Ikhwan Wahyudi: Orang Kaya Berisik

Image: PixaBay.Com

Dalam beberapa tahun terakhir kita mengamati munculnya fenomena orang-orang kaya baru yang kerap memamerkan harta hingga gaya hidupnya ke publik melalui media sosial hingga pemberitaan media.

Kaya atau Hanya Sekedar Pamer

Memang sih salah satu konten yang laku dan laris manis di media adalah bagaimana gaya hidup orang kaya, seperti apa rumahnya, ke mana berlibur, sendal yang dipakai ke WC merek apa.

Setelah itu dengan pedasnya netizen akan berkomentar mending uangnya untuk membantu orang tidak mampu atau disedekahkan. Khas warga 62.

Ini juga dibuktikan oleh para youtuber otomotif saat mereka mengulas mobil terbaru keluaran Lexus, Ferrari, Rolls Royce dan dibandingkan dengan LCGC biasanya penonton Lexus akan tinggi sekali.

Padahal tentu saja yang akan membeli Lexus itu tak sampai 0,5 persen dari jumlah penonton, namun mengapa banyak yang melihat videonya?

Ya karena orang penasaran aja dan ingin tahu seperti apa sih mobil mewah itu di dalamnya, aroma asap knalpotnya bau apa?

Hingga tutup pentinnya apakah terbuat dari emas.

Beberapa hari lalu komika Kiky Saputri juga berkesempatan meroasting tujuh crazy rich yang ada di Indonesia pada acara konser raya 27 tahun salah satu TV swasta.

Crazy rich atau orang super kaya yang diroasting itu adalah Dony Salmanan, Gilang Juragan 99, Indra Kenz, Rudy Salim, Ahmad Sahroni, Maharani Kemala Dewi dan Rafi Ahmad.

Tentu saja semua nama-nama tersebut adalah sosok yang amat eksis di media sosial dan semua orang tahu keseharian mereka lewat akun medsos.

Silakan saja cari di instagram nama-nama tersebut dan kita akan bisa mengikuti kesehariannya dan tahu sekaya apa mereka.

Misalnya Indra Kenz diketahui pernah membelikan baju kaos Rp300 juta atau Gilang Juragan 99 pernah membelikan private jet sebagai hadiah ulang tahun pernikahan untuk istrinya.

Atau Rudy Salim yang punya koleksi jam tangan Richard Mile senilai Rp30 miliar.

Semua kekayaan, rumah, koleksi tas bermerek, sepatu, mobil super car hingga jam tangan dengan mudah diketahui publik karena semuanya dijadikan konten.

Belum lagi fenomena pamer saldo di rekening tabungan via ATM yang miliaran rupiah.

Akan tetapi saya jadi bertanya-tanya apakah benar mereka itu orang yang kaya benaran atau cuma pamer saja di media, dalam rangka membangun brand sehingga publik yakin mereka kaya dan semua bisnis yang dirintis jadi laku keras.

Dengan demikian ketika produk yang mereka jual harganya mahal orang menjadi yakin itu berkualitas.

Pamer Bagian dari Strategi Marketing

Ini agaknya juga relevan dengan kasus umrah first travel yang pemiliknya menampilkan gaya hidup mewah dan punya rumah yang amat besar bak istana serta kerap berpelesiran ke luar negeri.

Semua orang takjub dengan gaya hidupnya yang dinilai amat kaya, belum lagi suka memamerkan benda-benda mewah.

Namun ternyata itu adalah strategi marketing untuk membangun kepercayaan agar orang yakin usaha mereka punya kredibilitas dan kompeten dan walhasil semua ambyar.

Mari kita amati, setiap tahun ada namanya daftar orang terkaya di dunia dan di Indonesia yang dirilis Forbes.

Kendati itu hanya perkiraan atau terkaan dari aset saja, saya yakin di luar daftar tersebut ada lho orang beneran kaya tapi tak muncul ke publik.Mari kita cek satu per satu, di tingkat dunia ada orang nomor satu terkaya Elon Musk dengan harta Rp3.954 triliun.

Setelah saya stalking akun instagramnya nggak ada tuh ditemukan foto atau story Elon lagi pamer koleksi mobil mewah atau jam tangannya hingga berendam di jacuzi mewah.

Di urutan kedua ada Jeff Bezos dengan total kekayaan Rp2.782 triliun. Cobalah cek instagramnya nggak ada sama sekali foto lagi liburan di Alaska melihat aurora, atau sekalian liburan di kutub utara sana.

Atau si Mark pemilik facebook, nggak pernah beli baju kaos senilai Rp300 juta malah pakaiannya itu ke itu saja, makan di pinggir jalan pula sama istrinya.

Mari kita masuk ke Indonesia ada Bambang Hartono bos Djarum dan BCA. Saya cari-cari nggak ada akun IGnya malah.

Termasuk ketika saya cari akun IG Anthony Salim hingga Sri Pakash Lohia nggak nemu coy. Padahal hartanya mereka kalau dibelikan cendol bisa jadi Danau terbesar di Asia.

Beda jauh dengan bos first travel Aniesa Hasibuan yang akun IG nya penuh dengan foto lagi liburan di Grand Canyon, Islandia, Jepang hingga sedang naik pesawat ke luar negeri menggunakan first class.

Jadi kesimpulannya orang-orang kaya beneran itu lazimnya tidak berisik dan diam-diam saja. Kalau ada orang yang suka pamer sana sini, pakai barang mewah biasanya sih mereka belum kaya kaya amat.

Super Kaya Namun Tetap Tampak Sederhana

Prof Rhenald Kasali pernah menceritakan jika dia naik pesawat dan kalau orang yang duduk di sampingnya amat sederhana, maka ia akan was-was jangan-jangan ini adalah orang super kaya.

Itu dibuktikan dengan ia pernah satu pesawat dengan konglomerat di Indonesia, bukan di bisnis kelas malah kelas ekonomi dan ketika makan di suatu restoran, semua orang sudah dibayarkan tapi pakaiannya amat sederhana.

Lazimnya orang-orang benar-benar kaya itu pasti menginginkan privasi dan tidak ingin menjadi perhatian publik apalagi pamer barang-barang mewah.

Sebab jangan dikira pamer barang-barang mewah itu menyenangkan, selain bisa jadi incaran pelaku kejahatan, setelah itu yang akan datang adalah Direktorat Jenderal Pajak memberikan salam tempel, ucapan selamat serta tagihan.

Lagi pula orang kaya beneran apalagi sejak lahir sudah selesai dengan dunia karena semua yang ia inginkan sudah dan dengan mudah dicapai. Ibarat kartu seluler mereka adalah orang-orang pascadunia.

Kalau ditempatkan pada orang zuhud maka akan berada pada maqom tertinggi karena dengan kesadaran sendiri memilih meninggalkan dunia yang ada di tangan.

Beda jauh dengan orang yang zuhud karena dipaksa keadaan, akibat tak ada pilihan lain dikarenakan tak punya apa-apa.

Oleh sebab itu kalau orang mengaku kaya maka bisa jadi dia belum kaya. Orang kaya beneran mereka tidak suka pamer, lebih suka kenyamanan dan selalu menjaga privasi.

Kalau ada yang bercita-cita jadi crazy rich silakan, jika tidak tercapai juga minimal crazynya aja dulu richnya menyusul.

Fenomena Orang Kaya Berisik

Pada satu sisi fenomena orang kaya yang berisik itu bisa menjadi motivasi bagi yang lain bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia pasti akan berhasil.

Tapi bagi yang lain kalau sudah berusaha keras siang malam, kaki ke atas kepala ke bawah belum sukses juga maka itu namanya nasib atau takdir.

Tapi tenang tetap ada jalan untuk jadi orang amat kaya, kata pak ustadz dalam salah satu hadis nabi dua rakaat shalat sunnah sebelum subuh maka itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Nah bisa dibayangkan semua tanah yang ada di dunia ini punya kita belum lagi tambang emas yang ada di perut bumi dan semua uang yang beredar.

Caranya cukup shalat sunnah saja dua rakaat.

Selain itu sesungguhnya fenomena ini meringankan tugas ibu Sri Mulyani dan jajaran dalam menghimpun penerimaan negara.

Cukup tempatkan petugas memantau medsos, lalu jadikan target, cek datanya, tinggal kirim surat cinta deh sebagai tanda sayang, oh so sweetnya.

Hati siapa yang tak akan berdebar-debar menerima surat bertanda tangan ibu menteri pula. Nggak kuku… akan ku baca tiap hari, dilihat tersipu-sipu dan selalu terbayang siang dan malam, ku tersanjung. (CWT)

Ditulis oleh Ikhwan Wahyudi

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Don`t copy text!