Sail Karimata 2016, Perjalanan Pertama Menuju Sukadana Kayong Utara

Berawal dari undangan dari pihak Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (DISPARBUDPORA) Kabupaten Kayong Utara, Blogger Borneo bersama dua orang sahabat dari Pontianak ikut berangkat guna memenuhi undangan tersebut.

Image: Dok. Pribadi

Sail Karimata 2016

Kabupaten Kayong Utara atau sering disingkat sebagai KKU termasuk sebagai kabupaten muda di Kalimantan Barat. Kabupaten dengan ibukota Sukadana ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007.

Untuk menuju KKU dapat menggunakan 3 jalur alternatif, yaitu darat, udara (melalui Ketapang), dan air. Karena Blogger Borneo ingin merasakan sensasi perjalanan berbeda, maka pilihan transportasi yang akan digunakan menggunakan jalur air yaitu menggunakan speed boat.

Pangkalan utamanya ada di belakang Pasar Kapuas Indah. Jadwal keberangkatan setiap jam 09.00 dengan frekuensi 1 kali keberangkatan setiap harinya. Harga tiketnya adalah Rp. 220.000,- untuk sekali jalan, kapasitas maksimal 34 penumpang.

Jasa Express Sukadana

Tepat jam 09.15 speed boat pun bertolak menuju Sukadana. Synergy Express merupakan nama perusahaan yang menjalankan usaha transportasi air ini.

Jika dilihat dari kondisi speed boat yang dimiliki, masuk dalam kategori terawat dan bersih. Sedangkan dari segi keselamatan, dalam setiap speed boat sudah dilengkapi dengan Safety Jacket (Jaket Penyelamat).

Baca Juga:  Lokakarya BDC Business Development Center Zamrud Khatulistiwa 2018

Dibutuhkan waktu kurang lebih 5 jam untuk bisa sampai ke Sukadana, nanti di pertengahan jalan akan berhenti sejenak di Dermaga Kubu untuk istirahat makan siang dan Dermaga Teluk Batang untuk mengantarkan penumpang dengan tujuan Pontianak – Teluk Batang.

Sail Karimata 2016
Speed Boat yang Digunakan (Foto: Dwi Wahyudi)

Disepanjang perjalanan, kami menyusuri Sungai Kapuas. Alhamdulillah cuaca pada saat itu cerah sehingga air sungai tampak tenang dan speed boat bisa melaju dengan kecepatan maksimal.

Singgah di Kubu

Sekitar 2 jam berselang, kami tiba di Dermaga Kubu untuk beristirahat sejenak dan makan siang. Begitu naik ke dermaga, Blogger Borneo langsung menuju ke salah satu warung makan yang ada.

Karena termasuk sebagai salah satu daerah penghasil udang terbanyak di Kalimantan Barat, maka menu udang galah goreng berwarna kemerahan tampak menggoda mata.

Tanpa pikir panjang, Blogger Borneo langsung mengambil seporsi nasi putih, sayur, sedikit sambal kentang, dan 2 ekor udang galah goreng. Untuk paket makanan seperti ini Blogger Borneo cukup membayar Rp. 18.000,- saja sudah termasuk dengan segelas es teh manis. Wah, ternyata harganya masih standar.

Sail Karimata 2016

Kurang lebih 45 menit berselang kami pun melanjutkan perjalanan. Disepanjang pinggiran sungai dapat dilihat pemandangan habitat Pohon Bakau yang berjejer rapi.

Menurut salah seorang penumpang, Kubu merupakan daerah penghasil udang galah terbesar di Kalimantan Barat. Akan tetapi, sejak semakin maraknya penggunaan alat setrum jumlah produksinya mengalami penurunan.

Keindahan Pohon Bakau

Blogger Borneo hanya bisa tertegun sambil memandangi deretan pohon bakau tersebut. Dalam hati berucap syukur atas semua keindahan yang telah Allah ciptakan dan berdo’a agar pemandangan seperti ini bisa selalu terjaga. Amin…

Sail Karimata 2016

Foto diatas merupakan penampakan dari sebuah daerah bernama Batu Ampar. Jadi langsung terkenang masa kecil dimana pada saat itu Blogger Borneo pernah tinggal di daerah ini.

Kebetulan pada saat itu orang tua (Bapak) sempat bekerja di Batu Ampar selama beberapa tahun. Karena masih bayi tidak pernah terkenang dalam ingatan, hanya bisa mendengar kisahnya dari orang tua. Dan ternyata sekarang masih diberi kesempatan untuk melihatnya meskipun sifatnya hanya melintas saja.

Dermaga persinggahan berikutnya adalah Dermaga Teluk Batang, kebetulan ada penumpang sepasang suami istri dan seorang anak turun di tujuan tersebut. Saking asyiknya berbincang dengan teman yang duduk bersebelahan membuat Blogger Borneo lupa mengambil dokumentasi dermaganya. Jangan dibilang No Pic Hoax ya. Hehehehe…

Baca Juga:  Parit Baru Jadi Desa Pertama Gunakan Transaksi Non Tunai di Indonesia

Sail Karimata 2016

Sekitar jam 14.30 kami sudah masuk dalam jalur sungai menuju dermaga Sukadana. Karena sedang mengalami surut maka speed boat harus maju bergerak secara perlahan.

Beberapa kali terdengar suara baling-baling kapal mengenai dasar sungai yang dangkal. Butuh waktu kurang lebih 20 menit untuk menyusuri sungai tersebut hingga pada akhirnya bisa merapat dengan sempurna di dermaga Sukadana. Alhamdulillah kami sampai di tujuan dengan selamat.

Sail Karimata 2016

Setelah naik ke dermaga, para penumpang termasuk Blogger Borneo sendiri menunggu barang-barang bawaan dibawa ke atas. Sempat bingung mencari transportasi dari dermaga ke Hotel Mahkota Kayong, kami bertemu dengan salah seorang penumpang yang bersedia memberikan tumpangan gratis.

Alhamdulillah dalam perjalanan ini Allah selalu memberi kelancaran dan kemudahan. Dan ternyata jarak antara dermaga dan hotel tidak terlalu jauh sehingga hanya dalam waktu kurang lebih 10 menit kami sudah sampai di tujuan. Nah, karena sudah sampai di hotel Blogger Borneo mau istirahat dulu ya. Nanti disambung lagi tulisannya. Ditunggu aja… (DW)

Artikel Lainnya
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More