Ini Juara Samsung Innovation Campus Batch 5: Inovasi AI dan IoT Buatan Anak Bangsa
Selain memberikan hadiah senilai total ratusan juta kepada para pemenang SIC Batch 5, Samsung juga menyediakan 20 beasiswa pelatihan kesiapan kerja kepada peserta yang berprestasi untuk mempersiapkan mereka meraih karir masa depan.
BloggerBorneo.com – Samsung mengumumkan para pemenang Samsung Innovation Campus Batch (SIC) 5 2023/2024 untuk kategori SMA/SMK & sederajat dan universitas.
Terpilih dari ribuan peserta, para pemenang merupakan para peserta dengan ide yang mengusung tema isu sosial, pendidikan, lingkungan dan energi terbarukan.
Juara Samsung Innovation Campus Batch 5
Melalui SIC, keterampilan mereka diasah untuk menciptakan solusi berupa prototype AI & IoT paling inovatif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Juara pertama SIC Batch 5 untuk kategori SMA, SMK, dan MA setara jatuh kepada tim Mechalvent dari MAN Insan Cendekia Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Mereka menyodorkan ide solusi Bioner-S: Smart Biomassa Energy.
Prototipe ini merupakan pembangkit listrik pintar berbasis IoT yang menggunakan bahan bakar limbah biomassa dari pertanian dan mampu menganalisa arus listrik yang dihasilkan menggunakan teknologi AI.
Mengusung topik pendidikan, tim G.O.A.T dari SMA Negeri 1 Malang hadir dengan ide solusi Mripatmu-Sistem Pengawasan Siswa, yang sukses meraih juara kedua.
Mripatmu adalah sistem pengawasan kehadiran siswa berbasis face recognition, AI, dan IoT, untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah menengah.
Memanfaatkan CCTV berkemampuan face recognition, Mripatmu akan melacak kehadiran siswa secara real-time, mendeteksi siswa yang keluar kelas tanpa izin, dan mengirimkan notifikasi kepada orang tua dan admin sekolah.
SIC Kategori SMA Sederajat (SMA/SMK & Setara)
Lain lagi STI SMKN 2 PKU tim 23 dari SMKN 2 Pekanbaru yang memilih tema kesehatan dengan ide mereka OCR Baca Obat untuk disabilitas.
Solusi pintar ini ditujukan untuk membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan penglihatan dalam membaca label, informasi, nama, dosis, efek samping, dan petunjuk penggunaan serta indikasi obat dengan menggunakan teknologi OCR (Optical Character Recognition) yang dioperasikan dengan ESP32 CAM dan dibantu dengan AI.
Ide ini berhasil membuat mereka meraih juara ketiga.

Selain memilih juara, SIC juga memberikan kesempatan kepada publik untuk memilih tim favorit mereka melalui kategori People Choice Award.
Pemenang ditentukan melalui penilaian yang ketat oleh tim expert dari Samsung melalui penilaian terhadap komentar yang unik, conversion like, dan conversion view.
Tim yang berhasil memenangi People Choice Award dari kategori SMA, SMK, MA dan setara adalah tim RPL MAALMA 2 dari MA Ma’arif Udanawu, Blitar, dengan ide solusi mereka yang disebut Eye Cat.
Solusi pintar berbasis AI ini membantu mendeteksi kelelahan mata yang dialami oleh orang-orang yang banyak menghabiskan waktu di depan PC, supaya mereka tak sampai mengalami penyakit mata.
Dr. H. M Sidik Sisdiyanto, Direktur Kurikulum Sarana kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI memuji program SIC yang telah menunjukkan inklusivitas bagi anak-anak muda dari sekolah menengah dan universitas untuk unjuk prestasi dan inovasi mereka.
“Ide-ide inovatif di SIC menunjukkan betapa besarnya kepedulian generasi ini akan ragam permasalahan sehari-hari yang dihadapi oleh masyarakat dan lingkungan. Semua ini adalah buah dari pendidikan yang baik dan akan jadi bekal saat mereka nanti terjun ke masyarakat. Kami gembira SIC telah membekali mereka dengan hard skill dan soft skill yang berharga untuk mempersiapkan karir impian di masa depan.”
SIC Kategori SMA Sederajat (SMA/SMK & Setara)
Di kategori universitas, Universitas Bina Nusantara kelompok 50 jadi jawara dengan ide solusi Daely: AI and IoT based Drowsiness Detection System for Drivers.
Dengan teknologi AI dan IoT, Daely akan memantau tingkat kewaspadaan pengemudi dengan menggunakan ESP32 CAM dan LCD I2C dan memberikan peringatan ketika terjadi kondisi yang terlalu berisiko. Solusi ini diharapkan dapat mencegah potensi kecelakaan dan meningkatkan kesehatan pengemudi.
Dengan ide solusi MotoRescue, tim dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Nahdlatul Utama Yogyakarta kelompok 37 meraih juara kedua.
Solusi berbasis IoT dan AI ini ditujukan untuk meningkatkan keselamatan berkendara melalui pendeteksian kecelakaan dan melakukan pelacakan jalur kendaraan menggunakan mikrokontroler ESP32. Secara otomatis, solusi ini akan memberikan peringatan ke rumah sakit terdekat jika terjadi kecelakaan.
Tim dari Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas Negeri Yogyakarta Kelompok 36 datang dengan ide solusi Smart Glasses, kacamata pintar berbasis IoT yang akan membantu kaum tuna netra berjalan. Ide cemerlang ini membuat mereka diganjar juara ketiga.
Dengan mikrokontroler ESP32, kamera, sensor jarak speaker, dan teknologi AI, sistem di ide solusi ini akan mengumpulkan gambar dari lingkungan sekitar, mendeteksi setiap objek dan mengkonversi menjadi suara yang dapat didengar oleh pengguna.

Comments are closed.