Update terbaru penampakan sejumlah titik api berdasarkan data pengelolaan LAPAN telah menunjukkan angka yang cukup signifikan yaitu 1.075 titik. Lima kabupaten penyumbang titik api terbesar adalah Sanggau, Landak, Kubu Raya, Ketapang dan Sintang.
Terakhir tulisan Blogger Borneo mengenai kondisi asap yang selalu terjadi secara rutin setiap tahunnya dibuat pada tahun 2015, pada saat itu topiknya mengenai rencana pelaksanaan Sholat Istiqo di Pontianak dikarenakan kondisi musim kemarau disertai dengan semakin tebalnya asap yang menyelimuti langit khatulistiwa pada saat itu.
Sebenarnya Blogger Borneo sempat membuat tulisan lagi di tahun 2012 atau 2013 kalau tak salah, tapi sepertinya tulisan tersebut secara tidak sengaja ikut terhapus ketika proses pemindahan data dari server lama ke server baru tidak terlaksana secara sempurna di akhir tahun kemarin. Jadi bisa dihitung tulisan ini merupakan tulisan ketiga dimana topik yang diangkat masih sama yaitu “Pontianak Berasap”, hanya periode waktunya saya yang berbeda yaitu setiap 3 (tiga) tahun sekali.
KEBIASAAN MEMBAWA KERUGIAN
Entah sejak jaman kapan Kalimantan Barat selalu mengalami kondisi berasap seperti ini, yang pasti sejak kecil sepertinya selalu harus dipaksa untuk menikmati kondisi udara yang sebenarnya masuk dalam kategori kurang sehat ini. Oke, mungkin untuk kondisi musiman seperti ini kita sebagai warga negara penduduk pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Barat harus iso nrimo dan pasrah wae selama belum ada kebijakan atau aturan yang cukup ketat mengatur mengenai ini.
Dengan kata lain, mungkin sudah ada aturan atau kebijakan yang dibuat namun pada pelaksanaannya belum bisa memberikan efek jera bagi para pembakar lahan dimana susah untuk mencari tersangka utamanya selalu menjadi alasan utama. Jadi sebenarnya solusi apa yang bisa diambil untuk setidaknya meminimalisir agar kondisi seperti ini terjadi di Kalimantan Barat.
UNDANGAN TERBUKA MUSYAWARAH TERBUKA
Assalammualaikum Wr. Wbr.
KALBAR DARURAT ASAP!!! Berdasarkan data dari BMKG, pada tanggal 16 Agustus pukul 07.00 sudah terdapat 1076 titik api yang menebarkan asap di seluruh wilayah Kalimantan Barat. Jumlah titik api ini diprediksi akan semakin meningkat seiring dengan prediksi panjangnya musim kemarau.
Jika prediksi ini benar, maka jumlah titik api dalam beberapa waktu ke depan akan bertambah secara ekskalatif. Hal ini tentu saja akan semakin mengancam keselamatan jutaan masyarakat Kalimantan Barat, khususnya para balita, ibu hamil, anak-anak dan manusia usia lanjut.
Oleh karena itu, sebagai wujud dari kepedulian kita bersama terhadap Kalimantan Barat, maka kami mengundang masyarakat Kalbar, baik secara personal maupun mewakili organisasi untuk menghadiri kegiatan Musyawarah Warga yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Agustus 2018 jam 15.30 – 17.30. Bertempat di Balai Kopi, Jl. Alianyang No. 71 Pontianak.
Adapun kegiatan ini akan membahas tentang:
- Perumusan Deklarasi Kalbar Merdeka dari Asap.
- Pembentukan tim kerja Advokasi kebijakan dan dukungan penanggulangan dampak asap.
- Pembentukan tim kerja dukungan untuk petugas pemadam kebakaran.
Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya kami haturkan terimakasih
Wassalammualaikum wr.wb
Fasilitator Musyawarah: Beni Sulastiyo, Budiman Very, Jumadi Asnawi, Deri Swadesi Borneo, Yodha, Yusri Darmadi, Reihan Abrari, Suryansah, dan Beny Than Heri. (DW)
