Pusat Layanan Internet Kecamatan
Sekedar sebagai bahan pengantar karena saya yakin diantara teman-teman pasti ada yang bertanya-tanya mengenai apa itu PLIK, maka saya ingin memberikan sedikit penjelasan terkait definisi PLIK itu sendiri.
Konsep program ini adalah bagaimana bisa memperkenalkan teknologi internet kepada masyarakat pedesaan yang umumnya masih memiliki kendala akses jaringan yang terbatas. Untuk lebih jelas mengenai hal teknisnya bisa langsung melihat bahan Presentasi PLIK disini.
Mungkin karena saya tidak termasuk orang teknis, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan jalannya program dan sistem tersebut tidak akan pernah saya permasalahkan. Hanya saja, terkadang saya merasa penasaran juga dengan program PLIK ini.
Perasaan saya untuk di Kalimantan Barat, saya belum pernah mendengar mengenai adanya PLIK disini. Dalam hati saya berpikir mungkin sampai saat ini Kalimantan Barat belum mendapat jatah untuk program Pusat Layanan Internet Kecamatan sehingga saya tidak terlalu memperdulikan masalah tersebut.
Nah, kejadiannya bermula sekitar beberapa hari yang lalu dimana secara tidak sengaja saya melihat plang nama besar dipinggir Jalan Adisucipto KM.7 tepatnya berada diseberang Pembangkit Listrik Sungai Raya.
PLIK Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya
Lokasi ini berada di kabupaten termuda di Kalimantan Barat yaitu Kubu Raya. Di plang besar tersebut bertuliskan Pusat Layanan Internet Kecamatan dengan penunjuk arah + 50 meter. Sepertinya apa yang selama ini saya pikirkan salah, jadi dengan penuh rasa penasaran saya memberanikan diri untuk datang dan berkunjung ke lokasi yang ditunjuk.
Sunyi dan hening, suasana itu yang saya rasakan begitu pertama kali menginjakkan kaki didepan lokasi yang dimaksud. Sebuah plang bertuliskan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) tampak tergantung didinding sebuah rumah, dua buah antena VSAT bertuliskan Lintas Arta juga ikut menjadi penghias halaman teras rumah tersebut.
Menurut informasi yang saya peroleh dari tetangga sekitar rumah tersebut, sejak awal program PLIK tersebut sudah tidak bisa digunakan (kira-kira 1,5 tahun yang lalu). Untuk memastikan kondisi terbaru, saya langsung mendatangi rumah tersebut sekedar ingin meminta keterangan yang sekiranya dapat menjawab semua pertanyaan saya selama ini.
Ternyata rumah tersebut adalah rumah orang tua dari si pengelola (nama dan nomor handphone yang bersangkutan ada pada redaksi) yang saat ini sudah tidak tinggal lagi disitu dikarenakan yang bersangkutan sudah berkeluarga.
Sempat ragu untuk mengambil beberapa dokumentasi yang dibutuhkan, ternyata dari pihak pemilik rumah memberi ijin kepada saya. Alhamdulillah… Dan layaknya seorang fotografer profesional, saya memposisikan diri hingga akhirnya jepret…jepret…jepret… beberapa dokumentasi pun berhasil dibuat.
Dokumentasi Lokasi
Untuk melihat beberapa dokumentasi yang saya buat silahkan lihat koleksinya dibawah ini:
Jika mau dirincikan, ada sekitar 5 client yang terpasang dilokasi PLIK tersebut. Semua masih dalam keadaan baru dan berdebu, menurut informasi dari pemilik rumah program tersebut hanya aktif satu hari saja.
Setelah itu, tidak dapat difungsikan lagi sebagaimana mestinya. Mencoba menghubungi pengelola tersebut ternyata dari yang bersangkutan memberikan alasan bahwa karena faktor daya listrik rumah orang tuanya yang terbatas maka program PLIK tersebut tidak bisa diaktifkan.
Dan sebagai alternatif, saat ini sedang dicarikan pihak-pihak yang mau mengelola program PLIK tersebut secara swakelola dengan sistem kerjasama. Untuk progress nya, sudah ada satu sekolah yang berminat menjadi mitra kerjasama yaitu SMU Negeri 2 Desa Kapur (masih berada dalam wilayah kecamatan yang sama).
Jadi, sekarang masih sedang dibahas dengan pihak sekolah yang bersangkutan mengenai teknis pengelolaan kedepannya seperti apa.
Sebenarnya sempat muncul pertanyaan dalam hati saya kenapa pemikiran tersebut baru dijelaskan sekarang dimana program PLIK tersebut sebenarnya sudah tidak berfungsi sejak 1,5 tahun yang lalu.
Apa karena ada pihak yang berusaha mencari informasi mengenai kondisi terbaru program PLIK tersebut baru ide kerjasama tersebut muncul. TANYA KENAPA???. Akan tetapi, terlepas dari pemikiran negatif itu semua saya merespon positif rencana yang telah diutarakan pengelola PLIK tersebut.
Yang penting semua “onggokan rongsokan teknologi” tersebut bisa difungsikan sesuai tujuan awal diciptakan. Dan apabila dalam prosesnya terjadi kendala dalam hal materi dan instruktur pengajar, Relawan TIK Kalimantan Barat akan selalu siap sedia mengerahkan tenaganya untuk itu. (DW)