Membahas Kode Etik Online di FDG ICT Watch 2011

Nah, setelah sebelumnya saya bersama dengan peserta lain hampir seharian mengikuti agenda kegiatan seminar mengenai kode etik online. Sekarang saatnya melakukan pemanasan untuk sesi selanjutnya yang tidak kalah seru yaitu berdiskusi dan saling bertukar pikiran demi menanamkan sebuah konsep acuan etika online di Indonesia. Suasana dibuat agak sedikit interaktif dimana para peserta dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok yang pro perlu dibuatnya acuan kode etik online dan kelompok yang kontra acuan tersebut dibuat. Kebetulan saya masuk dalam kelompok yang kontra, agak sedikit berlawanan dengan hati nurani sih karena sebenarnya saya termasuk mendukung acuan kode etik online tersebut dibuat. Tapi tidak apa-apalah, toh tujuan akhirnya sama juga. Disini moderator hanya ingin membuka wawasan dan pemikiran para peserta mengenai apa itu kode etik online sesungguhnya.

FDG Internet Sehat 2011 6

Suasana tampak sedikit riuh ketika masing-masing kelompok saling berdiskusi dan berinteraksi antar sesama anggotanya. Ada beberapa kata kunci yang diberikan, dari kata-kata kunci tersebut setiap kelompok harus dapat memberikan alasan dan penjelasan yang terkait. Jadi gambarannya nanti adalah masing-masing perwakilan kelompok akan saling “serang” dalam mengemukakan pendapatnya, sedangkan kelompok lain harus dapat menyanggah semua pendapat yang telah dikemukakan. Sangat seru bukan? Tak terbayangkan bagaimana suasana di ruangan pertemuan Hotel Harris pada saat itu. Masing-masing kelompok terlibat dalam debat terbuka yang intinya masing-masing dari mereka berusaha semaksimal mungkin mempertahankan pendapatnya.

Baca Juga:  LA Bordir, Rekomendasi Tempat Bordir Pontianak Murah Hasilnya Kuat

FDG Internet Sehat 2011 7

Akhirnya setelah melalui proses perdebatan yang cukup alot, kelompok pro diputuskan oleh moderator menjadi pemenangnya. Kesesuaian pendapat dengan kata kunci yang diberikan membuat nilai yang diperoleh kelompok pro lebih tinggi, cuma jangan berharap pemenang disini akan menerima hadiah ya :-). Dalam kasus ini tidak ada yang menang maupun yang kalah, toh semua pendapat kami disatukan dan akan dirumuskan menjadi sebuah rancangan yang diberi nama Draft Acuan Kode Etik Online. Adapun isi dari draft tersebut, antara lain:

ACUAN ETIKA ONLINE INDONESIA

Bahwa kegiatan penggunaan Internet dapat membantu mencari, mendapatkan, mengelola dan mendistribusikan banyak informasi yang positif dan bermanfaat bagi individu maupun masyarakat luas.

Bahwa kegiatan penggunaan Internet ternyata membuka peluang bagi diri sendiri terkena dampak negatif ataupun menghadapi perkara dari pihak lain yang dirugikan atau merasa dirugikan.

Bahwa dampak negatif ataupun perkara yang timbul akibat penggunaan Internet, dalam batas-batas tertentu dapat diselesaikan secara musyawarah, namun seseorang tetap dapat terkena konsekuensi hukum secara perdata dan/atau pidana.

Untuk itu maka kami, atas nama perwakilan organisasi/komunitas berjejaring (network society) dari berbagai kota di Indonesia bersepakat menyerukan kepada seluruh masyarakat luas pada umumnya dan pengguna Internet pada khususnya, agar bijak dalam pengunaan Internet.

Untuk itu pula maka kami secara bersama telah merumuskan acuan etika online (menggunakan Internet) yang bersifat konsep umum, tidak mengikat, bebas diadopsi siapapun dan diadaptasi sesuai kebutuhan masing-masing, yang berbunyi:

Siapapun tanpa terkecuali, ketika online (menggunakan Internet), harus menjunjung tinggi dan menghormati:

  • Nilai Kemanusiaan
  • Kebebasan Berekspresi
  •  Perbedaan dan Keragaman
  • Keterbukaan dan Kejujuran
  • Hak Individu atau Lembaga
  • Hasil Karya Pihak Lain
  • Norma Masyarakat
  • Tanggung Jawab

Tebet, 16 September 2011

Baca Juga:  Alun-Alun Kota Tangerang dan Masjid Jami Kalipasir, Kunjungan Hari Terakhir

(Tim Perumus Bersama)

Sumber : Internet Sehat

Dengan adanya draft tersebut, kami selaku tim perumus bersama sangat merasa lega. Tidak percuma seharian kami menghabiskan waktu disini demi satu tujuan mulia yaitu membuat rumusan kode etik online di Indonesia. Meskipun masih bersifat draft, saya pribadi sangat berharap acuan itu dapat dijadikan dasar bagi semua pengguna internet di Indonesia. Rakyat Indonesia sangat dikenal sebagai bangsa timur yang memiliki tingkah laku dan kepribadian yang beretika, dan itu tidak hanya berlaku didalam dunia nyata saja. Adanya gelombang perkembangan teknologi yang cukup kuat terasa membuat kita harus siap dengan segala dampak yang muncul, baik buruknya itu kita harus dapat memilah dan memilih sehingga kedepannya bangsa Indonesia dapat dikenal sebagai bangsa yang beretika didalam dunia maya.

Workshop Digital Marketing untuk Lembaga Pendidikan 2024

FDG Internet Sehat 2011

Oh iya, di akhir acara tidak lupa dilakukan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan bahwa kami tim perumus bersama pernah berada disini dan menjadi saksi terbentuknya draft acuan kode etik online Indonesia. Salam sukses selalu buat ICT Watch, salam sukses selalu buat kawan-kawan semuanya, dan salam sukses selalu buat semua pihak yang mendukung kegiatan ini. (DW)

Artikel Lainnya
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More