TOPIK UTAMA
Farmtrip Menduniakan Madura
Hampir dua bulan berlalu, setelah melewati beberapa aktivitas kesibukan setelah kembali dari FamTrip Menduniakan Madura dan Cyber Camp di Secapa TNI AD, Blogger Borneo baru menyempatkan diri untuk mulai membuat postingan mengenai kisah perjalanan selama berada di Pulau Madura.
Oh iya, sebelumnya Blogger Borneo ucapkan terima kasih banyak kepada kawan-kawan dari Komunitas Blogger Madura Plat-M yang telah memberikan kesempatan kepada beberapa perwakilan dari #BloggerPontianak untuk bisa mengikuti kegiatan famtrip ini. Salam sukses selalu…
Meski kegiatan FamTrip Menduniakan Madura mulai dilaksanakan dari tanggal 22-25 November 2016, Blogger Borneo dan kawan-kawan telah menginjakkan kaki ke kota Surabaya satu hari sebelumnya dikarenakan kami harus menyesuaikan harga tiket penerbangan promo dan jadwal penjemputan panitia. Jadi pada tanggal 21 November 2016 tengah hari kami sudah mendarat di ibukota provinsi Jawa Timur ini.
Alhamdulillah sejak jauh hari kami sudah mencari informasi mengenai tempat penginapan murah di Surabaya melalui online sehingga begitu tiba di bandara internasional Juanda, kami sudah tahu harus mengarah kemana.
Foto diatas merupakan penampakan dari depan tempat dimana Blogger Borneo dan kawan-kawan akan menginap semalam di Surabaya. Total ada 5 orang perwakilan dari #BloggerPontianak hadir dalam kegiatan FamTrip Menduniakan Madura.
Mereka adalah Dwi Wahyudi (saya sendiri, berangkat dari Pontianak menggunakan pesawat), Priangga (berangkat dari Bandung menggunakan kereta api), Radit (berangkat dari Jogjakarta), Edo (berangkat dari Pontianak), dan MF Abdullah (berangkat dari Jakarta menggunakan pesawat).
Selama di Surabaya, Blogger Borneo tidak sempat untuk jalan-jalan karena lokasi, waktu, dan kondisi cuaca kurang memungkinkan (hujan di malam hari). Padahal sebenarnya lokasi menginap berada di dekat pusat perbelanjaan seperti Tunjungan Plaza IV.
Keesokan harinya, kami dijemput secara khusus oleh pihak panitia. Ya maklum saja, karena kami datang dari jauh dengan jumlah penumpang pas yaitu 5 orang maka pihak panitia penyelenggara FamTrip Menduniakan Madura harus menyediakan kendaraan sendiri untuk menjemput kami.
Karena kegiatan FarmTrip Menduniakan Madura ini terselenggara berkat kerjasama antara Plat-M dan BPWS, maka meet point pertama adalah kantor BPWS yang berada di Jl. Jalan Tambak Wedi No.1, Kedung Cowek, Kenjeran, Kota SBY, Jawa Timur 60134.
Begitu tiba di lokasi, tampak para peserta dari daerah-daerah lain sudah datang dan berkumpul. Beberapa wajah langsung Blogger Borneo kenali karena dulu sudah pernah ketemu di beberapa penyelenggaraan event komunitas blogger nasional sebelumnya.
Nah, diantara mereka ada salah seorang blogger yang tinggal di daerah terpencil bernama Kabupaten Nganjuk bernama Muhammad Dzofar alias NDOP (kedengarannya seperti nama jenis warna cat semprot ya) ikut juga hadir disini. Masih teringat pertama kali bertemu dengan blogger ndeso ini di kegiatan Kopdar 1000 Blogger Nusantara di kota Sidoarjo tahun 2011 lalu.
Meski terpisah ruang dan waktu selama kurang lebih 5 tahun, Alhamdulillah Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kami untuk berjumpa kembali di FarmTrip Menduniakan Madura ini. Tidak terasa setelah 5 tahun berlalu, sudah banyak perubahan pada diri seorang vectorian jenaka dari kota, eh salah desa Nganjuk maksudnya. #Piss #JustGuyon #LoveUNdop 😛
Profil BPWS
Begitu tiba di kantor BPWS, Blogger Borneo dan beberapa perwakilan peserta lainnya diundang untuk masuk ke ruangan guna mendengarkan penjelasan dari BPWS selaku pihak penyelenggara kegiatan FarmTrip Menduniakan Madura ini.
Secara garis besar, mereka menjelaskan secara detail mengenai profil BPWS dan apa saja yang telah dilakukan selama ini. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan para peserta yang hadir bisa membantu menyebarkan informasinya melalui media blog dan media sosial yang dimiliki.
Secara definisi, BPWS merupakan singkatan dari Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (Surabaya-Madura). BPWS dibentuk pada tahun 2008, paska selesai dibangunnya Jembatan Suramadu.
Adapun tujuan utama dibentuknya BPWS adalah untuk mempercepat pengembangan wilayah Suramadu, meliputi: Kota Surabaya dan keempat Kabupaten di Pulau Madura, yaitu: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
BPWS dibentuk melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 27 Tahun 2008 tentang Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura yang terakhir disempurnakan dengan Perpres Nomor 23 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2008 tentang Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura.
Sektor Pengembangan
Diharapkan dengan dibentuknya BPWS, dapat meminimalisir ketidakseimbangan pengembangan wilayah dengan menjadikan potensi-potensi yang ada di Pulau Madura sebagai sumber peningkatan pendapatan dan perekonomian masyarakatnya.
Ada 4 sektor pengembangan yang menjadi fokus perhatian BPWS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, antara lain:
1. Pengembangan Kawasan Strategis
Kawasan Kaki Jembatan Sisi Madura (KKJSM) dan Kawasan Khusus Madura (KKM) berbasis komoditas unggulan Madura.
2. Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru
Kawasan Agropolitan (Sentra Industri Peternakan dan Pertanian) dengan komoditi unggulan berupa Jagung dan Sapi di Kabupaten Pamekasan dan Sampang.
3. Pengembangan Ekonomi Lokal
Sub-sektor perikanan laut, garam, dan produk olahan laut lainnya di Pulau Madura.
4. Penguatan Konektivitas
Antara pusat kegiatan ekonomi daerah dengan kawasan industri dan kota-kota besar lainnya, pembangunan jalan akses kawasan industri di Madura menuju pelabuhan peti kemas sekaligus membuka daerah-daerah terisolir di Madura.
Selesai memberikan presentasi, pihak BPWS mempersilahkan kepada para peserta FarmTrip Menduniakan Madura untuk mulai melakukan perjalanan ke beberapa titik kunjungan yang telah direncanakan sebelumnya.
Rest Area KKJSM
KKJSM merupakan salah satu kawasan seluas kurang lebih 600 hektar yang akan difungsikan sebagai pintu gerbang dan kawasan pusat pertumbuhan Pulau Madura. Arahan kegiatan dalam KKJSM, meliputi: Industri, Perdagangan dan Jasa, Permukiman, Wisata, dan Rest Area.
Khusus untuk rest area sendiri merupakan bagian dari kawasan seluas 600 hektare di KKJSM yang akan dikembangkan BPWS pasca beroperasinya Jembatan Suramadu pada pertengahan 2009.
Setelah sempat terkendala dikarenakan masalah pembebasan lahan, pada awal tahun 2016 BPWS akhirnya sudah bisa mulai melakukan pengembangan rest area seluas 20 hektar dari target pembangunan 40 hektar. Penampakan foto diatas merupakan lokasi rest area yang sudah mulai dikerjakan.
Di lokasi ini nantinya juga akan dibangun pasar umum sebagai etalase yang akan memajang semua produk unggulan Pulau Madura. Selain itu juga akan dibangun Islamic Centre, lahan parkir umum, dan water treatment yang mampu menambah kapasitas produksi air menjadi 2000 liter per detik.
Puas berkeliling dan mengambil dokumentasi di lokasi rest area KKJSM, para peserta FarmTrip Menduniakan Madura kembali melanjutkan perjalanan ke titik-titik kunjungan berikutnya.
Nah, bagi yang merasa penasaran kemana saja tujuan Blogger Borneo dan kawan-kawan selama berada di Pulau Madura, stay update aja ya…Â (DW)
Note: Video and Pictures Taken by ASUS ZenFone 3 ZE520KL