Cara Menggunakan Carbon Cleaner yang Tepat dan Tidak Merusak Mobil

Image: Google.Com
RajaBackLink.com

Carbon cleaner merupakan cairan yang biasa digunakan untuk membersihkan ruang pembakaran pada mobil dari berbagai macam kerak. Keran ini biasa muncul karena adanya pembakaran yang kurang maksimal.

Secara rutin, kerak di bagian dalam mesin mobil ini harus dibersihkan karena akan terus bertumpuk dan beresiko akan sulit dibersihkan nantinya. Bahkan jika kondisinya sudah terlalu lama akan berpengaruh ke mesin.

Begitu banyak merek carbon cleaner di pasaran, kita harus pandai memilih jenis yang tepat karena jika salah maka kondisi yang terjadi justru sebaliknya. Bukan malah jadi bersih mesinnya, justru akan membuatnya jadi tidak berfungsi maksimal.

Carbon Cleaner

Yang pertama harus diperhatikan adalah bahan carbon cleaner yang digunakan, pilih yang berbahan dasar bagus dan jangan terlalu sering menggunakannya. Idealnya, carbon cleaner boleh digunakan setiap 20 ribu kilometer atau bisa juga bersamaan dengan servis menyeluruh.

Kondisi mesin biasanya sangat dipengaruhi faktor lokasi mobil tersebut digunakan. Contohnya Jakarta, umumnya karakter jalanan yang sering macet akan membuat proses pembakaran bahan bakar menjadi tidak sempurna.

Hal ini akan berdampak pada jumlah endapan karbon yang ada di dalam ruang pembakaran, tentu saja akan semakin banyak. Cairan carbon cleaner ini memang digunakan untuk membersihkan endapan karbon di mesin tersebut.

Cara Kerja

Cara kerja carbon cleaner sebenarnya cukup sederhana. Cukup disemprotkan ke dalam ruang bakar mesin mobil melalui alat khusus. Nantinya kerak-kerak yang ada didalam keluar melalui knalpot bersama dengan cairan pembersihnya.

Karena sifatnya mereduksi dimana di dalam carbon cleaner terdapat kandungan zat-zat kimia, maka tidak boleh sering digunakan atau berlebihan dalam pemakaian. Dalam jangka waktu 2 (dua) tahun masih dapat dianggap normal.

Gunakan carbon cleaner mobil terbaik yang ada, jangan pernah perhitungan dengan harga karena kondisi mesin mobil tetap harus menjadi pertimbangan utama. Jangan hanya karena ingin berhemat lalu dampak yang dihasilkan malah rusak.

Dampak Negatif

Penggunaan carbon cleaner terlalu sering justru dapat membuat klep dan silinder pada mesin mobil menjadi berkarat. Pemakaian carbon cleaner bisa mengikis lapisan piston. Kepala piston memang dirancang oleh pabrikan memiliki lapisan yang tipis agar kerak karbon tidak menempel pada piston.

Di pasaran banyak menjual carbon cleaner yang kualitasnya abal-abal, ini harus dihindari oleh para pemilik mobil. Efek memakai carbon cleaner tidak sesuai standar malah akan membuat mesin mobil jadi rusak karena zat asamnya terlalu tinggi dan kandungan kimianya sangat berbahaya.

Material yang ada pada produk carbon cleaner jelek biasanya bisa merusak komponen dalam mesin berbahan besi, klep contohnya. Jika dipaksakan memakai produk dengan kualitas abal-abal, dapat menyebabkan payung klep atau dinding silinder menjadi berkarat.

Cara Membedakan

Untuk mengetahui kualitas carbon cleaner terbaik mobil sebenarnya cukup sederhana. Gunakan tangan saja. Jika tangan langsung terasa sangat gatal dan panas, sudah pasti menandakan carbon cleaner nya kurang bagus.

Memang carbon cleaner digunakan untuk membersihkan kerak, otomatis zat kimia yang terkandung didalamnya harus zat kimia yang keras juga. Akan tetapi jika di tangan saja sudah terasa panas dan gatal, bagaimana nanti pada saat masuk ke dalam ruang bakar mesin. Membersihkan atau malah merusak??? (DW)

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Don`t copy text!