RTIK Kalbar Dampingi Common Room Berikan Pelatihan SIK di Desa Tae Sanggau

Image: Relawan TIK Kalimantan Barat

BloggerBorneo.com – Mendapat surat undangan untuk menjadi fasilitator pendampingan pelatihan SIK, dua orang perwakilan dari Relawan TIK Kalimantan Barat langsung merespon dan turun bersama mendampingi Common Room Networks Foundationa ke lokasi kegiatan yang berjarak sekitar 126 kilometer dari Kota Pontianak.

Common Room Networks Foundation merupakan organisasi non-profit yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2006. Sebelumnya organisasi ini berdiri dan berjalan secara independen dan mandiri dimana salah satu kegiatan yang diinisiasinya adalah Kegiatan Bandung Center for New Media Arts.

Common Room Networks Foundation

Selama kurang lebih setahun proses restrukturisasi organisasi terus berjalan hingga di tahun 2018, Common Room berkembang menjadi platform terbuka untuk kegiatan seni, budaya dan pemanfaatan ICT/Media pada tahun 2008.

Di periode ini aktivitas yang dilakukan semakin banyak melibatkan berbagai individu, komunitas dan organisasi yang beragam; baik dari dalam maupun luar negeri. Secara lengkap profil Common Room Networks Foundation atau Yayasan Mitra Ruang Kolektif dapat dibaca di laman ini.

Baca Juga:  Mie Tiaw Melayu Pontianak: Sajian Kuliner Khas, Citarasa Sesuai Selera
Jarak Pontianak Menuju Desa Tae Tayan Sanggau
Image: Google Maps

Desa Tae atau sering disebut juga sebagai Ketemenggungan Adat Tae oleh masyarakat setempat merupakan salah satu desa di Indonesia dan satu-satunya desa di Kalimantan Barat yang mendapatkan bantuan program dari Common Room Networks Foundation.

Sekolah Internet Komunitas

Sekolah Internet Komunitas (SIK) merupakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan dan ini baru pertama diberikan ke Ketemenggungan Adat Tae. Oleh karena itu dalam pelaksanaan kegiatan ini langsung dipimpin oleh Direktur Common Room Gustaf H. Iskandar.

Pelatihan ini diikuti oleh 12 orang perwakilan 8 kampung di Ketemenggungan Adat Tae. Dilihat dari penampakan wajah dan usia masih muda dan memiliki semangat belajar tinggi. Bersama narasumber dan instruktur pendamping, para peserta diajarkan banyak hal mengenai jaringan internet.

Metode pelatihan yang diberikan menggunakan komposisi 20% teori dan 80% praktik. Untuk latihan koneksi internet, SIK menggunakan Modem Orbit digunakan untuk uji coba jaringan yang dibangun saat pelatihan ke akses internet luas.

Untuk pelatihan membangun server, digunakan laptop peserta dan personal komputer yang ada di SIK Ketemenggungan Adat Tae sebagai server bersama. Setelah itu peserta kemudian melakukan praktek dan ujicoba untuk kemudian menghubungkan titik koneksi jaringan internet yang yang dibangun.

Baca Juga:  11 Merek Suplemen Pria yang Umum Dijual di Pontianak

Peserta Pelatihan SIK Desa Tae

Target Pencapaian

Melihat animo dari para peserta ketika mengikuti kegiatan ini, mereka tampak senang dan cukup bersemangat. Pelatihan berlangsung secara interaktif, dengan mengkombinasikan antara penyampaian wawasan dengan praktik langsung membangun prototipe jaringan internet di desa.

Alhamdulillah selama 3 (tiga) hari mulai dari tanggal 16-18 Juni 2022, kegiatan yang diberi nama Pelatihan Pembangunan Infrastruktur Internet Berbasis Komunitas (SIK) sukses dan lancar dilaksanakan di Balai Desa Tae Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Workshop Digital Marketing untuk Lembaga Pendidikan 2024

Gustaf berharap setelah selesai mengikuti kegiatan pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menerapkan keterampilan teknis membangun infrastruktur internet beserta pengelolaan dan pemanfaatannya secara mandiri.

Selain itu, peserta pelatihan juga diharapkan dapat mentransfer pengetahuannya kepada kelompok masyarakat lain di desa secara berkala untuk memperbanyak jumlah SDM yang berpartisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan internet berbasis komunitas di desa.

Peserta Pelatihan SIK Praktik Membuat Kabel Jaringan

Rencana Pengembangan

Ketika internet desa sudah aktif dan dapat digunakan, rencana pengembangan selanjutnya adalah memaksimalkan kemampuan para peserta pelatihan dalam mengelola jaringan internet secara mandiri menjadi sumber usaha yang akan menghasilkan pendapatan bagi desanya.

Baca Juga:  Ikut Merasakan Kemeriahan BebeStar 2 Mall Performance di Pontianak

Memasarkan voucher internet kepada masyarakat desa sekitar dan membantu penjualan produk-produk lokal yang ada melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) merupakan contoh yang dapat direalisasikan secepatnya.

Tidak hanya dari sisi bisnis, ketersediaan akses internet di desa diharapkan dapat menjadi media yang dapat memberikan manfaat jika digunakan untuk hal-hal positif. Para peserta telah diberikan pengetahuan mengenai tata kelola internet, literasi digital, dan pelayanan website desa.

Kesimpulan

Pelatihan Pembangunan Infrastruktur Internet Berbasis Komunitas diselenggarakan pada tanggal 16 Juni – 18 Juni 2022, berlokasi di Ketemenggungan Adat Tae, Kecamatan Balai, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.

Pelatihan ini diikuti oleh 12 peserta yang berasal dari 8 kampung di Ketemenggungan Adat Tae Desa. Bersama narasumber dan instruktur, para peserta diajari mengenai materi dasar tentang perancangan, pemasangan serta pengelolaan dan pemanfaatan jaringan internet berbasis komunitas.

Target dilaksanakannya pelatihan ini agar masyarakat dapat mengelola jaringan internet secara mandiri sesuai dengan kebutuhan di desa. Pelatihan berlangsung secara interaktif, dengan mengkombinasikan antara penyampaian wawasan dengan praktik langsung membangun prototipe jaringan internet di desa. (DW)

Artikel Lainnya

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More