BloggerBorneo.com – Membaca update status di grup Facebook Bloggercrony Community dari salah seorang membernya yaitu Kak Fanny Fristhika Nila membuat Blogger Borneo berinisiatif untuk menuliskannya kembali.
Update status tersebut berisikan informasi mengenai kisah perjalanannya ke Georgia yang dipublikasikan di blog dcatqueen.com miliknya. Jadi bahasanya disini adalah kisah sama namun gaya cerita berbeda.
TOPIK UTAMA
Kuliner Khas Georgia
Georgia, negara kecil yang terletak di perbatasan Eropa dan Asia, ternyata menyimpan harta karun kuliner yang jarang terdengar namun kaya rasa.
Ketika saya mendengar nama-nama seperti Khinkali, Mingrelian Karcho with Gomi, dan Veal Chashushuli, rasa penasaran saya langsung memuncak.
Bagaimana mungkin makanan yang namanya sulit diucapkan ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisata kuliner dunia?
Setibanya di Khedi Restaurant Tbilisi, restoran khas Georgia yang autentik, saya langsung disambut oleh aroma rempah yang kaya, hangat, dan menggoda.
Tak hanya itu, suasana restoran yang dihiasi elemen tradisional Georgia semakin membuat saya yakin kalau pengalaman mencicipi makanan ini bakal jadi kenangan tak terlupakan.
Yuk, ikuti perjalanan rasa saya dengan hidangan-hidangan khas ini!
Khinkali: Pangsit Raksasa yang Penuh Kejutan
Khinkali adalah pangsit khas Georgia yang berbentuk seperti kantung mungil dengan lipatan di bagian atas. Ketika pertama kali melihatnya, saya hampir tak tega merusak keindahannya.
Namun, begitu menggigit, isiannya yang berupa campuran daging cincang, kaldu, dan rempah langsung memenuhi mulut dengan rasa yang begitu beragam gurih, sedikit pedas, dan sangat memuaskan.
Triknya, jangan gunakan garpu atau pisau, tapi makanlah dengan tangan untuk mendapatkan pengalaman autentik.
Mingrelian Karcho with Gomi: Sup Kaya Rempah dengan Sentuhan Unik
Mingrelian Karcho adalah sup daging sapi yang dimasak dengan campuran rempah, bawang putih, dan kacang kenari, lalu disajikan bersama Gomi, semacam bubur dari jagung.
Rasanya? Kaya, pekat, dan penuh kejutan di setiap sendoknya. Kombinasi sup yang penuh rasa dengan tekstur lembut dari Gomi menjadikan hidangan ini sempurna untuk disantap saat cuaca dingin.
Veal Chashushuli: Perpaduan Daging Muda dan Tomat yang Juara
Veal Chashushuli adalah hidangan berisi daging sapi muda yang dimasak dengan saus tomat yang kental, bawang bombai, dan rempah khas Georgia.
Ketika mencicipinya, rasa manis tomat bercampur gurihnya daging seolah membawa saya ke ladang Georgia yang subur. Ini adalah comfort food yang sempurna!
Menu Dessert: Manisnya Kenangan Georgia
Makanan penutup khas Georgia juga tak kalah menarik. Salah satunya adalah Churchkhela, yang terlihat seperti lilin warna-warni.
Terbuat dari kacang yang dilapisi adonan jus anggur kental, camilan ini manis dengan tekstur yang chewy. Ada juga Pelamushi, puding anggur yang lembut dengan rasa manis asam yang sangat menyegarkan.
Minuman Khas Georgia: Anggur hingga Lemonade
Georgia terkenal sebagai salah satu negara penghasil anggur terbaik di dunia. Mencicipi anggur lokal seperti Saperavi adalah keharusan.
Jika Anda ingin sesuatu yang non-alkohol, lemonade tarhun yang berwarna hijau cerah dengan rasa tarragon segar akan menjadi pilihan sempurna.
Kesimpulan
Mencicipi hidangan khas Georgia bukan sekadar pengalaman kuliner, tetapi juga perjalanan budaya yang membuka mata dan lidah saya pada cita rasa baru.
Setiap hidangan memiliki cerita, dari tradisi keluarga hingga warisan sejarah, yang membuatnya lebih dari sekadar makanan.
Jika Anda seorang pencinta kuliner yang gemar mencoba hal baru, Georgia patut masuk ke dalam daftar perjalanan Anda.
Mulailah dengan hidangan seperti Khinkali dan Mingrelian Karcho, lalu lanjutkan dengan dessert dan minuman khasnya. Dijamin, Anda akan pulang dengan perut kenyang dan hati bahagia.
Sudah penasaran ingin mencoba? Share pengalaman Anda atau ajak teman-teman Anda merasakan cita rasa khas Georgia bersama!
Jangan lupa tag Fanny Fristhika Nila di media sosial untuk berbagi cerita seru Anda! 😊