Sejarah Konflik Israel Palestina
Palestina adalah sebuah wilayah yang terletak di Timur Tengah dan merupakan pusat konflik Israel-Palestina yang terus berlangsung. Palestina juga sering merujuk pada negara yang diinginkan oleh bangsa Palestina untuk menjadi negara merdeka mereka di wilayah tersebut.
Wilayah Palestina meliputi wilayah Tepi Barat (termasuk Yerusalem Timur) dan Jalur Gaza. Tepi Barat terletak di sebelah barat Sungai Yordan, sedangkan Jalur Gaza adalah sebuah wilayah sempit yang terletak di pantai Mediterania, terpisah dari Tepi Barat oleh wilayah Israel.
Penduduk Palestina terdiri dari berbagai kelompok etnis dan agama, dengan mayoritas orang Palestina adalah Muslim Sunni, meskipun ada juga komunitas Kristen dan sedikit orang Yahudi yang tinggal di wilayah tersebut. Mereka berbicara dalam berbagai dialek Arab.
Sejarah Palestina adalah sejarah konflik yang panjang dengan Israel. Banyak orang Palestina merasa bahwa mereka telah kehilangan tanah mereka sebagai akibat dari pembentukan Israel pada tahun 1948 dan konflik yang berlanjut selama puluhan tahun. Peristiwa-peristiwa seperti Nakba pada tahun 1948 dan Perang Enam Hari pada tahun 1967 berdampak besar pada populasi Palestina.
Setelah Perjanjian Oslo pada tahun 1993, wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza mengalami pembagian administratif yang mengakibatkan otonomi bagi Palestina. Namun, otonomi ini tidak mengarah pada kemerdekaan penuh dan banyak isu terkait status, perbatasan, pemukiman, dan keamanan tetap menjadi sumber konflik.
Banyak upaya perdamaian telah dilakukan untuk mencapai penyelesaian konflik Israel-Palestina dan mendirikan negara Palestina yang merdeka. Upaya-upaya ini melibatkan berbagai negara dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Profil BSI Maslahat
BSI Maslahat, lembaga filantropi sosial dari Bank Syariah Indonesia (BSI), menggalang dana untuk membantu korban konflik di Palestina atas dasar kemanusiaan.
Konflik yang terjadi di Palestina menyebabkan terjadinya Krisis Sosial, Ekonomi & Kemanusiaan yang sangat parah. Ribuan masyarakat Palestina kini mengungsi dan bertahan hidup dalam serba keterbatasan.
Berdasarkan data dari Badan Pengungsi PBB (UNHCR), jumlah pengungsi di dalam dan di luar Palestina saat ini mencapai 5,7 juta jiwa. Di wilayah Palestina sendiri, terdapat lebih dari 1,5 juta pengungsi yang tinggal di kamp-kamp pengungsian.
Selain pengungsi, konflik di Palestina juga menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Hingga tanggal 27 Oktober 2023, jumlah korban jiwa Palestina tercatat sebanyak 248 orang, termasuk 66 anak-anak. Sementara itu, jumlah korban luka-luka mencapai 1.948 orang, termasuk 534 anak-anak.
Kebutuhan mendesak masyarakat Palestina saat ini berupa bantuan pangan, kesehatan, tempat tinggal, air bersih dan sanitasi.
Donasi yang terkumpul melalui BSI Maslahat akan disalurkan bersama Forum Zakat melalui mitra lokal di Palestina yang telah terverifikasi resmi oleh Negara. Mitra lokal ini akan menyalurkan bantuan sesuai dengan kebutuhan mendesak masyarakat Palestina.
BSI Maslahat mengajak masyarakat Indonesia untuk terus memberikan bantuan bagi korban konflik di Palestina. Donasi dapat disalurkan ke rekening BSI 7180028007 a.n BSI Maslahat atau bisa juga melalui https://goamal.org/solidaritaspalestina. Informasi & konfirmasi donasi ke nomor 08111888465. (DW)