Fenomena Booming Penjualan Smartphone Entry Level, Harga Murah Kualitas Tidak Murahan
Jika selama ini penjualan smartphone entry level di Indonesia dikuasai oleh beberapa merek global ternama di dunia, maka baru-baru ini tren tersebut mulai bergeser dengan kehadiran smartphone-smartphone entry level dari vendor-vendor “lapis dua” yang ada. Fenomena ini dimulai pada bulan April 2014, pada saat itu ASUS membuat satu kejutan dengan meluncurkan 3 varian smartphone pada saat bersamaan yaitu: ASUS ZenFone 4, ASUS ZenFone 5, dan ASUS ZenFone 6. Ketiga varian ASUS ZenFone ini dijual dengan harga yang cukup miring, mulai dari 1 jutaan untuk ZenFone 4, 2 jutaan untuk Zenfone 5, dan 3 jutaan untuk ZenFone 6. Meski termasuk dalam kategori smartphone entry level, namun spesifikasi teknis dan fitur yang dimiliki ASUS ZenFone bisa dibilang diatas rata-rata. Secara umum, ASUS ZenFone dibekali dengan prosesor Intel Atom Core Duo dan memiliki fitur kamera yang mampu menghasilkan foto kualitas bagus dalam kondisi pencahayaan rendah (low light). Begitu tingginya animo masyarakat terhadap produk ini menyebabkan ASUS ZenFone menjadi produk langka hanya dalam beberapa pekan saja.
Selang lima bulan kemudian, fenomena booming penjualan terjadi pada produk smartphone entry level yang dikeluarkan oleh Xiaomi yaitu Redmi 1S. Siapa yang bakal mengira bahwa strategi berjualan secara online yang diterapkan oleh perusahaan asal Tiongkok ini mampu mendongkrak penjualan Redmi 1S hanya dalam waktu cukup singkat. Untuk di Indonesia sendiri, pada saat flash sale perdana yang dilakukan pada tanggal 4 September 2014 oleh Lazada.Co.Id, sekitar 5 ribu unit stok Redmi 1S yang tersedia habis laku terjual hanya dalam waktu 49 menit. Redmi 1S bisa langsung laris di pasaran karena memiliki spesifikasi dan fitur diatas rata-rata. Untuk harga jualnya sendiri, Redmi 1S hanya dibanderol 1,4 juta saja. Padahal secara teknis, Redmi 1S memiliki ukuran layar 4,7 inci, dibekali dengan prosesor Quad Core SnapDragon 400 1,6 Ghz, Memori RAM 1 Gb, Memori Internal 8 Gb, dan OS Android 4.3. Hingga dilakukan flash sale kedua dan ketiga, angka permintaan akan Redmi 1S juga masih cukup tinggi. Jika pada flash sale kedua 10 ribu unit Redmi 1S habis laku terjual dalam waktu 12 menit, pada flash ketiga hanya dibutuhkan waktu 6 menit saja untuk jumlah unit terjual yang sama. Benar-benar luar biasa…
Ternyata fenomena booming penjualan smartphone entry level velum berhenti sampan disini. Baru-baru ini Lazada.Co.Id kembali menggelar pre-order untuk jenis smartphone entry level lainnya yaitu Motorola Moto E. Meski masih kalah spesifikasi dibandingkan dengan Redmi 1S, namun harga yang ditawarkan masih lebih rendah yaitu sekitar 1,3 juta saja. Dengan spesifikasi teknis dan fitur yang dimiliki berupa ukuran layar 4,3 inci berlapis Gorilla Glass, prosesor Dual Core SnapDragon 200 1,2 Ghz, Memori RAM 1 Gb, Memori Internal 4 Gb, dan OS Android 4.4, sepertinya Motorola Moto E bisa menjadi alternatif pilihan bagi para pengguna yang tidak kebagian stok Redmi 1S.
Untuk kedepannya, sepertinya bakal muncul smartphone entry level lagi yang dikeluarkan oleh Google. Smartphone entry level ini diberi nama Android One. Untuk saat ini, Android One baru saja diluncurkan di Indonesia. Dan pada akhir tahun ini, diperkirakan Android One juga bakal dijual secara masal di beberapa negara lainnya termasuk Indonesia. Android One memiliki spesifikasi teknis dan fitur, antara lain: ukuran layar 4,5 inci, prosesor Quad Core, memori RAM 1 Gb, kamera belakang 5 MP, kamera depan 2 MP, dan OS Android L yang akan segera dirilis. Android One ini akan dijual di pasaran dengan harga sekitar $100 saja. Cukup murah bukan? Nah, sekarang tinggal kita tunggu fenomena booming penjualan smartphone entry level berikutnya. Bagi yang berminat, langsung saja siapkan budget kalian dari sekarang ya. (DW)
Sumber: Info Komputer Edisi Oktober 2014