Tutup Iklan Ini
Blogger Trader TPFx Borneo
TPFx Pontianak
Trading

Strategi Trading Saat Non-Farm Payroll (NFP) untuk Trader Pemula

×

Strategi Trading Saat Non-Farm Payroll (NFP) untuk Trader Pemula

Sebarkan artikel ini
Non Farm Payrolls Amerika Serikat
Image: Bing AI
Zahir Accounting Online

BloggerBorneo.com – Bagi kamu yang baru mulai terjun ke dunia trading forex atau komoditas, mungkin kamu pernah mendengar istilah Non-Farm Payroll (NFP) namun masih bingung apa sebenarnya data ini dan kenapa trader profesional selalu menunggu momen ini.

Dalam dunia pasar keuangan global, NFP adalah salah satu data ekonomi yang paling ditunggu karena mampu menggerakkan pasar secara signifikan dalam waktu yang sangat singkat.

Artikel ini akan mengupas secara lengkap apa itu NFP, mengapa data ini penting, serta strategi trading saat rilis NFP yang cocok untuk kamu, para trader pemula, khususnya dari generasi Z yang ingin serius mendalami dunia trading berjangka.

Apa Itu Non-Farm Payroll (NFP)?

Non-Farm Payroll adalah data ekonomi dari Amerika Serikat yang mengukur jumlah tenaga kerja yang tercipta selama bulan sebelumnya di semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian, pegawai pemerintah, rumah tangga pribadi, dan organisasi nirlaba. Data ini dirilis oleh Bureau of Labor Statistics (BLS) setiap hari Jumat pertama di awal bulan.

NFP dianggap sebagai salah satu indikator paling penting dalam menilai kesehatan ekonomi AS. Karena Amerika Serikat merupakan negara dengan ekonomi terbesar di dunia, data ekonomi seperti NFP mampu memengaruhi pasar global, mulai dari forex (terutama pasangan mata uang yang mengandung USD), hingga komoditas seperti emas dan minyak.

Mengapa NFP Penting Bagi Trader?

NFP sangat diperhatikan oleh para pelaku pasar karena:

  1. Mencerminkan Kesehatan Ekonomi: Jika angka NFP lebih tinggi dari ekspektasi, berarti banyak lapangan kerja tercipta — ini menandakan ekonomi sedang tumbuh.

  2. Berpengaruh terhadap Kebijakan The Fed: The Federal Reserve (Bank Sentral AS) sangat memperhatikan NFP dalam menentukan suku bunga. Jika data kuat, kemungkinan suku bunga akan naik.

  3. Menggerakkan Pasar Secara Drastis: Volatilitas saat rilis NFP bisa sangat tinggi, sehingga menciptakan peluang besar — sekaligus risiko tinggi — bagi trader.

  4. Menjadi Barometer Sentimen Investor: Data ini bisa menjadi pemicu perubahan sentimen pasar dari risk-on menjadi risk-off, atau sebaliknya.

Baca Juga:  Perbedaan antara Uptrend, Downtrend, dan Sideways dalam Trading Forex

Faktor-Faktor Pendukung yang Perlu Diperhatikan Saat NFP

Saat membaca dan menganalisis NFP, ada beberapa data pendukung yang juga dirilis bersamaan dan tidak boleh kamu abaikan:

  1. Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran)
    Meskipun NFP menunjukkan jumlah pekerjaan yang tercipta, tingkat pengangguran memberi gambaran keseluruhan dari kondisi pasar tenaga kerja. Penurunan pengangguran biasanya dianggap positif bagi ekonomi.

  2. Average Hourly Earnings (Upah Rata-Rata per Jam)
    Data ini menunjukkan pertumbuhan upah pekerja. Jika upah naik, daya beli konsumen meningkat, yang mendorong inflasi dan bisa mendorong The Fed menaikkan suku bunga.

  3. Revisi Data Bulan Sebelumnya
    Angka NFP bulan lalu bisa direvisi. Revisi signifikan, baik ke atas maupun ke bawah, dapat memicu pergerakan harga walau data terbaru seimbang.

Strategi Trading Saat Rilis NFP untuk Pemula

Berikut adalah beberapa strategi yang cocok digunakan oleh trader pemula saat menghadapi rilis NFP:

1. Hindari Entry Sebelum Rilis

Volatilitas ekstrem biasanya terjadi dalam hitungan detik hingga menit setelah NFP dirilis. Jika kamu belum berpengalaman, hindari open posisi beberapa menit sebelum rilis.

Spread bisa melebar, slippage meningkat, dan pergerakan harga bisa sangat liar — yang bisa menghabiskan akunmu dalam sekejap.

Tips: Biarkan pasar “mencerna” data terlebih dahulu selama 10-15 menit setelah rilis, baru kemudian ambil posisi.

Baca Juga:  Memahami Mekanisme Perdagangan Forex dan Gold

2. Gunakan Pending Order dengan Jarak Aman

Strategi lain adalah menggunakan pending order buy stop dan sell stop di atas dan di bawah harga saat ini (misal 30–50 pips dari harga saat ini), dengan stop loss ketat dan target profit terukur.

Cara ini disebut straddle strategy, cocok untuk kondisi data NFP yang diprediksi akan sangat mengejutkan pasar.

Contoh:

  • Buy Stop 50 pips di atas harga saat ini.
  • Sell Stop 50 pips di bawah harga saat ini.
  • SL 30 pips, TP 100 pips.

Namun, strategi ini cukup berisiko dan kamu tetap harus siap mental menghadapi slippage.

3. Trading Setelah Volatilitas Mereda

Jika kamu tipikal trader yang konservatif dan tidak nyaman dengan volatilitas tinggi, strategi terbaik adalah menunggu 30 menit setelah rilis data. Biasanya, tren akan mulai terlihat jelas dan kamu bisa mengikuti arah pasar dengan lebih aman.

Pergerakan harga biasanya akan “tenang” kembali dan membentuk pola yang bisa dianalisis secara teknikal.

4. Gunakan Time Frame Lebih Besar

Saat menghadapi momen penting seperti NFP, time frame kecil (M1-M5) akan penuh dengan noise. Sebaiknya kamu gunakan time frame M15 atau H1 agar tidak terjebak sinyal palsu.

Perhatikan candle reaksi awal dan tunggu konfirmasi candle berikutnya sebagai sinyal valid.

5. Perhatikan Risk Management

Meskipun potensi profit saat NFP tinggi, risiko yang kamu hadapi juga besar. Pastikan kamu tidak menggunakan lot terlalu besar, selalu pasang stop loss, dan risikokan tidak lebih dari 2% dari total modal per posisi.

Baca Juga:  10 Arahan Penting Sebelum Kamu Memutuskan BUY atau SELL

Jangan pernah overtrading hanya karena ingin “mengejar momen NFP”.

Tools yang Wajib Dipakai Saat NFP

Untuk mendukung keputusan trading kamu, berikut beberapa tools dan situs penting yang bisa kamu manfaatkan:

  • Forexfactory.com: Untuk melihat jadwal rilis NFP dan data ekonomi lainnya.
  • TradingView: Menganalisis grafik dan melakukan charting.
  • MetaTrader 4/5: Platform untuk melakukan eksekusi order.
  • Kalender Ekonomi Broker: Banyak broker menyediakan kalender real-time yang bisa kamu andalkan.

Kesalahan Umum Pemula Saat NFP

Sebagai pemula, kamu harus menghindari kesalahan klasik berikut:

  1. Trading Tanpa Persiapan: Tidak mengecek jadwal rilis NFP, tidak membaca konsensus pasar, atau tidak mengetahui support/resistance penting.
  2. Serakah: Ingin profit besar dalam waktu singkat, sehingga melipatgandakan lot.
  3. Tidak Pasang Stop Loss: Ini sangat berbahaya, karena harga bisa berbalik arah dalam hitungan detik.
  4. Overconfident Setelah Profit Sekali: Merasa jago karena cuan sekali saat NFP, lalu overtrading di bulan berikutnya — ini jebakan klasik.

Kesimpulan

Non-Farm Payroll (NFP) adalah salah satu momen paling penting dalam dunia trading, yang bisa memberikan peluang besar namun juga risiko yang tinggi.

Sebagai trader pemula dari generasi Z yang tech-savvy dan melek informasi, kamu perlu memahami bahwa momen NFP bukan ajang spekulasi, tapi membutuhkan strategi, kesabaran, dan disiplin tinggi.

Mulailah dengan memahami apa itu NFP dan data pendukungnya, lalu pilih strategi yang sesuai dengan gaya trading dan tingkat toleransi risiko kamu.

Jangan lupa gunakan manajemen risiko yang baik, hindari overtrading, dan terus belajar dari pengalaman.

Selamat mencoba dan jadilah generasi trader cerdas di era digital!

Follow BloggerBorneo.com @Google News

Program Toko iPOS 5

Blog Partner