BloggerBorneo.com – Pertama, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Kalimat diatas merupakan bunyi dari hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan di Batavia (Jakarta) selama dua hari dari tanggal 27-28 Oktober 1928.
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan).
Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Moehammad Yamin.
Ada 3 poin pokok yang dikandung dalam perumusan hasil Kongres Pemuda Kedua ini, yaitu: Bertanah Air Satu, Berbangsa Satu, dan Berbahasa Satu.
Menurut informasi yang diperoleh dari WikiPedia, Kongres Pemuda Kedua pada saat itu memang dihadiri oleh para perwakilan pemuda dari daerahnya masing-masing.
Hanya saja tidak mencakup semua daerah karena berdasarkan isi dari dokumen Putusan Kongres tidak tertera keterangan perwakilan dari Jong Borneo.
Dibawah ini adalah susunan kepengurusan inti Kongres Pemuda Kedua yang dikutip langsung dari WikiPedia:
- Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
- Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
- Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
- Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
- Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
- Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
- Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Sepertinya hal ini sangat bisa dimaklumi karena jika dilihat kondisinya, sejak kemerdekaan Indonesia hingga saat ini wilayah BORNEO atau lebih dikenal dengan KALIMANTAN masih sangat jauh ketinggalan untuk masalah pengembangan wilayah dari beberapa daerah lain di Indonesia.
Terus pertanyaan utamanya sekarang adalah kenapa tidak ada keterwakilan JONG BORNEO disana?
Apakah pada saat itu BORNEO belum dianggap sebagai bagian dari wilayah Republik Indonesia sehingga sengaja tidak diundang.
Sampai-sampai saya merasa tergelitik ketika membaca salah satu status dari seorang facebooker yang isinya kurang lebih sebagai berikut:
“Yang masih pada ngomongin Putra Daerah berarti tidak paham dengan makna Sumpah Pemuda”
Sekarang jika pertanyaannya saya balik seperti ini:
“Jika memang Sumpah Pemuda 1928 sifatnya menyeluruh kenapa yang berkembang hanya daerah-daerah tertentu saja? Dan jika memang para putra daerah merasa daerahnya tidak diperhatikan apakah mereka harus diam saja dan selalu manut pada hasil kongres tersebut?”
Apa penjelasan yang bisa diterima untuk saat ini?.
Sekiranya mungkin diantara teman-teman yang bisa memberikan informasi lebih lengkap mengenai Sumpah Pemuda 1928 bisa share dengan berkomentar dibawah ini.
Selamat Hari Sumpah Pemuda 1928 bagi Jong-Jong yang Merayakannya… (DW)
Sumber Referensi:
- http://su.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
- http://sumpahpemuda.org/
- http://www.lenteratimur.com/persoalan-sumpah-pemuda/
Sumber Gambar:
- http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Kongrespemuda2.jpg&filetimestamp=20080305031323&