Apa itu Kecerdasan Buatan (AI) dan Fungsinya dalam Membantu Tugas Marketing
Bicara mengenai artificial intelligence (AI), kita bicara mengenai teknologi yang sebenarnya telah diciptakan lebih dari setengah abad lalu. Pada awalnya, riset AI digunakan untuk mengeksplorasi hal-hal yang terkait dengan penyelesaian masalah dan metode simbolik.
AI mulai dilirik Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) empat tahun kemudian, pada saat itu AI digunakan untuk melatih komputer-komputer untuk menirukan penalaran manusia yang mendasar.
Setelah itu, beberapa tahun kemudian, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) menggunakan AI untuk membantu menyelesaikan proyek pemetaan jalan pada tahun 1970-an.
Di awal tahun 2000-an, DARPA berhasil membuat asisten pribadi cerdas. Siapa yang bakal mengira bahwa DARPA telah melakukannya terlebih dahulu sebelum nama-nama seperti Siri, Alexa atau Cortana ditemukan.
Kecerdasan Buatan (AI)
Sebelum bicara lebih detail mengenai Kecerdasan Buatan, harus dipahami terlebih dahulu apa itu kecerdasan buatan atau dalam bahasa asingnya sering disebut sebagai Artificial Intelligence (AI).
Dikutip dari penjelasan di Wikipedia Indonesia, AI didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sedangkan menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, AI didefinisikan sebagai kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar.
Data eksternal tersebut kemudian dipelajari sehingga diperolehlah media pembelajaran untuk mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui proses adaptasi yang fleksibel. Sistem seperti ini umumnya ada dalam komputer. AI diciptakan dan dimasukkan dalam sistem agar bisa mengerjakan seperti yang dilakukan manusia.
Untuk saat sekarang ini, AI sudah diimplementasikan pada penerapan sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf, robotika, dan masih banyak lagi lainnya.
Peluang atau Ancaman
Melihat fungsi AI dalam penerapannya menggantikan tugas manusia untuk beberapa jenis pekerjaan, tentu saja akan timbul pertanyaan apakah perkembangan teknologi ini dipandang sebagai peluang atau ancaman?
Pada prakteknya, AI memang dilihat telah menggantikan beberapa bidang pekerjaan yang biasa dilakukan manusia. Dengan digunakannya AI, justru semakin mempermudah manusia dalam mengambil keputusan karena sistemnya berjalan secara otomatis dan hal-hal terkait penalaran serta perhitungan komputasi dapat dilakukan secara cepat dan akurat.
Kecerdasan buatan (AI) memungkinkan mesin untuk belajar dari pengalaman, menyesuaikan input-input baru dan melaksanakan tugas seperti manusia. Dapat dilihat sekarang bagaimana komputer sudah dapat bermain catur sendiri dan mobil dapat berjalan sendiri tanpa harus dikemudikan manusia.
Dengan menggunakan teknologi ini, komputer dapat dilatih untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan memproses sejumlah besar data dan mengenali pola dalam data. Beberapa bidang pekerjaan yang telah menggunakan AI, antara lain: Layanan Kesehatan, Entertainment, Retail, Marketing, Manufaktur, Games atau Permainan, dan beberapa bidang lainnya.
AI untuk Marketing
Sekarang bagaimana melihat peranan AI dari sudut pandang dunia marketing?
Secara khusus, Kecerdasan Buatan (AI) dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan penguatan brand dan menjangkau konsumen lebih luas. Tanpa disadari, sebenarnya fungsi AI telah dimasukkan dalam bentuk fitur-fitur yang terpasang di marketplace, seperti: Bot Chat, Auto Respond, dan Penampakan Iklan ketika halaman website dibuka.
Dari sisi pemilik usaha, ternyata hampir semua mengakui bahwa teknologi AI telah banyak membantu mereka dalam menyusun strategi serta me-review aktivitas marketing mereka selama ini. Dan yang namanya teknologi tidak ada istilah berhenti melakukan inovasi. Oleh karena itu, para pemilik usaha juga harus terus belajar.
Gamification
Apakah Anda pernah melihat tampilan papan skor karyawan terbaik di beberapa perusahaan penyedia jasa layanan makanan cepat saji di tempat Anda?
Atau Anda pernah tahu jika perusahaan Samsung Nation memberikan penghargaan kepada para penggunanya dengan lencana di saat mereka maju melalui berbagai tingkat pencapaian. Lencana dan tingkat diberikan setelah pengguna membuat konten, menonton video, meninjau produk, dan terlibat dengan komunitas mereka serta kegiatan lainnya.
Kedua hal diatas merupakan contoh dari penerapan gamification.
Sesuai namanya, gamification atau gamifikasi merupakan istilah untuk penyebutan proses integrasi mekanik permainan dari elemen desain game ke dalam aplikasi non-game sehingga tampilannya tampak lebih menarik dan menyenangkan.
Mempermudah Layanan
Dalam dunia digital marketing, kecerdasan buatan masuk dalam salah satu faktor yang harus diperhatikan perkembangannya karena fungsinya mempermudah proses operasional dan mengurangi biaya operasional.
Salah satu peran AI dalam digital marketing adalah menghitung biaya pengeluaran dan melakukan analisa terhadap Return On Investment (ROI) dari pemasangan iklan secara online melalui PPC dan media sosial.
Kedepannya, dapat diprediksi jumlah pemilik usaha yang menggunakan teknologi AI akan terus bertambah karena sifatnya mempermudah layanan sehingga konsumen akan merasa lebih nyaman dalam berinteraksi ketika akan melakukan transaksi.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
- https://eureka.adxasia.co.id/index.php/2019/01/09/kecerdasan-buatan-dalam-marketing/
- https://www.jagoanhosting.com/blog/gamification/