Misteri Pemegang Akun 70 Triliun Shiba atau Sekitar 5,6 Miliar Dollar

Image: Google.Com

Satu wallet pribadi (Anonim) menghabiskan $3200 dalam ETH untuk membeli 70 Triliun Shiba di UniSwap pada Agustus 2020 (Agustus 2020 adalah saat Shiba lahir) dan market yang memperdagangkan Shiba pada saat itu, hanya di UniSwap.

Sekarang Oktober 2021, nilai 70 Triliun Shiba sudah jadi sekitar $5,6 milyar. Atau kalau harga Shiba sekarang sekitar Rp 1, maka 70 Triliun Shiba sekitar Rp 70 Triliun.

Siapa Pemilik 70 Triliun Shib?

Tentunya adalah orang yang pengalaman dalam dunia blockchain, orang yang mengerti market desentralisasi (misalnya paham bagaimana beli token dipasar desentralisasi macam UniSwap).

Dalam market desentralisasi, transaksi bersifat publik tapi identitas transaksi bersifat anonim. Market-nya pun tidak mengandalkan otoritas terpusat.

Saya sendiri menduga, pemegang 70 Triliun Shib ini adalah seorang dengan nama samaran Ryoshi, alias orang yang menciptakan Shiba melalui kontrak cerdas ETH.

Meskipun dalam suatu dokumen PDF Whitepaper publikasi Shiba, Ryoshi mengaku tak memiliki Shiba sama sekali.

Tapi siapa yang mau menghabiskan $3000 untuk membeli token yang saat Agustus 2020 tidak ada harganya sama sekali?

Siapa yang beli token ampas tidak ada harganya kalau bukan yang bikin Shib itu sendiri?

Setelah Shiba punya liquiditas di UniSwap, lalu Ryoshi meninggalkan proyek Shiba (sebagaimana dulu Satoshi Nakamoto juga meninggalkan proyek Bitcoin).

Baca Juga:  Jasa Akuntan Virtual: Solusi Tepat bagi UMKM Naik Kelas di Era Digital

Ryoshi menyerahkan proyek Shiba kepada komunitas, kemudian diantara angkatan holder awal ini lahirlah orang-orang anonim dengan nama samaran Shytoshi Kusama, Kaal, dan lain sebagainya.

Mereka jadi developer Shiba, developer lahir dari komunitas dan dibentuk oleh komunitas.

Seiring berjalannya waktu, Shytoshi Kusama dan Kaal dikenal sebagai developer resmi Shiba, hal yang dibantah oleh Sytoshi Sendiri.

Sytoshi Kusama mengaku dia hanyalah seorang Shiba Army sama seperti Shiba Army diseluruh dunia lainnya.

Yang menarik, bagi token-token desentralisasi siapapun holder (yang sudah beli diawal) secara alamiah punya kepentingan untuk memperoleh cuan (berharap token yang dibeli naik harganya) maka, sudah lazim jika tiap-tiap holder secara otomatis akan jadi developer.

Seperti yang terjadi pada Elon Musk misalnya, setelah dia secara pribadi membeli Bitcoin kemudian perusahaanya Tesla juga membeli Bitcoin. Tesla secara resmi pada April 2021 mengumumkan telah membeli Bitcoin senilai $1,5 milyar.

Pembelian itu sebagai bagian dari neraca keuangan perusahaan Tesla, sekaligus Bitcoin dijadikan oleh perusahaan-perusahaan sebagai aset bernilai untuk menekan inflasi dollar US.

Workshop Digital Marketing untuk Lembaga Pendidikan 2024

Akun Shiba 70 Triliun
Image: Facebook.Com

Maka sudah wajar Elon ingin harga Bitcoin meningkat, sehingga secara otomatis ia menjadi developer Bitcoin juga (ikut mempromosikan Bitcoin di Twitter misalnya).

Baca Juga:  Asuransi Salam Anugerah Keluarga, Perlindungan 1 Polis untuk 6 Orang Keluarga

Dan saat ini ada 800 ribu lebih wallet pemegang Shiba di ERC20 (ETH) dan ada 200 ribu lebih pemegang Shiba di wallet BEP20 (BNB) dan ada jutaan ShibaArmy yang memegang Shiba di market-market terpusat seperti Binance, Okex, Etoro, Indodax, Tokocrypto, dan lain sebagainya.

Jutaan orang yang pegang Shiba, mungkin tiap hari secara otomatis akan jadi bagian dari developer shiba, atau setidaknya akan jadi bagian dari tim hore yang terus menerus mempromosikan Shiba dengan caranya sendiri-sendiri.

Marketcap Shiba sudah Rp 550 Triliun (10 besar CMC dunia) artinya permintaan jual dan beli Shiba sudah senilai Rp 550 Triliun.

Prospek Shiba Kedepan

Harga Shiba yang sekarang (Rp 1) dibanding harga doge (Rp 4000) bukan berarti nilai Shiba lebih kecil dari nilai Doge.

Karena pasokan Doge unlimited, sedang pasokan Shiba maksimal 1000 Triliun (410 Triliun sudah dibuang ke wallet mati dan tidak akan beredar lagi dipasaran).

Disisi lain akan ada mekanisme burn Shiba, dari burn di market, burn rilis token di ShibaSwap, burn melalui rename NFT dan kedepan burn saat game NFT Shiba rilis.

Pasokan yang mentok (sudah tidak bisa ditambah lagi), permintaan Shib terus meninggi, diiringi mekanisme burn token akan membuat Shiba terus akan mencetak ATH demi ATH baru pada hari-hari berikutnya.

Baca Juga:  Tabungan Syariah untuk Hidup yang Lebih Berkah

Ditambah Shiba akan menerbitkan game NFT (play to earn NFT seperti Axie Infinity), pun Shiba akan menerbitkan L2 (membuat Blockchain Shibarium diatas Blockchain ETH).

Saat L2 Shibarium rilis, biaya gas fee akan memakai token BONE. Dan Shiba juga akan menerbitkan Stablecoin SHI yang dipatok stabil di $1cent (Rp 140).

Siapapun pemilik 70 Triliun Shib ($5,6 milyar) semoga bijak kalau mau TP jangan dijual sekaligus. Nanti pasar bakal jatuh dan ShibaArmy diseluruh dunia, bakal jadi sangkuter. Hahahaha…

Semoga Shiba makin banyak peminat, supply yang tidak bisa ditambah, burn terus berlangsung dan penambahan pemintaan = kenaikan harga. Sesederhana itu…

Tulisan ini juga bagian dari seorang holder Shib yang pengen harga Shiba terus naik. Tapi meski demikian, tulisan ini bukanlah nasehat investasi atau saran untuk beli Shiba.

Keputusan apapun hendaknya didahului dengan riset yang mendalam, karena apapun resikonya, segala resiko ditanggung masing-masing.

Kalau cuan ya enak sendiri, kalau rugi ya merasakan rugi sendiri. Jangan menyalahkan siapapun, semua keputusan atas keputusan sendiri.

Sumber:

  • https://www.facebook.com/groups/1445423455798042/user/1736111337
Artikel Lainnya

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More