Workshop dan Sertifikasi Juru Sembelih Halal Kalimantan Barat 2025
Ikuti Workshop dan Sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha) Kalimantan Barat 2025. Pelatihan resmi, sertifikasi nasional, dan peluang kerja di industri halal.
BloggerBorneo.com – Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sudah menjadi kewajiban bersama untuk memastikan setiap produk pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat sesuai prinsip halal dan thayyib.
Salah satu aspek terpenting dalam rantai produksi pangan halal adalah keberadaan Juru Sembelih Halal (Juleha) yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan sertifikasi resmi.
Sertifikasi Juru Sembelih Halal Kalimantan Barat
Di Kalimantan Barat, kebutuhan Juleha terus meningkat seiring bertambahnya jumlah rumah potong hewan (RPH), rumah makan, serta industri kuliner berbasis daging.
Oleh karena itu, Workshop dan Sertifikasi Pelatihan Juleha Kalimantan Barat 2025 hadir sebagai upaya nyata dalam mencetak tenaga ahli yang kompeten, profesional, dan sesuai syariat Islam.
Profil Kegiatan Workshop & Sertifikasi Juleha
Kegiatan ini dirancang sebagai program terpadu yang melibatkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta dukungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat.
-
Lokasi: Kota Pontianak sebagai pusat kegiatan, dengan kemungkinan perluasan ke beberapa kabupaten.
-
Waktu: Triwulan pertama tahun 2025.
-
Peserta: Calon Juleha dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, peternak, pengusaha kuliner, hingga pelaku UMKM.
-
Kegiatan: Pelatihan teori, praktik langsung penyembelihan halal, hingga uji sertifikasi kompetensi.
Workshop ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap proses penyembelihan hewan di Kalbar benar-benar sesuai dengan syariat Islam.
Materi Pelatihan yang Akan Diberikan
Dalam pelatihan, peserta akan mendapatkan berbagai materi yang terstruktur, meliputi:
1. Konsep Dasar Penyembelihan Halal
Peserta dibekali pemahaman tentang prinsip halal, dalil syariat, dan aturan hukum terkait penyembelihan.
2. Aspek Teknis Penyembelihan Hewan
-
Posisi penyembelihan yang benar.
-
Alat yang diperbolehkan menurut syariat.
-
Teknik memutus saluran pernapasan, pembuluh darah, dan kerongkongan dengan tepat.
3. Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare)
Menjaga kondisi hewan sebelum disembelih agar tidak mengalami stres berlebihan. Hal ini penting karena berpengaruh pada kualitas daging.
4. Kebersihan dan Higienitas
Praktik menjaga kebersihan alat, lokasi, serta distribusi daging agar tetap aman dikonsumsi.
5. Prinsip Halalan Thayyiban
Selain halal dari segi syariat, daging juga harus thayyib (baik dan sehat).
Manfaat Mengikuti Workshop & Sertifikasi Juleha
Bagi peserta, kegiatan ini memberikan banyak keuntungan, antara lain:
-
Legalitas Resmi: Sertifikat Juleha diakui secara nasional, sehingga bisa digunakan untuk bekerja di berbagai lembaga atau RPH.
-
Peluang Karier Lebih Luas: Lulusan pelatihan dapat bekerja di rumah potong hewan, restoran besar, hingga membuka usaha sendiri.
-
Peningkatan Kepercayaan Konsumen: Sertifikasi halal memberi nilai tambah dan meningkatkan reputasi bisnis kuliner.
-
Dukungan UMKM: Keberadaan Juleha akan memudahkan UMKM daging olahan untuk mendapatkan sertifikasi halal produknya.
Syarat dan Mekanisme Pendaftaran Peserta
Untuk mengikuti pelatihan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
-
Kriteria Peserta
-
Muslim berusia minimal 18 tahun.
-
Sehat jasmani dan rohani.
-
Memiliki minat atau keterkaitan dengan bidang penyembelihan.
-
-
Dokumen Pendaftaran
-
Fotokopi KTP.
-
Pas foto terbaru.
-
Formulir pendaftaran yang disediakan panitia.
-
-
Biaya Pelatihan
-
Biaya bervariasi, tergantung dukungan sponsor dan pemerintah.
-
Beberapa kategori peserta (seperti UMKM binaan) berpotensi mendapatkan subsidi.
-
-
Proses Pendaftaran
-
Pendaftaran dilakukan secara online melalui website resmi panitia.
-
Konfirmasi peserta akan diberikan via email/WhatsApp.
-
Proses Sertifikasi Juleha
Sertifikasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
-
Pelatihan Teori dan Praktik.
-
Uji Kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
-
Penerbitan Sertifikat Kompetensi oleh BNSP.
-
Masa Berlaku Sertifikat: 3–5 tahun dengan opsi perpanjangan.
Dengan mekanisme ini, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga pengakuan resmi yang berlaku secara nasional.
Peran Pemerintah dan Lembaga Terkait
Program ini tidak bisa berjalan tanpa dukungan berbagai pihak:
-
BPJPH: Sebagai pengawas utama Jaminan Produk Halal.
-
MUI: Pemberi fatwa halal dan pendampingan syariat.
-
Dinas Peternakan: Penyedia fasilitas, dukungan teknis, dan regulasi RPH.
-
Komunitas Juleha: Berperan dalam pelatihan praktis serta mentoring peserta.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memastikan keberlangsungan program secara berkelanjutan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:
-
Masih terbatasnya jumlah Juleha di Kalbar.
-
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya sertifikasi halal.
-
Keterbatasan anggaran untuk menyelenggarakan pelatihan rutin.
Namun, harapannya dengan adanya Workshop dan Sertifikasi Juleha 2025, Kalimantan Barat dapat menjadi salah satu provinsi dengan SDM halal yang unggul, siap memenuhi kebutuhan lokal hingga ekspor.
Testimoni dan Kisah Sukses Alumni Juleha
Pengalaman peserta tahun-tahun sebelumnya membuktikan bahwa sertifikasi Juleha mampu mengubah arah hidup mereka. Banyak alumni yang kini bekerja di RPH modern, membuka usaha daging halal, hingga menjadi pendamping UMKM dalam sertifikasi halal produk.
Testimoni ini menjadi bukti nyata bahwa pelatihan Juleha bukan hanya sekadar formalitas, tetapi benar-benar bermanfaat untuk masa depan.
Kesimpulan
Workshop dan Sertifikasi Juleha Kalimantan Barat 2025 adalah langkah penting untuk memperkuat ekosistem halal di daerah ini. Dengan adanya SDM yang kompeten, masyarakat tidak perlu ragu lagi terhadap kehalalan produk hewani yang dikonsumsi.
Program ini bukan hanya tentang sertifikat, tetapi juga tentang komitmen menjaga kehalalan dan kesehatan pangan bagi umat Islam.
Dengan semangat kolaborasi pemerintah, lembaga keagamaan, pelaku usaha, dan masyarakat, Kalimantan Barat bisa menjadi contoh sukses pengembangan SDM halal di Indonesia. (DW)
Comments are closed.