Andai Blogger Borneo Menjadi Anggota DPD RI Kalimantan Barat
Satu kesempatan emas untuk menuliskan inspirasi saya peroleh dengan mengikuti Lomba Blog dan Twit yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI).
TOPIK UTAMA
Blogger Menjadi Anggota DPD RI
Dengan mengambil tema Andai Saya Menjadi Anggota DPD RI, saya diminta untuk menuliskan mengenai gagasan apa saja yang akan dilakukan seandainya nanti saya menjadi Anggota DPD RI.
Meskipun saya selama ini tidak pernah memiliki impian untuk menjadi bagian dari sistem pemerintahan, namun melalui kesempatan ini saya tetap akan berusaha mengandaikan diri sebagai Anggota DPD RI sehingga tulisan yang dihasilkan bisa lebih fokus dan terarah.
Sekedar hanya ingin memperjelas saja bahwa DPD RI merupakan singkatan dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
Dalam parlemen nasional, DPD RI ini dapat dianggap sebagai wakil daerah dimana salah satu tugasnya adalah mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berkaitan dengan kepentingan daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Dewan Perwakilan Daerah RI
DPD RI mulai beroperasional pada tahun 2004 dimana dalam pelaksanaannya lembaga ini memiliki 3 fungsi pokok, yaitu: Fungsi Legislasi, Fungsi Pertimbangan, dan Fungsi Pengawasan.
Untuk daerah Kalimantan Barat sendiri, pada periode kepengurusan 2009-2014 terdapat 4 orang anggota DPD RI yang secara kebetulan semuanya adalah perempuan.
Keempat anggota DPD RI Kalimantan Barat tersebut, antara lain: Maria Goreti, S.Sos, M.Si, Hj. Sri Kadarwati, Hj. Hairiah, SH, MH, dan Erma Suryani Ranik, SH.
Nah, sekarang bagaimana seandainya saya menjadi Anggota DPD RI Perwakilan Daerah Kalimantan Barat untuk periode 2014-2019. Gagasan-gagasan apa saja yang akan saya angkat dalam pembahasan RUU di tingkat pusat nantinya.
Fokus Bidang Pendidikan
Nah, menurut kacamata pribadi saya sebagai seorang calon anggota DPD RI, bidang pendidikan seharusnya menjadi prioritas untuk mengembangkan sumber daya manusia daerah seutuhnya.
Hal ini terkait dengan bidang-bidang lainnya, seperti: bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang teknologi informasi, dan bidang pertahanan keamanan karena output yang dihasilkan sangat mempengaruhi bidang-bidang tersebut.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa generasi muda sangat memegang peranan penting dalam pengembangan suatu daerah untuk kedepannya. Oleh karena itu, pembekalan secara mendasar melalui proses edukasi formal maupun informal menjadi skala prioritas untuk dilakukan.
Dan untuk saat ini, menggunakan teknik pembelajaran yang mengarah kepada industri kreatif sepertinya dapat membuat para generasi muda Kalimantan Barat lebih membuka wawasan pemikirannya sehingga ide-ide cerdas dan inovatif dapat ditimbulkan.
Mengubah Paradigma
Hal ini terkait dengan perubahan paradigma yang ada selama ini dianut yaitu SELESAI PENDIDIKAN LANGSUNG MENCARI KERJA menjadi SELESAI PENDIDIKAN LANGSUNG MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN.
Tentu saja proses edukasi yang diberikan disini harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi sehingga ide-ide kreatif yang mereka miliki bersifat fresh dan up to date.
Oh iya, agar nantinya tidak terkendala dengan masalah biaya pendidikan maka perlu dibuatkan sebuah konsep beasiswa kreatif dimana para generasi muda di Kalimantan Barat akan diberikan peluang sekaligus tantangan untuk memperolehnya.
Disini diharapkan akan dapat tersaring generasi-generasi muda yang benar-benar memiliki talenta dan bakat dalam berwirausaha.
Jadi dengan diperolehnya pendidikan yang layak maka otomatis para generasi muda tersebut akan lebih kreatif dan lebih sehat sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang. Dan tentunya ini akan berdampak pada tingkat perekonomian mereka menjadi lebih layak dan berkecukupan. Aminnn… (DW)
Keterangan :
- Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Menulis Blog dengan tema “Andai Saya Menjadi Anggota DPD RI”