GARBI Kalimantan Barat Gelar Ngopi Milenial, Undang Gapura Digital Pontianak dan SSC Sebagai Narasumber
BloggerBorneo.com – “Bang, nanti datang ya acara Ngopi Milenial Arah Baru Bisnis 4.0 pas tanggal 17 November dari jam 7 malam sampai selesai.” Pesan ini Blogger Borneo terima via WhatsApp beberapa hari sebelum acara ini diselenggarakan.
Sebenarnya waktu awal mula menerima pesan tersebut, Blogger Borneo sempat ragu untuk hadir dikarenakan kegiatan ini diselenggarakan oleh GARBI Kalimantan Barat.
GARBI Kalbar Gelar Ngopi Milenial
Akan tetapi, begitu mengetahui bahwa kegiatan ini salah satu narasumbernya adalah perwakilan dari Gapura Digital Pontianak, maka Blogger Borneo pun langsung mendaftar secara online melalui link form pendaftaran yang dikirimkan.
Menurut undangan yang diberikan, kegiatan Ngopi Milenial Arah Baru Bisnis 4.0 diselenggarakan pada hari Sabtu, 17 November 2018 bertempat di Erando’s Kitchen Jalan Padat Karya Pontianak dari jam 7 malam hingga selesai.
Dari undangan tersebut, diketahui akan ada dua orang narasumber masing-masing dari pihak Gapura Digital Pontianak yaitu Mardalina Handayani, S.Pd dan pihak Sony Sugema College (SSC) yaitu Fadly Irmawan, M.Sc.
Dalam kegiatan yang baru pertama dilaksanakan oleh GARBI Kalimantan Barat ini, sengaja tema yang dipilih sebagai bahan diskusi adalah mengenai perkembangan Arah Baru Bisnis Milenial 4.0.
Hal ini sesuai dengan kondisi sekarang eranya generasi milenial.
Arah Baru Bisnis 4.0
Selepas Maghrib, Blogger Borneo langsung memacu kendaraan ke lokasi pelaksanaan kegiatan ini. Karena merasa agak lupa dengan posisi jalannya, fitur Google Maps pun langsung digunakan.
Alhamdulillah dalam beberapa kali sentuhan, titik lokasi Erando’s Kitchen dapat dengan mudah ditemukan. Itulah salah satu manfaat dari perkembangan teknologi dimana untuk mencari sebuah lokasi cukup dilakukan hanya dengan ujung jari.
Suasana masih tampak cukup sepi begitu Blogger Borneo tiba di lokasi yang ditunjukkan oleh Google Maps. Hanya ada beberapa orang sedang mempersiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan.
Sedangkan untuk meja dan kursi sudah terlihat tersusun rapi sesuai jumlah tempat disediakan. Menurut informasi dari pihak penyelenggara, jumlah yang akan hadir kurang lebih 40-an orang.
Tak lama berselang, adzan Isya pun terdengar berkumandang dari speaker surau yang letaknya tidak jauh dari Erando’s Kitchen.
Langsung bergegas untuk melaksanakan sholat Isya bersama dengan panitia penyelenggara dan beberapa peserta yang sudah hadir lebih awal.
GARBI Kalimantan Barat
Waktu sudah menunjukkan angka 7 lewat 15, tampak dari kejauhan Kak Marda, demikian Blogger Borneo memanggilnya, sudah terlihat wujudnya di pelataran depan parkiran motor.
Tak lama kemudian, sosok wanita yang selalu tampak ceria dan enerjik ini langsung duduk di salah satu meja dan membuka laptopnya sambil sesekali memperhatikan layar smartphone yang digunakan.
Para peserta yang hadir sudah mulai semakin ramai, demi mempersingkat waktu maka acara Ngopi Milenial Arah Baru Bisnis 4.0 pun langsung dibuka oleh Ketua GARBI Kalimantan Barat, Agus Dwi Riyanto.
Setelah memberikan sepatah dua patah kata sambutan, selanjutnya kesempatan diberikan kepada Fadly Irmawan, M.Sc. perwakilan dari SSC untuk memberikan materi presentasi.

Secara umum, cowok yang masih berstatus jomblo ini memaparkan bagaimana dunia industri kita terus mengalami pergeseran poin 1.0, 2.0, 3.0, dan sekarang 4.0.
Menurut definisi dari WikiPedia.Com, yang dimaksud dengan Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Kedepannya, manusia akan dibuat ketergantungan dengan aplikasi yang selama ini sering digunakan dikarenakan kemudahan yang diberikan.
Untuk mendapatkan sesuatu, cukup buka aplikasi di smartphone dan pilih apa yang diinginkan. Proses pembayaran dilakukan dan tak lama kemudian barang pesanan tersebut sudah ada di hadapan mata.
Cukup mudah dan sangat simpel…
Para pengguna dibuat puas dengan layanan tersedia, sehingga lama kelamaan menjadi manja hingga akhirnya merasa sangat tergantung dengan keberadaan aplikasi tersebut.
