BloggerBorneo.com – Tahun 2024 menyajikan gambaran yang kompleks mengenai tingkat pengangguran di berbagai negara Asia, dengan setiap negara menghadapi tantangan dan peluangnya sendiri.
Dari negara-negara dengan ekonomi berkembang yang pesat hingga negara-negara yang masih bergelut dengan dampak pandemi dan transformasi ekonomi, perbedaan ini mencerminkan keragaman kondisi ekonomi di kawasan ini.
TOPIK UTAMA
Tingkat Pengangguran Negara di Asia
Jika diperhatikan, di tahun 2024 ini dapat dilihat bagaimana tren pengangguran di bebeapa negara kawasan ASIA terutama 5 (lima) negara dibawah ini terjadi dikarenakan beberapa faktor, antara lain:
1. China
China, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, mengalami fluktuasi signifikan dalam tingkat pengangguran. Pada tahun 2024, tingkat pengangguran di China diperkirakan berada di kisaran 4,5% hingga 5,0%.
Meskipun pemerintah China telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk menciptakan lapangan kerja baru, seperti investasi dalam infrastruktur dan teknologi tinggi, tekanan masih ada terutama pada kelompok usia muda.
Banyak lulusan perguruan tinggi menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka.
2. India
India, dengan populasi muda yang besar, menghadapi tingkat pengangguran yang relatif tinggi. Pada tahun 2024, estimasi menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di India sekitar 7,5%.
Meskipun pertumbuhan ekonomi India tetap kuat, tantangan dalam menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan jumlah lulusan yang terus meningkat tetap menjadi masalah utama.
Reformasi dalam sektor pendidikan dan pelatihan keterampilan menjadi kunci untuk mengatasi isu ini.
3. Jepang
Jepang, sebagai salah satu ekonomi maju dengan populasi yang menua, memiliki tingkat pengangguran yang cukup rendah, sekitar 2,8% pada tahun 2024.
Namun, Jepang menghadapi tantangan terkait kekurangan tenaga kerja akibat penuaan populasi.
Pemerintah Jepang telah mendorong kebijakan imigrasi yang lebih inklusif dan upaya untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
4. Indonesia
Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang dengan populasi yang besar, mengalami tingkat pengangguran sekitar 6,2% pada tahun 2024.
Ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif, tetapi kesenjangan antara keterampilan yang dibutuhkan dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja tetap menjadi tantangan.
Program pelatihan keterampilan dan peningkatan sektor UMKM menjadi bagian dari strategi untuk menurunkan tingkat pengangguran.
5. Filipina
Filipina juga menghadapi tingkat pengangguran yang signifikan, sekitar 5,8% pada tahun 2024.
Walaupun terdapat pertumbuhan ekonomi yang stabil, tantangan struktural seperti ketimpangan regional dan kurangnya keterampilan di beberapa sektor mempengaruhi pasar tenaga kerja.
Reformasi dalam pendidikan vokasi dan kebijakan untuk meratakan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah menjadi prioritas.
Daftar Negara di Asia
Negara | Terakhir | Sebelum Ini | Referensi | Satuan |
---|---|---|---|---|
Qatar | 0.1 | 0.1 | 2023-12 | % |
Kamboja | 0.22 | 0.23 | 2023-12 | % |
Thailand | 1.01 | 0.81 | 2024-03 | % |
Laos | 1.2 | 1.2 | 2023-12 | % |
Oman | 1.5 | 1.5 | 2023-12 | % |
Macau | 1.7 | 1.9 | 2024-06 | % |
Timor Leste | 1.8 | 1.8 | 2023-12 | % |
Singapura | 2 | 2.1 | 2024-06 | % |
Kirgistan | 2.2 | 2.2 | 2024-05 | % |
Vietnam | 2.26 | 2.3 | 2023-12 | % |
Jepang | 2.5 | 2.6 | 2024-06 | % |
Kuwait | 2.5 | 2.8 | 2022-12 | % |
Korea Selatan | 2.8 | 2.8 | 2024-06 | % |
Uni Emirat Arab | 2.95 | 2.97 | 2023-12 | % |
Hong Kong | 3 | 3 | 2024-06 | % |
Myanmar | 3 | 2.2 | 2022-12 | % |
Korea Utara | 3 | 3.1 | 2023-12 | % |
Israel | 3.2 | 3.4 | 2024-06 | % |
Malaysia | 3.3 | 3.3 | 2024-05 | % |
Taiwan | 3.34 | 3.35 | 2024-06 | % |
Arab Saudi | 3.5 | 3.4 | 2024-03 | % |
Mongolia | 3.9 | 5.2 | 2023-12 | % |
Filipina | 4.1 | 4 | 2024-05 | % |
Bangladesh | 4.2 | 4.3 | 2023-12 | % |
Maladewa | 4.2 | 4.4 | 2023-12 | % |
Sri-Lanka | 4.5 | 4.3 | 2024-03 | % |
Kazakhstan | 4.7 | 4.7 | 2024-03 | % |
Indonesia | 4.82 | 5.32 | 2024-03 | % |
Tiongkok | 5 | 5 | 2024-06 | % |
Turkmenistan | 5 | 4.8 | 2022-12 | % |
Nepal | 5.1 | 4.7 | 2021-12 | % |
Brunei | 5.3 | 5.2 | 2023-12 | % |
Bahrain | 5.5 | 6.6 | 2022-12 | % |
Azerbaijan | 5.6 | 5.7 | 2023-12 | % |
Pakistan | 5.7 | 5.6 | 2023-12 | % |
Bhutan | 5.9 | 4.8 | 2022-12 | % |
Uzbekistan | 6 | 9.6 | 2022-12 | % |
Tajikistan | 6.9 | 7 | 2023-12 | % |
Iran | 7.7 | 8.6 | 2024-06 | % |
India | 9.2 | 7 | 2024-06 | % |
Lebanon | 11.7 | 11.7 | 2023-12 | % |
Suriah | 13.5 | 13.8 | 2023-12 | % |
Georgia | 14 | 15.3 | 2024-03 | % |
Afganistan | 15.4 | 14.1 | 2023-12 | % |
Armenia | 15.5 | 13.1 | 2024-03 | % |
Irak | 15.6 | 15.3 | 2023-12 | % |
Yaman | 17.53 | 17.61 | 2023-12 | % |
Yordania | 21.4 | 21.4 | 2024-03 | % |
Palestina | 24.1 | 24.7 | 2023-09 | % |
Tantangan Utama
1. Ketidakcocokan Keterampilan
Banyak negara Asia menghadapi masalah ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
Pendidikan dan pelatihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri dapat memperburuk pengangguran.
2. Dampak Pandemi COVID-19
Meskipun pandemi COVID-19 sudah mereda, dampaknya masih terasa dalam bentuk pengangguran struktural dan penurunan sektor-sektor tertentu.
Banyak perusahaan kecil dan menengah yang mengalami kesulitan untuk pulih sepenuhnya, yang berpengaruh pada lapangan kerja.
3. Transformasi Digital
Perubahan teknologi yang cepat dan adopsi otomatisasi dapat menggantikan beberapa jenis pekerjaan tradisional, menciptakan tantangan bagi tenaga kerja yang tidak siap untuk transisi ini.
Solusi dan Kebijakan
1. Reformasi Pendidikan dan Pelatihan
Investasi dalam pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja sangat penting.
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan dapat membantu menciptakan kurikulum yang relevan.
2. Dukungan untuk UMKM
Program dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Akses ke pendanaan dan bantuan teknis dapat membantu UMKM berkembang dan menyerap tenaga kerja.
3. Kebijakan Imigrasi
Negara-negara dengan kekurangan tenaga kerja, seperti Jepang, dapat mempertimbangkan kebijakan imigrasi yang lebih inklusif untuk menarik tenaga kerja terampil dari luar negeri, sambil memastikan integrasi yang efektif.
4. Inovasi dan Teknologi
Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan industri baru dapat menjadi solusi jangka panjang untuk masalah pengangguran.
Program pelatihan dalam bidang teknologi dan inovasi dapat membantu tenaga kerja beradaptasi dengan perubahan industri.
Kesimpulan
Tingkat pengangguran di Asia pada tahun 2024 mencerminkan keberagaman kondisi ekonomi dan tantangan yang dihadapi masing-masing negara.
Dengan pendekatan yang tepat dalam reformasi pendidikan, dukungan untuk UMKM, kebijakan imigrasi, dan pemanfaatan teknologi, negara-negara di Asia dapat mengatasi masalah pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi tenaga kerja di kawasan Asia. (DW)