Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang sudah cukup dikenal di kota Pontianak, AKFAR Yarsi selalu berusaha untuk mengembangkan kemampuan para dosen maupun mahasiswanya melalui jalur penelitian maupun beasiswa pendidikan.
Menurut Ketua UPPM Akfar Yarsi Pontianak, Fitri Sri Rezeki, M.Si, sama seperti dikutip dari media cetak Tribu Pontianak, Jum’at (11/05/2018), Beliau menjelaskan bahwa Kalimantan Barat sebenarnya memiliki potensi pengembangan obat tradisional. Dan untuk saat ini, sudah ada beberapa dosen terlibat langsung dalam riset tanaman obat dan jamu (Ristoja) yang diadakan oleh Kemenkes RI dengan lokasi penelitian di Kalimantan Barat.
Beliau menambahkan, di tahun 2017 lalu ada dua orang dosen yang lolos mendapatkan dana hibah penelitian dari DIKTI. Sedangkan untuk mahasiswanya sendiri berhasil mendapatkan gelar juara 2 (dua) dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan di Solo beberapa waktu lalu. Pada kategori Jurnal Internasional, sudah ada 4 (empat) Karya Tulis Ilmiah yang masuk. Belum lagi ditambah dengan 2 (dua) penelitian telah mendapatkan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).
Secara umum, tema sentral penelitian masih terpusat kepada pemanfaatan tanaman obat sebagai pengobatan tradisional. Oleh karena itu, pihak kampus terus berupaya meningkatkan kemampuan para mahasiswanya dalam hal pelayanan pasien dan pemanfaatan obat tradisional dari bahan baku tanaman. Dan untuk mewujudkan hal ini, AKFAR YARSI Pontianak telah memasukkan mata kuliah Teknologi Bahan Alam dalam kurikulum.
SEKILAS MENGENAI AKFAR YARSI PONTIANAK
Proses pembelajaran Akademi Farmasi Yarsi Pontianak (AKFAR YARSI) merupakan program studi D-III kefarmasian yang berdiri pada tahun 2000, dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Cq. Ka.Pusdiknakes No. HK 00.06.1.3.0208 tanggal 7 Februari 2000 dan terakreditasi BAN-PT No. 0322/BAN_PT/Ak-XII/Dpl III/XII/2012.
Lulusan mahasiswa D III Akademi Farmasi nantinya akan mendapat gelar Ahli Madya Farmasi (A.Md Far) dan berhak untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di beberapa bidang kefarmasian, antara lain di sektor industri farmasi, industri obat tradisional, industri kosmetik dan alat kesehatan, pedagang besar farmasi, rumah sakit, apotek, instansi kesehatan pemerintah (Departemen Kesehatan, Puslitbang, Balai Besar POM, Badan POM, Puskesmas dan instansi lainnya), wiraswasta (Pemanfaatan Sumber Daya Alam).
Tidak hanya sampai disitu, AKFAR YARSI Pontianak juga membekali para lulusan dengan kemampuan entrepreunership untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi wirausaha dibidang kefarmasian. Informasi ini dilansir dari laman PontianakPost.Co.Id, Senin (12/04/2016).
PROSES PENDAFTARAN
Di tahun ini, kembali Akademi Farmasi (Akfar) YARSI Pontianak membuka penerimaan mahasiswa/i baru dari bulan Januari dan berakhir pada bulan Agustus 2018. Adapun mekanisme sistem penerimaan mahasiswa/i baru adalah sebagai berikut:
- Penerimaan Melalui Jalur Minat dan Bakat: 15 Januari – 6 Juli 2018.
- Penerimaan Melalui Jalur Mandiri: 15 Januari – 24 Agustus 2018.
- Penerimaan Melalui Jalur Tes Tertulis: 15 Januari – 10 Agustus 2018.
Untuk pelaksanaan ujian tertulis rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2018. Bagi mahasiswa/i yang dinyatakan lulus wajib mengikuti tes kesehatan.
SYARAT PENDAFTARAN
Sebelum proses pendaftaran dilakukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Mengisi Formulir Pendaftaran;
- Berbadan Sehat, Tidak Buta Warna, dan Tidak Cacat;
- Fotokopi Ijazah yang Telah Dilegalisir;
- Pas Foto Ukuran 4×6 Sebanyak 5 (Lima) Lembar;
- Melampirkan Raport (Khusus Jalur Penelusuran Minat dan Bakat).
Jika masih ada yang ingin ditanyakan, silahkan mengunjungi website resmi AKFAR YARSI Pontianak di www.akfaryarsiptk.ac.id atau bisa juga dengan datang langsung ke alamat Jalan Panglima Aim dengan contact person: 0895-3337-74953 (Dea) atau 0813-4555-5740 (Siti).
Referensi:
- https://www.pontianakpost.co.id/d3-akademi-farmasi-yarsi-pontianak