TOPIK UTAMA
Tower BTS 4G
BTS merupakan bagian penting dari sistem jaringan seluler yang mentransmisikan sinyal nirkabel antara perangkat seluler (seperti smartphone) dan jaringan penyedia layanan seluler.
Tower BTS 4G biasanya terdiri dari menara atau tiang tinggi yang dilengkapi dengan peralatan transmisi, antena, dan peralatan elektronik lainnya.
Fungsi utama BTS adalah menerima sinyal dari perangkat seluler dan mentransfernya ke jaringan operator seluler. BTS juga bertanggung jawab untuk mentransmisikan sinyal dari jaringan operator ke perangkat seluler pengguna.
Tower BTS 4G tersebar di wilayah yang luas, dan jumlahnya tergantung pada kepadatan populasi, permintaan layanan, dan cakupan yang diinginkan oleh operator seluler.
Dalam jaringan 4G, tower BTS biasanya mendukung konektivitas data yang lebih cepat, kapasitas yang lebih besar, dan performa yang lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Tower BTS 4G merupakan komponen kunci dalam membangun dan menjaga jaringan seluler yang handal dan mampu memberikan layanan data 4G kepada pengguna dengan kecepatan tinggi.
Biaya Pembuatan Tower BTS 4G
Biaya pembuatan tower BTS 4G dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi geografis, ukuran tower, jumlah antena yang dipasang, jenis peralatan elektronik yang digunakan, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Selain itu, biaya juga dapat dipengaruhi oleh peraturan dan persyaratan pemerintah setempat, biaya tanah atau sewa lahan, dan kebutuhan perizinan.
Pada umumnya, biaya pembuatan tower BTS 4G termasuk dalam investasi besar bagi penyedia layanan seluler. Perkiraan biaya pembuatan tower BTS 4G dapat mencapai ratusan ribu hingga jutaan dolar AS. Namun, penting untuk diingat bahwa estimasi biaya ini bersifat umum dan dapat berbeda di setiap negara atau wilayah.
Selain biaya pembangunan fisik tower BTS itu sendiri, biaya operasional dan pemeliharaan juga harus dipertimbangkan. Ini termasuk biaya listrik untuk menjalankan peralatan, biaya perizinan, biaya penyewaan lahan atau hak penggunaan tanah, biaya pemantauan dan pemeliharaan, serta biaya penggantian peralatan yang rusak atau usang.
Untuk informasi yang lebih akurat dan terkini mengenai biaya pembuatan tower BTS 4G di suatu daerah atau negara tertentu, disarankan untuk menghubungi penyedia layanan seluler atau melakukan konsultasi dengan konsultan teknologi telekomunikasi yang berpengalaman atau kontraktor yang berkecimpung dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
Proyek Tower BTS 4G Kominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) adalah sebuah kementerian yang bertanggung jawab atas pengaturan dan pengelolaan bidang komunikasi dan informatika di Indonesia.
Kementerian ini memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengatur sektor telekomunikasi, teknologi informasi, serta media dan konten digital.
Beberapa tugas dan tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika meliputi:
- Pengembangan dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika.
- Pengaturan dan pengelolaan spektrum frekuensi radio untuk komunikasi seluler, penyiaran, dan layanan komunikasi lainnya.
- Pengawasan dan pengendalian jaringan telekomunikasi serta pemberian izin operasional bagi penyelenggara jasa telekomunikasi.
- Pengawasan dan pengaturan terhadap konten dan penggunaan media serta layanan konten digital.
- Pengembangan dan perlindungan hak kekayaan intelektual di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
- Pembangunan infrastruktur telekomunikasi, seperti pembangunan tower BTS, dan pengembangan akses internet di seluruh wilayah Indonesia.
- Perlindungan privasi dan keamanan data di ruang digital.
- Pengembangan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta peningkatan literasi digital di masyarakat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika berperan penting dalam menjaga dan memajukan sektor komunikasi dan informatika di Indonesia, sehingga berkontribusi pada pembangunan ekonomi, sosial, dan teknologi negara.
Mangkrak dan Gagal
Menurut informasi yang dikutip dari laman beritasatu.com, Kamis (18/05/2023) diketahui bahwa proyek tower BTS 4G yang sedang dikerjakan oleh KEMKOMINFO dianggap mangkrak sehingga menyeret menterinya saat ini yaitu Johnny G Plate.
Dalam pemberitaannya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Mahfud MD menjelaskan kondisi tower proyek base transceiver station (BTS) 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
[wp-embedder-pack width=”100%” height=”400px” download=”all” download-text=”” attachment_id=”37994″ /]
Mahfud MD menuturkan bahwa sejak tahun 2020 sampai 2024 sudah ada dana yang dikucurkan dari anggaran dana senilai Rp 28 triliun. Adapun jumlah uang yang sudah dikeluarkan sekitar Rp 10 triliun.
“Sebenarnya kan dimulai sejak tahun 2020 tuh sudah ada pengeluaran dana dari Rp 28 triliun yang dianggarkan sampai 2024 sudah keluar sekitar Rp 10 triliun untuk proyek 2021, dimulai tahun 2021. Tapi sampai akhir 2021 itu, barangnya enggak ada,” demikian jelasnya.
Mahfud menambahkan, meski telah diperpanjang periodenya, sampai dengan Maret 2023 hanya ada 985 tiang. Ratusan barang tersebut pun tidak dapat dioperasikan.
“Itu kan mau membangun 4.800 tiang, nah tiang itu dijeda sama satelit oleh BPKP, ditemukan hanya ada 985. Itu pun semua yang dijadikan sampel tidak ada, hanya barang-barang mati. Tidak ada gerakan sinyal yang bisa dioperasikan. Mangkrak dan belum ada barangnya, yang adapun mangkrak,” terang Mahfud.
Menteri Johnny G Plate Ditahan
Melihat kondisi proyek tower BTS 4G yang dianggap mangkrak, maka Johnny G Plate selaku pengguna anggaran dan menteri langsung ditetapkan sebagai tersangka,
Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) melakukan penggeledahan di 2 lokasi yakni rumah dinas Johnny G Plate dan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi menyampaikan, dari hasil pemeriksaan kali ini, pihaknya menyimpulkan Johnny Plate diduga terlibat dalam kasus korupsi BTS. Kominfo Johnny dalam kasus ini berkapasitas sebagai pengguna anggaran serta menteri. (DW)