat dengan mengambil produk asuransi dan produk investasi secara terpisah. Dengan kata lain nasabah memiliki 2 (dua) produk sekaligus.
Mekanisme memadukan antara tujuan proteksi dan investasi dalam satu produk unit link asuransi tidak akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal jika kita bandingkan dengan produk investasi terpisah, misalnya reksadana.
Hal ini disebabkan dalam periode 5 (lima) tahun pertama, hasil investasi kita akan dikurangi dengan biaya akusisi. Bahkan, ada produk unit link asuransi yang membebankan biaya akuisisi kepada nasabah hingga 41 persen dari setoran premi asuransi untuk lima tahun pertama.
Tips Membeli Unit Link
Meskipun jika diperhatikan dari penjelasan diatas sudah dapat memberikan gambaran mengenai produk unit link asuransi yang sesungguhnya, akan tetapi kenapa pada kenyataannya masih ditemukan kasus nasabah yang merasa “terjebak”?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pada saat memperkenalkan produk unit link asuransi, para “oknum” agen tidak memberikan penjelasan yang sebenarnya sifatnya sangat penting ini.
Sengaja disini Blogger Borneo menggunakan istilah “oknum” karena kondisi ini tidak berlaku umum, masih ada para agen asuransi yang bekerja secara profesional dimana semua informasi mengenai produk unit link asuransi disampaikan seutuhnya.
Berikut ini merupakan 4 (empat) tips sebelum memutuskan untuk membeli produk unit link asuransi, antara lain:
Tips Pertama
Pilih jenis unit link yang sesuai dengan profil pribadi kita. Misalnya, nasabah konservatif jangan memilih unit link dana saham yang berisiko tinggi, sebaliknya nasabah agresif jangan memilih unit link pendapatan tetap yang memberi imbal hasil rendah.
Tips Kedua
Belilah unit link dari perusahaan asuransi yang sehat, besar, dan terpercaya. Selain itu pelajari juga rekam jejak perusahaan tersebut dalam membayar klaim nasabah, apakah mudah atau sulit.
Tips Ketiga
Pelajari dengan seksama ilustrasi produk unit link yang dibuat oleh agen. Jangan ragu sedikit pun untuk menanyakan jika merasa kurang jelas atau tidak paham.
Di samping itu, pastikan agen memiliki lisensi atau sertifikat sebagai agen penjual unit link yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Hanya agen yang memiliki sertifikat ini yang berhak menawarkan produk unit link kepada konsumen.
Tips Keempat
Cermati komponen biaya yang diberlakukan perusahaan asuransi penerbit unit link. Tiap-tiap perusahaan asuransi memiliki kebijakan berbeda dalam menentukan komponen biayanya.
Jika kita membeli reksadana langsung ke manajer investasi, fee pengelolaan dana sekitar 2%. Sedangkan jika membeli produk unit link asuransi, fee akan dikenakan dua kali yaitu untuk membayar perusahaan asuransi dan membayar manajer investasi. (DW)