Jadi begini… Kalau naik pesawat itu boleh melompat kayak di film-film ga ya dalam keadaan urgent???? Pakai pintu darurat, dibongkar terus loncat saat ketinggian memungkinkan???? Jatuh ke air laut, kan sudah pakai pelampung jadi 50:50 lah kesempatan hidup lebih besar.
Kalimat diatas merupakan pertanyaan yang disampaikan oleh salah seorang sahabat Blogger Borneo di status akun media sosialnya mengomentari peristiwa kecelakaan pesawat yang menimpa maskapai Lion Air JT 610. Sekilas membaca sepertinya memang benar juga ya, apakah ketika tanda-tanda pesawat muncul para awak kabin tidak bisa mengambil tindakan penyelamatan dengan berusaha membuka pintu darurat ketika kondisi pesawat masih di udara.
Blogger Borneo pun berusaha untuk mencari referensi untuk dapat menjawab pertanyaan sahabat saya tersebut dan mungkin pertanyaan kawan-kawan semua mengenai kemungkinan membuka pintu darurat pesawat ketika masih berada di udara. Nah, berikut adalah penjelasan dari laman online Travel Kompas dalam salah satu tulisannya yang berjudul “Kapan Penumpang Bisa Membuka Pintu Darurat Pesawat?”.
Bermula dari peristiwa yang terjadi di Bandara Supadio Pontianak di Kubu Raya pada akhir bulan Mei lalu, tepatnya Senin (29/05/2018), ketika salah seorang penumpang bercanda dengan mengatakan ada bom di pesawat tersebut, secara spontan jendela darurat langsung dibuka untuk mengevakuasi para penumpang meskipun pesawat sedang berada di apron bandara. Apakah kondisi ini diperbolehkan???
PINTU DARURAT PESAWAT
Seperti dilansir dari laman Kompas Travel, Rabu (30/05/2018), menurut Pengamat Penerbangan Alvin Lie, tidak ada prosedur waktu tertentu kapan bisa dibukanya pintu darurat. Apakah sebelum take off, atau ketika pesawat dalam posisi tertentu.
“Pintu darurat itu digunakan dalam kondisi darurat, macam-macam bentuknya. Ada saat pesawat kecelakaan, ada saat pesawat kebakaran, dan sebagainya. Jadi titik poinnya di waktu darurat,” tuturnya saat itu.
Kondisi darurat yang dimaksud dalam prosedur ialah saat penumpang atau awak pesawat menilai harus segera keluar dari pesawat karena adanya ancaman keselamatan, bahkan nyawa. Kondisi idealnya membuka pintu dan jendela darurat tersebut, menurut Alvin, saat awak kabin telah memberikan aba-aba berupa “evacuate-evacuate“. Namun, tidak semua kondisi darurat akan ideal. Menurut Alvin, sulit untuk ideal dalam keadaan darurat, seperti sistem informasi yang tiba-tiba tidak berfungsi ataupun awak kabin pingsan.
“Jadi siapa pun berhak dan wajib melakukan pembukaan (pintu darurat) tersebut di waktu yang tepat, yaitu waktu darurat,” terangnya.
Menurut sepengetahuannya, pembukaan jendela darurat bisa dibenarkan karena adanya ancaman. Sayangnya, akses yang dibuka ialah jendela yang ada di atas sayap sehingga tidak keluar peluncur untuk akses turun penumpang. Jika yang dibuka pintu darurat, akan keluar peluncur yang memudahkan penumpang.
“Ini sangat situasional, jika dirasa tidak ada yang mengancam keselamatan dan nyawa, tentunya tidak bisa membuka jendela dan pintu. Tapi kalau konteks Lion kemarin, itu jelas ada ancaman keselamatan,” terang Alvin, membenarkan. Lalu, adakah posisi pesawat yang tepat untuk membuka pintu dan jendela darurat?. Alvin menerangkan, pintu darurat hampir tidak mungkin bisa dibuka saat pesawat di udara karena teknisnya sangat sulit.
PINTU DARURAT SULIT DIBUKA DI UDARA
“Untuk pintu darurat hampir tidak mungkin karena teknisnya sangat sulit dilakukan saat pesawat di udara, begitu pun jendela darurat,” tuturnya.
Jika jendela dipaksa dirusak dan terjadi retak, akan terjadi dekompresi. Udara bertekanan tinggi di dalam pesawat akan mendesak keluar, alhasil bisa menyedot penumpang ke luar.
“Jika dipaksa dirusak, akan terjadi dekompresi, karena perbedaan tekanan udara, meledak sih tidak,” tuturnya. Ia merekomendasikan untuk mendarat darurat di laut ataupun di darat sebelum membuka pintu dan jendela darurat.
Sekarang kembali untuk Lion Air JT 610, apakah masih ada kemungkinan untuk membuka pintu darurat ketika pesawat masih berada di udara dimana kondisinya sepertinya akan sangat sulit karena pilot memiliki tugas dan tanggungjawab bagaimana bisa membuat pesawat mendarat darurat dengan selamat.
Tapi jika dalam kejadiannya pesawat masih dalam kecepatan tinggi dengan batas ketinggian dibawah standar minimal, apalagi sampai menukik, hanya keajaiban saja yang bisa menyelamatkannya. Al Fatihaah buat para penumpang yang menjadi korban pesawat Lion Air JT 610.
Referensi:
- https://travel.kompas.com/read/2018/05/30/192925127/kapan-penumpang-bisa-membuka-pintu-darurat-pesawat?fbclid=IwAR0DDiHAlVQbgad16oUAcjIbeyjfx2-ZrtdV3lp7XNCvlk-oMwfpWCu_mGM