TPFx Pontianak
Bisnis

5 Metrik Terpenting dalam E-commerce Beserta Contohnya

×

5 Metrik Terpenting dalam E-commerce Beserta Contohnya

Sebarkan artikel ini
Metrik E-Commerce
Image: Facebook.com/indratno.widiarto
LKP Cerdas Berdaya

BloggerBorneo.com – Dalam dunia e-commerce yang semakin kompetitif, memiliki pemahaman mendalam tentang metrik yang tepat adalah kunci untuk mengukur keberhasilan dan menjaga agar bisnis tetap berada di jalur yang benar.

Metrik ini tidak hanya membantu dalam menilai performa secara keseluruhan, tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai aspek-aspek tertentu yang memerlukan perbaikan.

Metrik Penting dalam E-commerce

Dalam dunia e-commerce yang kompetitif, memahami dan memantau metrik yang tepat sangat penting untuk mengukur keberhasilan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

Berikut adalah lima metrik terpenting dalam e-commerce beserta contohnya:

1. Conversion Rate (Tingkat Konversi)

Tingkat konversi mengukur persentase pengunjung situs web yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian.

Baca Juga:  Zahir Accounting Berikan Akses Aplikasi Akuntansi GRATIS untuk UMKM OK OCE

Ini adalah metrik kunci untuk mengevaluasi efektivitas situs web dalam mengubah pengunjung menjadi pelanggan.

Contoh:

Jika sebuah toko online menerima 10.000 pengunjung dalam satu bulan dan 500 di antaranya melakukan pembelian, tingkat konversi adalah:

Conversion Rate= (500/10.000) X 100% = 5%

2. Average Order Value (AOV) – Nilai Pesanan Rata-rata

AOV mengukur rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan setiap kali seorang pelanggan melakukan pembelian di situs web.

Metrik ini membantu dalam memahami perilaku belanja pelanggan dan dapat digunakan untuk strategi upselling dan cross-selling.

Contoh:

Jika total penjualan dalam sebulan adalah $50.000 dari 1.000 pesanan, AOV adalah:

AOV = (50.000/1.000) = $50

3. Customer Lifetime Value (CLV) – Nilai Seumur Hidup Pelanggan

CLV mengukur total pendapatan yang diharapkan dari seorang pelanggan selama masa hubungan mereka dengan bisnis. Ini membantu dalam menentukan berapa banyak yang harus diinvestasikan dalam akuisisi pelanggan.

Contoh:

Jika rata-rata pelanggan menghabiskan $100 per tahun dan rata-rata tetap menjadi pelanggan selama 5 tahun, CLV adalah:

Baca Juga:  BI Kalbar Gencarkan Penggunaan QRIS untuk Percepatan Digitalisasi UMKM

CLV = 100 X 5 = $500

4. Customer Acquisition Cost (CAC) – Biaya Akuisisi Pelanggan

CAC mengukur biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan baru. Ini mencakup biaya pemasaran, promosi, dan lainnya yang terkait dengan akuisisi pelanggan.

Contoh:

Jika sebuah perusahaan menghabiskan $20.000 untuk pemasaran dalam satu bulan dan berhasil mendapatkan 1.000 pelanggan baru, CAC adalah:

CAC = (20.000/1.000)= $20

5. Churn Rate (Tingkat Pergantian Pelanggan)

Churn rate mengukur persentase pelanggan yang berhenti menggunakan produk atau layanan dalam periode waktu tertentu.

Metrik ini penting untuk memahami retensi pelanggan dan menemukan cara untuk mengurangi tingkat churn.

Contoh:

Jika sebuah layanan berlangganan memiliki 5.000 pelanggan di awal bulan dan kehilangan 250 pelanggan selama bulan tersebut, churn rate adalah:

Churn Rate = (250/5.000 X 100% = 5%

Kesimpulan

Dengan memantau metrik yang relevan, bisnis dapat mengidentifikasi peluang untuk peningkatan, memahami perilaku konsumen, dan mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan data.

Memantau dan mengoptimalkan metrik-metrik ini dapat membantu bisnis e-commerce meningkatkan efektivitas operasional, meningkatkan retensi pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan.

Baca Juga:  Proses Seleksi CPNS Gunakan eMeterai: Solusi Modern untuk Legalitas Dokumen Digital

Tanpa pengawasan yang cermat terhadap metrik ini, sebuah bisnis mungkin akan kehilangan peluang penting untuk berkembang dan bersaing secara efektif di pasar yang dinamis ini.

Dengan memahami metrik ini, pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menyusun strategi yang lebih efektif. (DW)

Referensi:

Blog Partner