Inisiatif Mandiri, Relawan TIK Kalbar Lakukan Pemberdayaan Pandu Digital di Desa Tae Kabupaten Sanggau
BloggerBorneo.com – Mendapat undangan dari pihak Desa Tae Kabupaten Sanggau untuk memberikan pelatihan terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi bagi para pemudanya, Relawan TIK Kalbar berinisiatif secara mandiri bergerak menuju lokasi dalam misi Pemberdayaan Pandu Digital.
Karena pada undangan kali ini sifatnya adalah mandiri dimana segala pembiayaan dan operasioal murni ditanggung oleh Relawan TIK Kalbar sendiri, maka sebelum memastikan untuk menerima undangan tersebut dilakukan rapat koordinasi internal antar para pengurus.
Pemberdayaan Pandu Digital di Desa Tae
Mengingat beberapa waktu sebelumnya, Relawan TIK Kalimantan Barat diminta oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) untuk melakukan kegiatan Pemberdayaan Pandu Digital dengan target awal 5 (lima) desa di Kabupaten Kubu Raya.
Alhamdulillah dari kegiatan Pemberdayaan Pandu Digital di 5 (lima) desa tersebut, diperoleh dana operasional dalam pelaksanaannya dari KOMINFO. Nah, setelah dihitung-hitung ternyata masih ada dana yang bisa disisihkan untuk biaya keberangkatan ke Desa Tae Kabupaten Sanggau.
Mempertimbangkan jaraknya yang tidak terlalu jauh (sekitar 2 jam dari kota Pontianak) dengan kondisi medan cukup lancar dan aman sehingga biaya operasional yang dibutuhkan tidak terlalu besar, maka beberapa pengurus Relawan TIK Kalbar memutuskan untuk berangkat.
Profil Desa Tae Kabupaten Sanggau
Karena dalam misi pemberdayaan Pandu Digital oleh RTIK Kalbar di Desa Tae Kabupaten Sanggau ini Blogger Borneo tidak ikut serta, maka tulisan ini dibuat dengan mengambil referensi dari tulisan liputan salah seorang pengurus Relawan TIK Kalbar yaitu Bang Argun.
Sekilas profil mengenai Desa Tae, salah satu dari 31 ribu desa di seluruh Indonesia yang wilayahnya masuk ke dalam kawasan hutan. Sebagian besar lahannya masuk kawasan hutan lindung dan hutan produksi.
Dari total luas wilayah 2.538,55 hektar, lahan yang bisa dimanfaatkan hanya sekitar 16,54 persen saja yaitu 419,97 hektar. Jumlah penduduk Desa Tae untuk saat ini mencapai 1.398 jiwa. Artinya, tiap jiwa hanya bisa memanfaatkan 0,3 hektar lahan yang ada.
Mayoritas warga Desa Tae berasal dari Suku Dayak dimana lokasinya terletak di Ketemenggungan Tae, Desa Tae, Kecamatan Balai, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya di perbukitan Gunung Tiong Kandang.
Diantara seluruh desa yang ada di Kalimantan Barat, Desa Tae termasuk salah satu yang belum memiliki akses jaringan internet.
Keistimewaan Desa Tae
Dalam wilayah Desa Tae ini terdapat beberapa kampung antara lain, yaitu: Kampung Bangkan, Kampung Padakng, Kampung Peragong, Kampung Mak Ijing, Kampung Maet, Kampung Semangkar, Kampung Teradak, dan Kampung Tae.
Masing-masing kampung tersebut mempunyai 5 sampai 10 tembawang yang masing-masing memiliki luas hingga berhektar-hektar namun tidak diketahui persis berapa luas areal sebenarnya.
Menurut pihak desa, hal ini memang sengaja tidak diberitahukan dan tidak ada satu orang pun yang diperbolehkan tahu dengan tujuan agar tembawang-tembawang tersebut tidak bisa dijual nantinya.
“Manusia hanya sebatas meminjam dari bumi ini. Sebab itu, manusia tak boleh serakah dalam memanfaatkan sumber daya alam. Petuah inilah yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak. Bahwa alam, adalah pinjaman dari Sang Pencipta.” demikian kata Tumenggung Anuk.
Dan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 32 Tahun 2015 tentang Hutan Hak membawa harapan bagi suku-suku yang tinggal di desa, khususnya suku Dayak Tae. Beleid ini menyatakan bahwa hutan adat kini bukan lagi bagian dari hutan negara dan bisa dikelola oleh masyarakat adat setempat.

Literasi Digital RTIK Kalbar
Tepat pada hari Senin, 13 November 2021, beberapa pengurus Relawan TIK Kalimantan Barat berangkat menuju Desa Tae Kabupaten Sanggau untuk melaksanakan kegiatan Literasi Digital secara luring (offline).
Adapun niat dan tujuan para Relawan TIK Kalbar pergi berkunjung ke Desa Tae selain ingin bersilahturahmi juga ingin berbagi ilmu kepada kepada warga desa terutama para pemuda yang ada di Desa Tae Kabupaten Sanggau.
Sesuai dengan program Gerakan Nasional Literasi Digital (GLDN) yang telah dijalankan sepanjang tahun 2021 ini, materi yang akan diberikan nantinya tetap terbagi dalam 4 (Empat) Pilar, antara lain:
- Digital Skill atau Keterampilan Digital, materi akan disampaikan oleh Aldi Tri Wahyudi.
- Digital Etics atau Etika Digital, materi akan disampaikan oleh Rahmad Widyo Utomo.
- Digital Safety atau Keamanan Digital, materi akan disampaikan oleh Deni Sutrisno.
- Digital Culture atau Budaya Digital, materi akan disampaikan oleh yaitu Agun Harani.
Sedangkan untuk materi khusus prakteknya, Relawan TIK Kalbar memberikan materi mengenai Aplikasi Perkantoran berupa Aplikasi Pengolahan Kata dan Aplikasi Pengolahan Data.
Antusias Kepala Desa
Pelatihan Pemberdayaan Pandu Digital yang dilakukan oleh Relawan TIK Kalbar secara mandiri kali pertama di Desa Tae Kabupaten Sanggau ini mendapat sambutan positif dari para perangkat desa.
Begitu tiba di lokasi, para pengurus RTIK Kalbar diminta untuk bertemu dengan Kepala Desa Tae Bapak Melianus Midi terlebih dahulu untuk mengobrol sejenak sembari menunggu para peserta hadir semua.
“Saya sudah tua, harapan saya untuk memajukan desa kita ini yaitu kepada anak-anakku semua” ujar dari Kepala Desa dalam sesi kata sambutannya.
Beliau juga berpesan kepada para pemuda yang hadir untuk tetap berhati-hati dalam menggunakan internet.
Jauhilah hal-hal negatif dari internet, seperti melihat gambar-gambar yang tidak baik, pornografi dan juga hal-hal lainnya yang bisa membuat terjerumus sehingga masuk dalam golongan orang-orang tidak baik yang dapat merugikan orang lain mapung diri sendiri.

Comments are closed.