Teknologi saat ini sudah semakin maju di berbagai bidang, termasuk di bidang perbankan. Dengan kemajuan teknologi perbankan, kita bisa mengirim uang kepada kerabat atau seseorang yang berada di tempat yang jauh dengan waktu dan proses yang sangat cepat. Bahkan saat ini untuk melakukan transaksi perbankan, kita bisa melakukannya lewat smartphone yang ada di genggaman kita.
Namun, dibalik kecanggihan dan kemudahan tersebut, masih ada satu keluhan yang biasanya terdengar oleh pengguna jasa layanan perbankan yakni biaya administrasi yang dikenakan jika kita melakukan transfer antar bank. Memang jika dilihat-lihat biaya administrasi yang dikenakan tidaklah seberapa, biasanya tidak sampai Rp. 10.000. Namun jika uang yang ditransfer antar bank itu cuma Rp. 50.000, biaya yang tidak sampai Rp.10.000 itu terasa besar juga kan?
Namun sekarang tidak perlu khawatir lagi. Saat ini sudah ada sebuah startup yang bernama Flip. Flip menawarkan solusi atas permasalahan yang dikeluhkan tersebut. Melalui FLip, kita bisa melakukan transfer antarbank tanpa dikenakan biaya tambahan atau biaya administrasi.
Bagaimana bisa? Disini Flip akan berperan sebagai “penengah”. Misalnya ketika kita ingin mentransfer uang dari rekening Bank A ke rekening Bank B. Yang pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan transfer uang terlebih dahulu ke rekening Bank A milik Flip.
Selanjutnya Flip akan mentransfer lagi uang yang sama dari rekening Bank B milik Flip ke rekening Bank B yang menjadi tujuan kita. Dengan demikian, biaya administrasi yang harusnya dikenakan menjadi hilang.
Orang-orang dibalik startup Flip adalah Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar dan Ginanjar Ibnu Solikhin. Ketiganya adalah alumni dari Universitas Indonesia (UI) dan Flip sendiri di bawah pengawasan Direktorat Inovasi dan Inkubasi UI. Sekarang Flip tengah mengurus perizinan untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) dan perizinan Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU).
Di Flip, Rafi berperan sebagai desainer, sedangkan yang berperan sebagai developer atau pengembang adalah Luqman dan Ginanjar. Penasihat startup ini adalah mantan CEO XL Axiata, Hasnul Suhaimi dan Agung Nugroho, yang saat ini menjabat sebagai COO Kudo.
Terkait keamanan tranksaksi menggunakan Flip ada dua jenis yakni keamanan uang pengguna dan keamanan data pengguna. Untuk keamanan uang pengguna dipastikan akan aman karena seluruh perpindahan uang berlangsung di sistem perbankan.
Sementara data pengguna juga akan terjamin keamanannya karena dilindungi oleh enkripsi yang menggunakan AES-128, sehingga terjaga keamanannya dari pihak luar. Tidak hanya itu, semua komunikasi yang dilakukan antar server juga diamankan dengan menggunakan enkripsi SSL. Kombinasi keduanya diyakini akan menjaga keamanan data-data pengguna.
Bicara soal kecepatan transaksi, Flip mengklaim waktu normal yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi antar bank adalah 10 menit. Namun faktor-faktor lain seperti banyaknya transaksi yang harus diproses pada saat itu juga berpengaruh dalam cepat lambatnya transaksi yang dilakukan. Walaupun demikian, Flip menjamin transaksi pengguna bisa terselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam.
Disetiap transaksi yang dilakukan, uang yang ditransfer ke nomor tujuan akan dikirim atas nama Flip, namun nama pengirim aslinya akan dicantumkan di berita transfer. Ketika transaksi selesai, Flip akan mengirimkan bukti transaksi yang berhasil melalui e-mail. Di versi beta, Flip hanya bisa melayani transaksi maksimal Rp. 2 juta per hari. Jumlah ini nantinya akan dapat terus meningkat seiring berjalannya waktu. (AS)