TPFx Pontianak
Umum

Sejarah Detik.Com, Semua Berawal dari Handy Talkie dan Tape Recorder

×

Sejarah Detik.Com, Semua Berawal dari Handy Talkie dan Tape Recorder

Sebarkan artikel ini
Budiono Darsono Founder Detik
Image: YouTube.Com
LKP Cerdas Berdaya

BloggerBorneo.com – Detik.Com, siapa sih yang tidak mengenal nama ini? Tidak terasa setelah 17 tahun berdiri, Detik.Com pada akhirnya mampu untuk menjelma menjadi sebuah perusahaan media informasi online terbesar di Indonesia saat ini.

Adapun kisah kesuksesan Detik.Com tidak terlepas dari hasil kerja keras dan komitmen keempat founder-nya pada saat itu.

Sejarah Berdirinya Detik.Com

Diantara keempat founder tersebut, nama Budiono Darsono muncul sebagai pencetus ide pertama berdirinya Detik.Com. Bermula dari ditutupnya Tabloid Detik oleh pemerintah pada saat itu membuat Budiono Darsono harus berpikir cepat guna mencari sumber penghasilan baru.

Melihat situasi dan kondisi perpolitikan yang sedang bergejolak membuat Budiono Darsono berpikir kreatif bagaimana bisa memberikan informasi secara cepat kepada masyarakat melalui media online hanya dalam hitungan detik.

Baca Juga:  Mengenal Alergi Makanan dan Jenis Allergen yang Paling Banyak Memicu

Oleh karena itu, berbekal handy talkie dan tape recorder yang dimiliki, Budiono Darsono melakukan liputan sendiri pada saat terjadinya tragedi 1998.

Demi mewujudkan idenya tersebut, Budiono Darsono mengajak Yayan Sopyan (Eks Wartawan Detik), Abdul Rahman (Eks Wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi untuk mendirikan Detik.Com.

Nama Detik.Com sengaja dipilih karena dianggap sesuai dengan slogan yang mereka pegang yaitu “Kenapa tunggu besok kalau detik ini juga anda sudah tahu informasi?”.

Akhirnya setelah melakukan persiapan yang cukup matang, tepat pada tanggal 9 Juli 1998 Detik.Com secara resmi publish di dunia maya.

Akuisisi Detik.Com Kunci Sukses Budiono Darsono

Jika selama ini banyak orang beranggapan 13 merupakan angka jelek, tidak demikian dengan Budiono Darsono. Justru tepat di usianya ke-13, Detik.Com secara resmi diakuisisi oleh Chairul Tanjung melalui perusahaannya yaitu CT Corp.

Mengenai nilai akuisisinya tidak tanggung-tanggung, 540 miliar harus dikeluarkan CT Corp untuk bisa mengambil alih seluruh kepemilikan 100 persen saham Detik.Com.

Sejak Detik.Com diakuisisi oleh CT Corp, banyak perubahan yang dilakukan terkait dengan struktur organisasi manajemen internal maupun tampilan website Detik.Com secara keseluruhan.

Baca Juga:  Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Memilih KPR

Budiono Darsono sendiri masih diberi kepercayaan untuk tetap mengelola perusahaan yang pernah dikelolanya sendiri sebagai Direktur Utama Detik.Com. Untuk selebihnya, jajaran manajemen Detik.Com diisi oleh pihak CT Corp.

Perkembangan Jumlah Pengunjung

Jika dilihat berdasarkan perkembangan jumlah pengunjung sejak berdiri hingga saat ini, Detik.Com terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

Menurut data yang dilansir dari laman Wikipedia Indonesia, jumlah kunjungan ke Detik.Com di awal kemunculannya ada di kisaran 30 ribu hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet).

Sembilan bulan kemudian, tepatnya di bulan Maret 1999, hits Detik.Com mengalami kenaikan tujuh kali lipat menjadi rata-rata 214 ribu hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32 ribu user.

Pada bulan Juni 1999, angka ini naik lagi menjadi 536 ribu hits per hari dengan user mencapai 40 ribu. Terakhir, hits Detik.Com mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Selain perhitungan hits, Detik.Com juga menggunakan alat ukur lain yang secara standar telah disepakati bersama yaitu jumlah Page View dan peringkat Alexa.

Baca Juga:  Workshop Blog Pontianak Session #1

Untuk page view, data terbaru menunjukkan bahwa pada saat ini Detik.Com rata-rata diakses oleh 3 juta pengguna. Sedangkan untuk peringkat Alexa, Detik.Com pada saat ini berada di urutan ke-4 seluruh Indonesia. (DW)

Sumber Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/DetikCom