BloggerBorneo.com – Barusan saja mengisi voucher listrik di rumah karena meteran sudah berbunyi. Maklum… bukan anak sultan andara yang tidak pernah dengar suara meteran prabayar listrik yang merdu itu.
Seperti biasa, selama 2 tahun 8 bulan terakhir selalu mengisi dengan nominal Rp. 500.000 ditambah biaya admin bank Rp. 3.000, dan totalnya Rp. 503.000.
Menghitung Pemakaian Listrik Voucher
Setelah mengisi, mulailah melihat data yang sudah terkumpul sejak dahulu, saat memutuskan untuk menaikkan daya dari 900 VA ke 2200 VA. Waktu itu menaikkan daya karena menambah AC 1/2 PK untuk kamar kerja.
Kalau pakai 900 VA sering jatuh sekringnya. Kenapa tidak dinaikkan ke 1300 VA saja? Tentu saja alasannya adalah biaya per kWh nya SAMA. Sedangkan kWh yang didapatkan tentu saja berkurang dari 337,3 kWh saat masih daya 900 VA menjadi 315,7 kWh saat berubah menjadi 2200 VA.
Oke, dipandangi lagilah datanya. Hasilnya seperti di gambar diatas, setelah itu baru menyadari bahwa tren penggunaan daya listrik di rumah semakin meningkat. Muncul pertanyaan… KENAPA BEGITU?
Analisa Data Pemakaian
Setelah data dianalisis barulah didapat hasilnya. Dengan menetapkan kondisi pemakaian listrik di atas 8 kWh/hari, maka didapatkan 7 data. Pada data nomor 9 (pemakaian 06/12/2020 – 13/01/2021). Melihat tanggalnya, ini adalah masa akhir tahun, dimana biasanya saya libur natal dan tahun baru.
Otomatis full di rumah. Sehingga penggunaan AC dan TV banyak sekali. Bagaimana dengan libur natal tahun baru 2021-2022? Apakah sama? Ternyata tidak. Pemakaiannya cukup kecil, hanya 7,1 kWh/hari saja. Mungkin AC nya tidak begitu banyak dipakai.
Tapi kecenderungan penggunaan listrik selama masa liburan memang besar. Misalnya pada data nomor 11 (pemakaian 01/03/2021 – 08/04/2021) dan data nomor 12 (pemakaian 08/04/2021 – 15/05/2021) adalah masa libur akhir semester dan libur puasa.
Kalau sudah liburan tentu saja banyak berada di rumah dan otomatis AC nyala. Selain AC nyala juga banyak kegiatan masak-memasak yang menggunakan air fryer. Begitu juga data nomor 20 (pemakaian 18/03/2022 – 22/04/2022) juga terjadi dilibur puasa.
Selain itu sebelum puasanya juga ada pekerjaan konstruksi di rumah, yang membutuhkan listrik cukup besar. Data nomor 24 (pemakaian 27/08/2022 – 03/10/2022) juga saat libur semester.
Waktu Pemakaian Listrik
Ada 2 data yang waktunya agak tidak biasa, yaitu data nomor 14 (pemakaian 27/06/2022 – 04/08/2022). Pemakaian hingga 8,4 kWh/hari ini agak tidak biasa. Kalau saya tidak salah ingat, waktu itu sering menggunakan mesin pompa air, karena aliran PAM nya tidak bisa naik tanpa bantuan pompa.
Jadi selama beberapa waktu saya menggunakan pompa untuk bisa mengisi bak air. Selain itu pada data nomor 23 (pemakaian 19/07/2022 – 27/08/2022) juga pemakaian listrik hingga 8,1 kWh/hari.
Di masa-masa ini memang ada penambahan alat elektronik baru, yaitu dispenser yang bisa buat air panas dan dingin, tapi daya listriknya tidak besar sebenarnya, hanya sekitar 300-an watt saja.
Mungkin karena hidup terus jadi agak banyak pemakaiannya. Mungkin juga karena ada beberapa peralatan listrik lain seperti air fryer, oven listrik, dan rice cooker yang lumayan sering aktif di masa-masa ini.
Apakah pemakaian listrik di rumah teman-teman lebih kecil atau lebih besar dari rumah kami? Tuliskan cerita anda di komentar.
Catatan:
Di rumah kami tidak ada kegiatan mencuci pakaian, sehingga tidak ada mesin cuci. Eh, ada sih. Mesin cuci mini, dibeli istri untuk review. Tapi umumnya cuci mencuci diserahkan kepada pihak ketiga alias laundry. Tidak ada juga tangki atas yang membuat mesin pompa harus selalu aktif, hanya di waktu-waktu tertentu saja saat air PAM tidak bisa naik ke bak air karena tekanan air terlalu rendah.