2 Tahun Off, AirAsia Buka Kembali Rute Penerbangan Kuching-Jakarta-Kuching

Pesawat AirAsia Baru Tiba di Bandara Internasional Kuching dari Jakarta (Image: theborneopost.com)

BloggerBorneo.com – Alhamdulillah setelah kurang lebih 2 (dua) tahun berada dalam kondisi pandemi, perusahaan maskapai penerbangan terbesar di Malaysia AirAsia kembali membuka rute perjalanan dari Jakarta ke Kuching pulang pergi.

Menurut pantauan Blogger Borneo di akun media sosial facebook milik Konsulat Jenderal RI di Kuching Sarawak, penerbangan perdana dilakukan pada hari Rabu, 14 Juni 2023 jam 19.30 waktu Malaysia dari Kuching ke Jakarta.

Rute Penerbangan Kuching-Jakarta-Kuching

Sedangkan untuk penerbangan kembali dari Jakarta ke Kuching dilakukan keesokan harinya, Kamis (15/06/2023). Adapun rombongan Senator Jaziri Alkaf Dr. Abdillah Suffian yang baru selesai melakukan lawatan ke Indonesia turut dalam penerbangan ini.

Menurut informasi yang dirilis dari laman resmi theborneopost.com, Kamis (15/06/2023), Menteri Transportasi Sarawak YB Dato’ Sri Lee Kim Shin mengatakan dengan dibukanya kembali penerbangan langsung Jakarta-Kuching ini maka akan membuka lebih banyak peluang di bidang pariwisata serta perdagangan dan investasi.

Dalam sesi konferensi pers seusai menyambut penumpang perdana dari Jakarta ke Kuching di Bandara Internasional Kuching, Lee menjelaskan bahwa dengan adanya rute baru tersebut, maka Jakarta menjadi kota ketiga di Asean yang terhubung langsung ke Sarawak, setelah Singapura dan Bandar Seri Begawan.

Baca Juga:  Undang-Undang Perdagangan Terbaru Tahun 2014 Melarang Skema Piramida
AirAsia Buka Rute Penerbangan Jakarta-Kuching
Menteri Transportasi Sarawak Memberikan Sambutan Selamat Datang ke Para Penumpang AirAsia yang Baru Tiba dari Jakarta (Image: theborneopost.com)

“Dengan penerbangan baru Jakarta-Kuching ini, Sarawak akan memiliki 44 penerbangan internasional setiap minggu dari Jakarta, Singapura, dan Brunei Darussalam,” demikian ucap Lee.

Jumlah Penerbangan Internasional Mingguan

Melihat aktivitas penerbangan yang setiap hari dilakukan, dapat dihitung ada 30 penerbangan internasional mingguan untuk Bandara Internasional Kuching, 10 (sepuluh) penerbangan untuk Bandara Miri, dan 4 (empat) penerbangan untuk Bandara Sibu.

Kesemua rute penerbangan internasional tersebut dilayani oleh beberapa perusahaan maskapai, seperti: AirAsia, AirAsia-Jakarta, Malaysia Airlines Bhd, Scoot, dan Royal Brunei Airlines.

Lee menambahkan, Kementerian Transportasi Sarawak percaya bahwa pembukaan jalur udara ini memiliki potensi besar, tidak hanya dari segi pariwisata tetapi juga perdagangan, niaga, investasi, warisan budaya, hubungan sosial, dan kemakmuran ekonomi antara kedua negara bertetangga tersebut.

“Kami memuji AirAsia karena telah mengambil inisiatif untuk menciptakan kerangka kerja strategis untuk merevitalisasi industri perjalanan dan memainkan peran integral dalam mencapai hasil ini.” ungkap Lee.

Jalur Udara sebagai Akses Penting

Indonesia adalah negara kepulauan, oleh karena itu jalur udara dianggap sebagai jenis transportasi prioritas untuk dapat menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain dalam waktu singkat.

Oleh karena itu Lee menekankan ketersediaan jalur udara dapat memberikan akses penting untuk konektivitas yang lebih luas ke wilayah bagian lain di Indonesia.

Apalagi pemerintah Indonesia untuk saat ini sedang mempersiapkan pembentukan ibu kota administrasi baru Nusantara di Kalimantan Timur, tentu saja transportasi jalur udara akan menjadi salah satu cara menuju IKN nantinya.

Dukungan Penuh dari Kementerian

Ketika ditanya seperti apa dukungan Kementerian Transportasi Sarawak,  Lee mengatakan kementeriannya mendukung penuh dimulainya kembali rute Kuching-Pontianak-Kuching.

“Saya pribadi sudah bicara dengan Konjen RI di Kuching, masih menunggu persetujuan dari Kementerian Perhubungan Indonesia,” demikian kata Lee.

Lee mengingatkan semua pemangku kepentingan industri bahwa merupakan tanggung jawab kita bersama untuk mempromosikan Sarawak di pasar strategis seperti Indonesia.

“Kami sangat berharap untuk terus bekerja secara strategis dengan semua pemangku kepentingan, terutama sektor penerbangan. Tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pariwisata tetapi juga menyediakan konektivitas, lapangan kerja, dan efek limpahan yang berkelanjutan di sepanjang rantai pasokan.” tutup Lee.

Profil AirAsia

AirAsia adalah sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berbasis di Malaysia. Maskapai ini didirikan pada tahun 1993 oleh Tony Fernandes dan rekan bisnisnya, dan pada awalnya hanya merupakan sebuah maskapai penerbangan regional.

Sejak saat itu maskapai terbesar di Malaysia ini telah berkembang menjadi salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di dunia.

Baca Juga:  5 Negara Tanpa Bandara, Bagaimana Cara Menuju Kesana?

AirAsia memiliki beberapa anak perusahaan yang beroperasi di berbagai negara, termasuk AirAsia Thailand, AirAsia Indonesia, AirAsia Philippines, AirAsia India, AirAsia Japan, AirAsia X, dan beberapa lainnya. AirAsia X adalah anak perusahaan yang fokus pada penerbangan jarak jauh.

Kantor Pusat AirAsia di Kuala Lumpur Malaysia
Kantor Pusat AirAsia di Kuala Lumpur Malaysia (Image: ndoaviation.asia)

Maskapai terbesar di Malaysia ini memiliki pusat operasional di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, dan Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu.

Rute penerbangan yang dioperasikan lebih dari 165 tujuan di lebih dari 25 negara di Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, dan Oseania. Model bisnisnya yang berfokus pada efisiensi biaya dan harga tiket yang terjangkau.

Maskapai ini menawarkan berbagai tarif murah dan penumpang dapat memilih layanan tambahan sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain penerbangan reguler, juga tersedia layanan seperti AirAsiaGo (penyedia paket liburan), BigPay (dompet digital), dan RedTix (penyedia tiket hiburan).

Maskapai ini juga memiliki program loyalitas yang disebut AirAsia BIG, yang memungkinkan anggotanya mengumpulkan poin dan mendapatkan manfaat khusus.

AirAsia telah menerima beberapa penghargaan dan pengakuan dalam industri penerbangan. Maskapai ini sering diakui sebagai maskapai berbiaya rendah terbaik di Asia dan telah meraih berbagai penghargaan untuk layanan pelanggan, keberlanjutan, dan inovasi teknologi. (DW)

Sumber The Borneo Post
Artikel Lainnya

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More